Muhammadiyah Sediakan Rumah Subsidi bagi Guru dan Pegawai Persyarikatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah akan menyediakan rumah subsidi bagi guru dan pegawai di lingkungan Persyarikatan. Saat ini Muhammadiyah telah bekerja sama dengan perbankan hingga Perumnas.
Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy mengatakan, rumah subsidi dikhususkan bagi guru Muhammadiyah agar bisa fokus memajukan pendidikan di Indonesia.
"Kualitas pendidikan itu berawal dari kesejahteraan guru. Program Kilau Surya ini bertujuan untuk membantu para guru yang ada di sekolah Muhammadiyah agar bisa memiliki rumah dengan berbagai upaya dari semua pihak," kata Muhadjir Effendy dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Kamis (13/4/2023).
Menurut Muhadjir, guru yang mengabdikan diri untuk memperbaiki kualitas hidup anak bangsa harus diperhatikan kesejahteraannya, termasuk rumah sebagai tempat tinggal. Karena itu, pihaknya terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan mendasar bagi guru-guru dan pegawai di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.
"Untuk itu saya berpesan kepada Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah seluruh Indonesia, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, supaya segera berkoordinasi dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat. Bergerak secara masif, demi memberi kesempatan kepada seluruh guru sekolah Muhammadiyah yang belum memiliki rumah agar segera mendapatkan fasilitas kerja sama yang sudah ditandatangani bersama," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) ini.
Muhammadiyah juga akan mengupayakan subsidi baik dari yang sudah bekerja sama, maupun yang masih dikumpulkan berdasarkan potensi-potensi mitra di persyarikatan. Sebab, lebih dari setengah jumlah guru Muhammadiyah masih mendapatkan gaji di bawah Upah Minimum Regional (UMR), bahkan di DKI Jakarta, masih ada guru Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mendapatkan gaji Rp600.000.
"Nantinya Bapak dan Ibu dari lembaga di sini punya pekerjaan rumah untuk mencarikan sumber, bagaimana agar mereka bisa ringan cicilannya, entah itu dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, atau dari dana-dana yang lain," katanya.
Kemenko PMK sudah memiliki data sesuai nama dan alamat (by name by address) guru-guru dengan penghasilan rendah di seluruh Indonesia, agar dapat menjadi perhatian seluruh instansi dan lembaga yang hadir. Selain itu, Muhadjir juga menyarankan supaya lahan wakaf Muhammadiyah dikelola menjadi lebih produktif seperti digunakan sebagai tempat penyediaan rumah bagi guru-guru Muhammadiyah yang sampai saat ini belum memiliki.
Lihat Juga: Ikut Pembekalan Calon Menteri, Abdul Mu'ti: Prabowo Tekankan Penyelenggaraan Negara Bebas Korupsi
Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy mengatakan, rumah subsidi dikhususkan bagi guru Muhammadiyah agar bisa fokus memajukan pendidikan di Indonesia.
"Kualitas pendidikan itu berawal dari kesejahteraan guru. Program Kilau Surya ini bertujuan untuk membantu para guru yang ada di sekolah Muhammadiyah agar bisa memiliki rumah dengan berbagai upaya dari semua pihak," kata Muhadjir Effendy dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Kamis (13/4/2023).
Menurut Muhadjir, guru yang mengabdikan diri untuk memperbaiki kualitas hidup anak bangsa harus diperhatikan kesejahteraannya, termasuk rumah sebagai tempat tinggal. Karena itu, pihaknya terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan mendasar bagi guru-guru dan pegawai di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.
"Untuk itu saya berpesan kepada Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah seluruh Indonesia, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, supaya segera berkoordinasi dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat. Bergerak secara masif, demi memberi kesempatan kepada seluruh guru sekolah Muhammadiyah yang belum memiliki rumah agar segera mendapatkan fasilitas kerja sama yang sudah ditandatangani bersama," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) ini.
Muhammadiyah juga akan mengupayakan subsidi baik dari yang sudah bekerja sama, maupun yang masih dikumpulkan berdasarkan potensi-potensi mitra di persyarikatan. Sebab, lebih dari setengah jumlah guru Muhammadiyah masih mendapatkan gaji di bawah Upah Minimum Regional (UMR), bahkan di DKI Jakarta, masih ada guru Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mendapatkan gaji Rp600.000.
"Nantinya Bapak dan Ibu dari lembaga di sini punya pekerjaan rumah untuk mencarikan sumber, bagaimana agar mereka bisa ringan cicilannya, entah itu dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, atau dari dana-dana yang lain," katanya.
Kemenko PMK sudah memiliki data sesuai nama dan alamat (by name by address) guru-guru dengan penghasilan rendah di seluruh Indonesia, agar dapat menjadi perhatian seluruh instansi dan lembaga yang hadir. Selain itu, Muhadjir juga menyarankan supaya lahan wakaf Muhammadiyah dikelola menjadi lebih produktif seperti digunakan sebagai tempat penyediaan rumah bagi guru-guru Muhammadiyah yang sampai saat ini belum memiliki.
Lihat Juga: Ikut Pembekalan Calon Menteri, Abdul Mu'ti: Prabowo Tekankan Penyelenggaraan Negara Bebas Korupsi
(abd)