Jenazah Pratu Miftahul Arifin Belum Bisa Dievakuasi Terkendala Cuaca dan Medan

Senin, 17 April 2023 - 20:46 WIB
loading...
Jenazah Pratu Miftahul Arifin Belum Bisa Dievakuasi Terkendala Cuaca dan Medan
Kepala Staf Umum (Kasum) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Letjen TNI Bambang Ismawan. Foto/Bachtiar Rojab/MPI
A A A
JAKARTA - Kepala Staf Umum (Kasum) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Letjen TNI Bambang Ismawan menyebutkan, jenazah Pratu Miftahul Arifin belum bisa dievakuasi hingga Senin (17/4/2023). Hal ini karena terkendala medan dan cuaca.

"Sampai tadi siang belum bisa diambil karena memang pertama di sana cuacanya tidak menentu kadang-kadang satu hari hanya dua jam cerah abis itu tertutup kabut," ujar Bambang di Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).

Menurut Bambang, evakuasi evakuasi menggunakan helikopterpun belum bisa dilakukan. Sebab, terkendala medan yang sangat curam dan cuaca buruk.

"Jadi untuk pengambilan jenazah helikopter kan kita tidak bisa langsung merapat. Karena memang di samping cuaca kan medannya bukan medan datar. Ya itu memang kendala utama," paparnya.



Diketahui, Pratu Miftahul Arifin gugur usai ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) teroris di Nduga, Papua, pada Sabtu, 15 April 2023.

Adapun Pratu Miftahul Arifin lahir pada 31 Maret 1996 dimana usianya sekarang menginjak 27 tahun. Pasukan elite TNI AD ini berasal dari Pacitan, Jawa Timur.

Pratu Miftahul Arifin diketahui sudah memiliki istri dan satu orang anak. Selain itu Pratu Miftahul Arifin memiliki jabatan sebagai Danpokpan 1 - Ru3/1/B/Yonif R 321/GT/13/1/Kostrad. Dengan nomor registrasi pusat (NRP) yakni 31160163990396.

Diketahui sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bertolak ke Papua untuk melakukan evaluasi bersama usai tewasnya satu prajurit TNI di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua. TNI kehilangan satu prajurit dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dalam misi penyelamatan pilot Susi Air Phillip Mehrtens.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono membenarkan Yudo bertolak ke Papua. Yudo didampingi KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, dan Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak.

"Betul, (Panglima, KSAD, hingga Pangkostrad akan ke Timika, Papua),” tegas Julius, Minggu, (17/4).

Diketahui, KKB menyerang prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang sedang bertugas di Distrik mugi.

Hingga kini, Julius menyebut belum ada korban tambahan dari keganasan KKB terhadap prajurit TNI yang tengah bertugas di Distrik Mugi.

“Kemarin kami mencoba untuk berkomunikasi melalui saluran radio juga masih terhambat,” ungkapnya.

Terkait informasi yang simpangsiur soal jumlah korban TNI oleh KKB, Julius meminta media massa agar merujuk kepada satu informasi terpusat, yakni Mabes TNI.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1574 seconds (0.1#10.140)