ICW Laporkan Johanis Tanak KPK soal Chat Cari Duit ke Dewas
loading...
A
A
A
Akun ini menyebarkan potongan chat diduga antara Johanis dengan Idris Sihite yang terjadi pada Oktober 2022 lalu. Berikut isinya:
Johanis: Waduh, masi bisalah kita cari duit, saya sdh buka kantor dng teman, tp sy madi main di belakang layar (emoticon tertawa) RHS cuma tuk konsumsi kita aja (emoticon tertawa).
Idris Sihite: Mantaaaaaaaaap pak
Dalam lampiran pesan dimaksud Johanis menjelaskan dirinya sejak tahun 2012 diminta untuk membantu di perusahaan teman-temannya. Johanis mengaku baru sadar pimpinan Kejaksaan tidak memberi perhatian, sementara dirinya membutuhkan tambahan uang untuk mengatasi kebutuhan hidup di Jakarta yang penuh tantangan.
Komunikasi tersebut dinilai bermasalah lantaran Idris Sihite menjadi pihak terkait dalam kasus dugaan korupsi yang sedang diusut KPK yakni mengenai manipulasi tunjangan kinerja atau tukin pegawai di Kementerian ESDM.
"Hati-hati #PimpinanBusuk, mata dan telinga Rakyat ada dimana-mana!!" dikutip dari akun Twitter @dimdim0783.
Bagaimana tanggapan Johanis Tanak? Dia tidak membantah isi chat tersebut. Tanak menjelaskan bahwa dia dan Idris Sihite sudah bersahabat sejak lama, pernah satu kantor di Kejaksaan Agung. Tanak berdalih percakapan tersebut terjadi saat dirinya memasuki usia pensiun dan akan bertugas di KPK.
"Tentunya kalau orang usia pensiun ini kan dalam kondisi yang sibuk kemudian tiba-tiba harus berhenti, tentunya kita harus mempersiapkan juga. Sama dengan seorang yang menikah, ketika akan menikah tentunya mempersiapkan juga hal-hal apa yang diperlukan," tutur Johanis.
Ia menegaskan tidak ada tujuan negatif dari komunikasi tersebut. Terlebih, ia mengaku paham mengenai hukum bisnis.
Johanis: Waduh, masi bisalah kita cari duit, saya sdh buka kantor dng teman, tp sy madi main di belakang layar (emoticon tertawa) RHS cuma tuk konsumsi kita aja (emoticon tertawa).
Idris Sihite: Mantaaaaaaaaap pak
Dalam lampiran pesan dimaksud Johanis menjelaskan dirinya sejak tahun 2012 diminta untuk membantu di perusahaan teman-temannya. Johanis mengaku baru sadar pimpinan Kejaksaan tidak memberi perhatian, sementara dirinya membutuhkan tambahan uang untuk mengatasi kebutuhan hidup di Jakarta yang penuh tantangan.
Komunikasi tersebut dinilai bermasalah lantaran Idris Sihite menjadi pihak terkait dalam kasus dugaan korupsi yang sedang diusut KPK yakni mengenai manipulasi tunjangan kinerja atau tukin pegawai di Kementerian ESDM.
"Hati-hati #PimpinanBusuk, mata dan telinga Rakyat ada dimana-mana!!" dikutip dari akun Twitter @dimdim0783.
Bagaimana tanggapan Johanis Tanak? Dia tidak membantah isi chat tersebut. Tanak menjelaskan bahwa dia dan Idris Sihite sudah bersahabat sejak lama, pernah satu kantor di Kejaksaan Agung. Tanak berdalih percakapan tersebut terjadi saat dirinya memasuki usia pensiun dan akan bertugas di KPK.
"Tentunya kalau orang usia pensiun ini kan dalam kondisi yang sibuk kemudian tiba-tiba harus berhenti, tentunya kita harus mempersiapkan juga. Sama dengan seorang yang menikah, ketika akan menikah tentunya mempersiapkan juga hal-hal apa yang diperlukan," tutur Johanis.
Ia menegaskan tidak ada tujuan negatif dari komunikasi tersebut. Terlebih, ia mengaku paham mengenai hukum bisnis.