Anggota DPR Ajak Warga Bijak Bermedsos: Saring Sebelum Sharing
loading...
A
A
A
JAKARTA - Era internet dan digitalisasi yang kian tinggi di kalangan masyarakat Indonesia. Maka itu, masyarakat diminta untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial ( medsos ).
Anggota Komisi I DPR Slamet Ariyadi mengajak warga bijak bermedia sosial. Dia mengatakan, hadirnya internet di satu sisi memberi peluang kepada masyarakat mendapat hal-hal yang sifatnya informatif.
Namun, di lain sisi, kemudahan ini juga diiringi dengan hal yang berisiko. “Ibarat seperti pisau dua sisi, di satu sisi informasi mudah didapat, tapi di sisi lain hoaks juga mudah disebar,” ujarnya dalam diskusi Ngobrol Bareng Legislator, Sabtu 8 April 2023.
Selain itu, kata dia, data pribadi juga menjadi lebih riskan. Karena, kata dia, sering terjadi kebocoran data.
“Penting bagi masyarakat khususnya warga internet agar tidak mudah termakan hoaks dengan menggunakan internet sebijak mungkin, dengan melakukan saring sebelum sharing informasi,” jelasnya.
Gladys Dewantari selaku Digital Marketing Specialist mengatakan, masyarakat harus bisa memfilter informasi yang masuk dan mengecek kembali validitas dari informasi itu dalam bermedia sosial. Selain itu, dia menilai, masyarakat perlu juga memikirkan kembali apa dampak positif dan negatifnya ketika menyeberkan informasi yang telah diterima.
“Saat mendapatkan berita, pastikan berita ini benar atau tidak, apabila tidak, jangan disebar. Apabila benar, dipikirkan lagi manfaatnya jika disebar,” pungkasnya dalam kesempatan sama.
Ketua IKA FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sekaligus Sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gempol Misdar Mahfudz mengatakan, dalam menggunakan media sosial harus dilakukan dengan sebijak mungkin.
"Dalam penggunaan medsos postinglah hal yang penting, bukan yang penting posting. Kita harus menyaring informasi sebelum men-share ke media sosial dan menjunjung tinggi etika dalam berkomunikasi,” pungkasnya.
Lihat Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Kunker Perdana ke NTT, Cek Jaringan Internet dan Dialog dengan Pelajar
Anggota Komisi I DPR Slamet Ariyadi mengajak warga bijak bermedia sosial. Dia mengatakan, hadirnya internet di satu sisi memberi peluang kepada masyarakat mendapat hal-hal yang sifatnya informatif.
Namun, di lain sisi, kemudahan ini juga diiringi dengan hal yang berisiko. “Ibarat seperti pisau dua sisi, di satu sisi informasi mudah didapat, tapi di sisi lain hoaks juga mudah disebar,” ujarnya dalam diskusi Ngobrol Bareng Legislator, Sabtu 8 April 2023.
Selain itu, kata dia, data pribadi juga menjadi lebih riskan. Karena, kata dia, sering terjadi kebocoran data.
“Penting bagi masyarakat khususnya warga internet agar tidak mudah termakan hoaks dengan menggunakan internet sebijak mungkin, dengan melakukan saring sebelum sharing informasi,” jelasnya.
Gladys Dewantari selaku Digital Marketing Specialist mengatakan, masyarakat harus bisa memfilter informasi yang masuk dan mengecek kembali validitas dari informasi itu dalam bermedia sosial. Selain itu, dia menilai, masyarakat perlu juga memikirkan kembali apa dampak positif dan negatifnya ketika menyeberkan informasi yang telah diterima.
“Saat mendapatkan berita, pastikan berita ini benar atau tidak, apabila tidak, jangan disebar. Apabila benar, dipikirkan lagi manfaatnya jika disebar,” pungkasnya dalam kesempatan sama.
Ketua IKA FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sekaligus Sekretaris Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gempol Misdar Mahfudz mengatakan, dalam menggunakan media sosial harus dilakukan dengan sebijak mungkin.
"Dalam penggunaan medsos postinglah hal yang penting, bukan yang penting posting. Kita harus menyaring informasi sebelum men-share ke media sosial dan menjunjung tinggi etika dalam berkomunikasi,” pungkasnya.
Lihat Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Kunker Perdana ke NTT, Cek Jaringan Internet dan Dialog dengan Pelajar
(mhd)