Beberkan Kriteria Capres PDIP, Hasto: Tidak Semata-mata Elektoral dan Tampang Ganteng
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap kriteria calon presiden (capres) yang akan diusung partai besutan Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2024. Berdasarkan arahan Megawati bahwa Capres PDIP tidak hanya berdasarkan pada sisi elektabilitas tokoh.
"PDI Perjuangan punya banyak opsi, karena politik ini dinamis dan sekali lagi pengambilan keputusan terhadap capres akan dilakukan oleh Bu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat dan itu tidak didasarkan semata-mata pada aspek elektoral karena variabel kepemimpinan itu sangat banyak," ujar Hasto ditemui di JIExpo, Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Lebih lanjut, Hasto juga membeberkan bahwa PDIP dalam menunjuk capres tidak didasarkan kepada citra yang dibangun tokoh. PDIP, kata Hasto, tidak ketergantungan pada basis pencitraan dalam memilih capres untuk 2024.
"Kami sudah banyak belajar ketika pemimpin hanya basisnya elektoral, pencitraan, yang diperlukan, itu bukan sosok yang bukan dari tampangnya keren, ganteng, punya visi, gelarnya banyak," jelas Hasto.
Dia mengungkapkan bahwa PDIP dalam menentukan capres akan memandang isi pikiran tokoh soal arah bangsa pada masa depan. Selain itu, lanjut Hasto, PDIP melalui Megawati akan menilai dari sisi ideologi ketika menunjuk tokoh menjadi capres.
"Jadi, yang dicari oleh Bu Megawati dan dipersiapkan oleh Bu Mega itu pemimpin yang kokoh secara ideologi, pemimpin yang visioner, pemimpin yang mumpuni, pemimpin yang punya kemampuan profesional, tetapi sekaligus memahami kehendak rakyat," papar Hasto.
Sayangnya, Hasto belum bisa memerinci kapan PDIP akan mengumumkan Capres 2024. Dia hanya memberi sinyal partai berwarna merah itu bakal menggelar acara besar pada Juni 2023.
"Ya, momen yang tepat tentu saja Ibu Mega yang nanti akan melihat tetapi partai akan menyiapkan berbagai event. Misalnya, bulan Juni itu dari 1 Juni lahirnya Pancasila, 6 Juni lahirnya Bung Karno, 21 Juni wafatnya Bung Karno, dan tanggal 24 Juni kami mengadakan puncak konsolidasi dan puncak peringatan Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno Senayan," tutup dia.
"PDI Perjuangan punya banyak opsi, karena politik ini dinamis dan sekali lagi pengambilan keputusan terhadap capres akan dilakukan oleh Bu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat dan itu tidak didasarkan semata-mata pada aspek elektoral karena variabel kepemimpinan itu sangat banyak," ujar Hasto ditemui di JIExpo, Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Lebih lanjut, Hasto juga membeberkan bahwa PDIP dalam menunjuk capres tidak didasarkan kepada citra yang dibangun tokoh. PDIP, kata Hasto, tidak ketergantungan pada basis pencitraan dalam memilih capres untuk 2024.
"Kami sudah banyak belajar ketika pemimpin hanya basisnya elektoral, pencitraan, yang diperlukan, itu bukan sosok yang bukan dari tampangnya keren, ganteng, punya visi, gelarnya banyak," jelas Hasto.
Dia mengungkapkan bahwa PDIP dalam menentukan capres akan memandang isi pikiran tokoh soal arah bangsa pada masa depan. Selain itu, lanjut Hasto, PDIP melalui Megawati akan menilai dari sisi ideologi ketika menunjuk tokoh menjadi capres.
"Jadi, yang dicari oleh Bu Megawati dan dipersiapkan oleh Bu Mega itu pemimpin yang kokoh secara ideologi, pemimpin yang visioner, pemimpin yang mumpuni, pemimpin yang punya kemampuan profesional, tetapi sekaligus memahami kehendak rakyat," papar Hasto.
Sayangnya, Hasto belum bisa memerinci kapan PDIP akan mengumumkan Capres 2024. Dia hanya memberi sinyal partai berwarna merah itu bakal menggelar acara besar pada Juni 2023.
"Ya, momen yang tepat tentu saja Ibu Mega yang nanti akan melihat tetapi partai akan menyiapkan berbagai event. Misalnya, bulan Juni itu dari 1 Juni lahirnya Pancasila, 6 Juni lahirnya Bung Karno, 21 Juni wafatnya Bung Karno, dan tanggal 24 Juni kami mengadakan puncak konsolidasi dan puncak peringatan Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno Senayan," tutup dia.
(kri)