Ali Masykur Musa: Alumni PMII Sudah Pantas Pimpin Negara

Selasa, 18 April 2023 - 00:37 WIB
loading...
Ali Masykur Musa: Alumni...
Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Tepat 17 April, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) berulang tahun yang ke-63 tahun. Untuk memperingatinya, Pengurus Wilayah IKA-PMII Sulawesi Tengah menggelar webinar dengan mengusung tema “Memperkuat Ketahanan Kebangsaan Dalam Memimpin Nusantara”.

Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa mengatakan, seorang aktivis harus memiliki semangat yang kuat untuk mengoptimalkan pengabdian. Secara kelembagaan, kata dia, PMII harus melakukan orkestra di semua lini pengabdian seperti di perguruan tinggi, birokrasi, bisnis, dan profesi lainnya.

“Tanpa adanya sinergi yang kuat laksana sebuah orkestra musik, maka peranan PMII juga tidak akan optimal,” kata mantan Ketua Umum PB PMII periode 1991-1994 ini, Senin (17/4/2023).

Pria yang bisa disapa Cak Ali menjelaskan, di usia 63 tahun ini, PMII harus melakukan lompatan besar. Salah satunya, kata dia, dengan jalan mengambil peran di dunia politik kenegaraan sebagai wasilah perjuangan agar nilai-nilai Islam Aswaja beriringan dengan Pancasila sebagai dasar negara.



“Jika Alumni PMII sebagai warga NU ikut memimpin negara, maka Ideologi Pancasila akan semakin kuat, begitu juga Islam Moderat akan menjadi mainstrem di Indonesia,” katanya.

Selanjutnya, Cak Ali mengajak kepada Sahabat IKA-PMII untuk meningkatkan resonansi di dunia politik dan kemasyarakatan agar memiliki kekuatan dalam hegemoni dan konstelasi nasional. Pendek kata, menurut Cak Ali, Alumni PMII sudah pantas untuk ambil bagian pada percaturan dan konstestasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

“Perlu adanya desain ke depan karena perjuangan tidak efektif kalau tidak menggunakan sarana sebagai pengambil kebijakan di negeri ini. Siapa pun kader PMII yang sudah menduduki kursi pemerintahan dan memiliki kewenangan dalam mengambil kebijakan maka harus bertujuan untuk kemajuan negara dan kemaslahatan Nahdliyin dan umat Islam,” tuturnya.

Jadi, kata dia, ketahanan negara harus ditopang oleh dua sayap yang kuat yaitu sayap pertama kebangsaan dan sayap Islam Ahlussunnah wal Jama'ah An-Nahdliyyah sehingga Nasionalis dan Religius menyatu demi kepentingan bangsa dan negara.

“Alumni harus mempersiapkan kader-kader terbaik untuk mengambil peran strategis dalam kontestasi Pilpres,” pungkas Cak Ali.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1704 seconds (0.1#10.140)