Marak Penipuan QRIS, Partai Perindo Minta DKM Tingkatkan Sistem Pengamanan Masjid

Jum'at, 14 April 2023 - 11:10 WIB
loading...
Marak Penipuan QRIS,...
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menyoroti maraknya aksi penipuan dengan penyalahgunaan barcode QRIS di rumah ibadah yang terjadi akhir-akhir ini. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menyoroti maraknya aksi penipuan dengan penyalahgunaan barcode QRIS di rumah ibadah yang terjadi akhir-akhir ini.

Untuk itu, katanya, Partai Perindo menyerukan kepada para pemangku kepentingan dana amal, terutama para pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) untuk meningkatkan sistem pengamanan Masjid dan ekosistemnya. Salain itu, perlu juga lebih waspada dan berhati-hati dengan menutup segala peluang terulangnya aksi negatif tersebut di kemudian hari.



"Seluruh kotak amal di Masjid dan Musala harus diperiksa secara rutin. Ini untuk memastikan agar dana amal itu aman dan terjaga dari aksi penipuan dan pencurian," ujar Abdul Khaliq, Jumat (14/4/2023).

Bank Indonesia, lanjut dia, sebagai lembaga yang memiliki otoritas dalam perizinan harus lebih selektif lagi dalam memverifikasi persyaratan memperoleh QRIS. Hal itu dinilai penting guna meminimalisir penipuan dan penyalahgunaan barcode QRIS di rumah ibadah.

"Kepada pihak yang berwajib agar terus melakukan pengusutan secara tuntas dan tegas. Agar kasus penipuan dan pencurian ini tidak terulang kembali di rumah ibadah," jelas dia.

"Kepada masyarakat yang akan memberikan donasi untuk ikut memastikan kondisi kotak amal tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan. Dana amal bisa juga diberikan melalui transfer ke rekening Masjid atau Musala, guna menjamin keamanan donasinya," tutur Abdul Khaliq.

Menurut Abdul Khaliq, setidaknya ada tiga langkah untuk memaksimalkan upaya pengumpulan dan pembagian zakat fitrah dan zakat mal. Tiga langkah itu yakni mengintensifkan edukasi dan sosialisasi zakat, meningkatkan koordinasi dan sinergi lembaga zakat, serta peningkatan literasi zakat kepada masyarakat.

"Melalui langkah tersebut, diharapkan potensi zakat pertahun sebesar Rp400 triliun. Tetapi yang baru mampu dikumpulkan sekitar Rp21 triliun bisa diefektifkan. Jadi masih amat sangat besar potensi yang belum tergali," terangnya.



Abdul Khaliq menambahkan pengelolaan zakat yang efektif akan dapat berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1869 seconds (0.1#10.140)