Data Penduduk Miskin Kacau, Ada Anggota DPR Terima Bantuan

Senin, 20 Juli 2020 - 18:44 WIB
loading...
Data Penduduk Miskin...
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dan pengamat hukum Margarito Kamis dalam Diskusi Empat Pilar bertajuk Efektivitas Sidang Tahunan MPR RI di Media Center MPR/DPR, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (20/7/2020). F
A A A
JAKARTA - Keakuratan data di Indonesia menjadi persoalan serius yang harus segera diselesaikan. Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay bahkan menyebut ada anggota DPR yang namanya masuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam program Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan alias BPJS Kesehatan .

”Itu bukan cerita omong kosong. Ada anggota DPR RI menerima bantuan. Pak Nur Yasin dari Fraksi PKB,” ujar Saleh Daulay dalam Diskusi Empat Pilar bertajuk ”Efektivitas Sidang Tahunan MPR RI” di Media Center MPR/DPR, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (20/7/2020).

Tidak hanya itu, ada juga kasus yang tidak kalah konyol sebanyak 1.000 Kartu PBI yang tidak bisa terbagikan karena ternyata di wilayah tersebut tidak ada orangnya. ”Mau dibagikan kemana wong nggak ada orangnya,” katanya.

(Baca: Kapolri Copot Tiga Jenderal, Komisi III: Jaksa Agung Bagaimana?)

Saleh juga menyebutkan temuan BPKP bahwa dalam database peserta Badan BPJS Kesehatan terdapat ada 27,4 juta data yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki. ”Ada yang NIK ganda, NIK ditulis pakai huruf,” katanya.

Politikus PAN itu menyebutkan, konsekuensi dari data yang bermasalah sangat besar karena ada nilai kapitasi atau pembayaran per bulan yang harus dibayarkan pemerintah, misalnya dalam Program BPJS Kesehatan. ”Itu banyak sekali uang yang habis untuk itu. Dulu seingat saya di Puskesmas saja Rp6.000 per kepala. Di klinik swasta lebih mahal lagi, 10.000 kali sekian banyak peserta,” tuturnya.

Karena itu, menurut Saleh, ke depan harus ada perbaikan data warga yang valid. Saleh mencontohkan di Amerika Serikat (AS), verifikasi data warga yang layak mendapatkan bantuan sosial dan yang tidak sangat jelas.

(Baca: Iuran BPJS Kesehatan Mulai Naik, Pemerintah Dinilai Tak Peka)

”Saya pernah tinggal beberapa tahun di AS dan merasakan bantuan sosial di sana. Saya tahu persis bagaimana mereka melakukan verifikasi layak tidak layaknya seseorang mendapatkan bantuan. Di AS jelas, warga dengan penghasilan di bawah USD2.500 pasti dapat. Kalau di atas itu gak layak. Saya waktu itu beasiswa USD1.500 ya layak banget,” katanya.

Untuk mengetahui pendapatan warganya, kata Saleh, pemerintah AS cukup melihat dari besaran pajaknya. ”Ini pentingnya data. Setiap orang punya data yang gak bisa ditipu karena bayar pajak. Makanya wajar kalau ada warga negara AS yang hilang, dikejar. Mereka punya Social Security Number. Setiap orang punya datanya, gak bisa ditipu,” tuturnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
BGN Kaji Pemberian Asuransi...
BGN Kaji Pemberian Asuransi Kecelakaan dan Kebakaran saat Produksi hingga Distribusi MBG
PAN dan PKS Dukung Prabowo...
PAN dan PKS Dukung Prabowo di Pilpres 2029, Bahlil: Kalau Kita Mah Bukan Sinyal Lagi
Satu Dekade Program...
Satu Dekade Program JKN, Berhasil Berikan Banyak Manfaat bagi Penduduk Indonesia
Perkuat Literasi JKN,...
Perkuat Literasi JKN, BPJS Kesehatan Gandeng Kalangan Akademisi
Partai Perindo Dukung...
Partai Perindo Dukung KRIS BPJS untuk Tingkatkan Mutu Layanan Kesehatan yang Adil dan Merata
PAN Tak Masalah PDIP...
PAN Tak Masalah PDIP Gabung Pemerintah usai Pertemuan Prabowo dan Megawati
172 Juta Warga RI Hidup...
172 Juta Warga RI Hidup Susah, Kepala BPS: Perlu Bijak Memaknai Angka Bank Dunia
BPJS Kesehatan Kolaborasi...
BPJS Kesehatan Kolaborasi Untan, Andi Afdal Resmikan Taman INISIATIF
Bank Dunia: 172 Juta...
Bank Dunia: 172 Juta Rakyat Indonesia Hidup Susah, Kemiskinan Tertinggi Kedua di ASEAN
Rekomendasi
KSPI: 8.000 Karyawan...
KSPI: 8.000 Karyawan Panasonic Indonesia Terancam PHK
AS-China Sepakat Turunkan...
AS-China Sepakat Turunkan Tarif Impor, Ini 5 Poin Pentingnya
10 Aktor Terkaya di...
10 Aktor Terkaya di Dunia, Arnold Schwarzenegger Duduki Puncak
Berita Terkini
PP ISNU Sebut Beasiswa...
PP ISNU Sebut Beasiswa Filantropis Cetak Generasi Unggul dan Inovatif
IPW Nilai Pengerahan...
IPW Nilai Pengerahan TNI di Kejaksaan Perlu Ditinjau Ulang
Cetak Kader Ideologis...
Cetak Kader Ideologis dan Tangguh, DPP PKB Gelar Pendidikan Instruktur PKPB
Anggota DPR Juliyatmono...
Anggota DPR Juliyatmono Sebut Gaji Guru Standarnya Harus Rp25 Juta Per Bulan
Menekraf Percaya FSAI...
Menekraf Percaya FSAI Jadi Wadah Promosi Ekonomi Kreatif Indonesia-Australia
Dedi Mulyadi Klaim Bisa...
Dedi Mulyadi Klaim Bisa Gaji Warga Jakarta Rp10 Juta Per KK, Pengamat: Ambisi untuk Pilpres 2029
Infografis
Anggota DPR Bakal Dapat...
Anggota DPR Bakal Dapat Tanda Penghargaan Jelang Purnatugas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved