Survei: Airlangga Hartarto Diinginkan Kaum Perempuan Jadi Presiden
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi sosok yang diinginkan kaum perempuan menjadi Presiden Republik Indonesia (RI). Hal ini terpotret dalam hasil survei terbaru yang dilakukan Warna Institute.
Direktur Eksekutif Warna Institute, Frika Faudilah menjelaskan, perempuan merupakan kaum yang paling merasakan turun naiknya keadaan ekonomi rumah tangga di saat pandemi Covid-19. Perempuan kepala keluarga atau perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga, perlahan mulai bangkit membantu perekonomian keluarganya. Mereka bangkit dengan memulai usaha yang dikuasai.
Hal ini tercermin dari 2.280 responden, sebanyak 78,8% berhasil membuka usaha mandiri, misalnya bisnis kuliner, jahitan, dan makanan ringan. Lalu sebanyak 13,8% kembali bekerja di sektor informal dan formal, selebihnya 7,4% tetap melakukan aktivitas ibu rumah tangga.
Sebanyak 69,2% responden menyatakan merasakan puas dan terbantu perekonomian keluarganya di saat Covid-19 berkat Program Prakerja, Bansos, dan bantuan UMKM yang digulirkan pemerintah.
Dalam survei ini, menurut kaum perempuan, pejabat negara yang sangat peduli dengan perbaikan perekonomian keluarga mereka adalah Presiden Jokowi (48,8%). Di urutan kedua atau sebanyak 30,6% responden menyebut nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Sedangkan tokoh lainnya dianggap peduli dengan perekonomian keluarga mereka kurang dari 20,6%, yakni Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Menurut Frika, dari hasil survei ternyata kriteria presiden yang diinginkan kaum perempuan adalah tokoh yang mampu dan sudah punya pengalaman mengelola perekonomian nasional. Hal ini tercermin dari jawaban 98,4% kaum perempuan ketika ditanyakan kriteria presiden setelah Presiden Jokowi. Mereka beralasan dapur perlu terus ngebul dan pendapatan keluarga bisa bertambah.
Dari survei, tokoh yang dipilih oleh kaum perempuan jika pilpres digelar hari ini dengan simulasi nama-nama tercantum dalam kuisioner, maka hasilnya Airlangga Hartarto dipilih sebanyak 32,8%, Prabowo Subianto 26,9%, Anies Baswedan 7,3%, Ganjar Pranowo 7,1%, Puan Maharani 5,7%, Muhaimin Iskandar 4,3%, Agus Harimurti Yudhoyono 3,1%, dan tidak memilih 12,8%.
"Simulasi pilihan parpol secara tertutup oleh kaum perempuan, tingkat keterpilihan Golkar tertinggi dipilih sebanyak 20,8%. Kemudian Gerindra 17,3%, PDIP 16,1%, Demokrat 10,3%, PKB 8,1%, Nasdem 7,1%, Perindo 4,3%, PKS 4,1%, PPP 3,2%, PAN 2,2%, gabungan parpol lainnya 4,9%, dan tidak memilih 1,6%," kata Frika.
Menanggapi hasil survei Warna Institute, pengamat politik Ludiro Madu menilai sangat menarik karena kaum perempuan ikut hadir dalam Pilpres 2024. "Survei WI yang mengunggulkan Airlangga Hartarto sebagai sosok yang dipilih sebagai Presiden 2024 merupakan hal yang sangat menarik. Pasalnya kaum perempuan lebih memilih sosok pemimpin yang memahami ekonomi," katanya.
Dosen UPN Veteran Yogyakarta ini menyebutkan, pemilih kaum perempuan bukan hanya melihat sosok dari fisik, tetapi kinerja dalam menangani masalah ekonomi. Karena itu wajar jika Airlangga Hartarto di urutan pertama dalam hasil survei WI. Sebab saat ini Airlangga telah menunjukkan kinerjanya sebagai Menko Perekonomian.
"Airlangga masuk urutan pertama dari survei WI karena Ketum Golkar itu telah membuktikan kinerjanya sebagai Menko Perekonomian dalam kabinet Presiden Jokowi," ucapnya.
Di sisi lain, Airlangga dianggap mampu menyediakan program yang pro perempuan. Apalagi masalah ekonomi juga menjadi program unggulan di pemerintah Jokowi.
"Laum perempuan memilih Airlangga sebagai Presiden 2024 bukan hanya soal politik dan ekonomi, tetapi lebih kepada program untuk kepentingan rakyat. Kemampuan Airlangga diyakini bukan sekadar sebagai Menko Perekonomian tetapi bisa membangun Indonesia ke depan menjadi negara yang maju," kata Ludiro Madu.
Untuk diketahui, survei Warna Institute yang dilakukan periode 17-30 Maret 2023 mengambil sample sebanyak 2.280 perempuan yang sudah memiliki hak pilih atau sudah berusia 17 tahun di di 442 kabupaten/kota di Indonesia. Pengambilan sampel mengunakan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 97% dengan margin of error +/- 2,1%.
Direktur Eksekutif Warna Institute, Frika Faudilah menjelaskan, perempuan merupakan kaum yang paling merasakan turun naiknya keadaan ekonomi rumah tangga di saat pandemi Covid-19. Perempuan kepala keluarga atau perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga, perlahan mulai bangkit membantu perekonomian keluarganya. Mereka bangkit dengan memulai usaha yang dikuasai.
Hal ini tercermin dari 2.280 responden, sebanyak 78,8% berhasil membuka usaha mandiri, misalnya bisnis kuliner, jahitan, dan makanan ringan. Lalu sebanyak 13,8% kembali bekerja di sektor informal dan formal, selebihnya 7,4% tetap melakukan aktivitas ibu rumah tangga.
Sebanyak 69,2% responden menyatakan merasakan puas dan terbantu perekonomian keluarganya di saat Covid-19 berkat Program Prakerja, Bansos, dan bantuan UMKM yang digulirkan pemerintah.
Dalam survei ini, menurut kaum perempuan, pejabat negara yang sangat peduli dengan perbaikan perekonomian keluarga mereka adalah Presiden Jokowi (48,8%). Di urutan kedua atau sebanyak 30,6% responden menyebut nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Sedangkan tokoh lainnya dianggap peduli dengan perekonomian keluarga mereka kurang dari 20,6%, yakni Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menparekraf Sandiaga Uno, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Menurut Frika, dari hasil survei ternyata kriteria presiden yang diinginkan kaum perempuan adalah tokoh yang mampu dan sudah punya pengalaman mengelola perekonomian nasional. Hal ini tercermin dari jawaban 98,4% kaum perempuan ketika ditanyakan kriteria presiden setelah Presiden Jokowi. Mereka beralasan dapur perlu terus ngebul dan pendapatan keluarga bisa bertambah.
Dari survei, tokoh yang dipilih oleh kaum perempuan jika pilpres digelar hari ini dengan simulasi nama-nama tercantum dalam kuisioner, maka hasilnya Airlangga Hartarto dipilih sebanyak 32,8%, Prabowo Subianto 26,9%, Anies Baswedan 7,3%, Ganjar Pranowo 7,1%, Puan Maharani 5,7%, Muhaimin Iskandar 4,3%, Agus Harimurti Yudhoyono 3,1%, dan tidak memilih 12,8%.
"Simulasi pilihan parpol secara tertutup oleh kaum perempuan, tingkat keterpilihan Golkar tertinggi dipilih sebanyak 20,8%. Kemudian Gerindra 17,3%, PDIP 16,1%, Demokrat 10,3%, PKB 8,1%, Nasdem 7,1%, Perindo 4,3%, PKS 4,1%, PPP 3,2%, PAN 2,2%, gabungan parpol lainnya 4,9%, dan tidak memilih 1,6%," kata Frika.
Menanggapi hasil survei Warna Institute, pengamat politik Ludiro Madu menilai sangat menarik karena kaum perempuan ikut hadir dalam Pilpres 2024. "Survei WI yang mengunggulkan Airlangga Hartarto sebagai sosok yang dipilih sebagai Presiden 2024 merupakan hal yang sangat menarik. Pasalnya kaum perempuan lebih memilih sosok pemimpin yang memahami ekonomi," katanya.
Dosen UPN Veteran Yogyakarta ini menyebutkan, pemilih kaum perempuan bukan hanya melihat sosok dari fisik, tetapi kinerja dalam menangani masalah ekonomi. Karena itu wajar jika Airlangga Hartarto di urutan pertama dalam hasil survei WI. Sebab saat ini Airlangga telah menunjukkan kinerjanya sebagai Menko Perekonomian.
"Airlangga masuk urutan pertama dari survei WI karena Ketum Golkar itu telah membuktikan kinerjanya sebagai Menko Perekonomian dalam kabinet Presiden Jokowi," ucapnya.
Di sisi lain, Airlangga dianggap mampu menyediakan program yang pro perempuan. Apalagi masalah ekonomi juga menjadi program unggulan di pemerintah Jokowi.
"Laum perempuan memilih Airlangga sebagai Presiden 2024 bukan hanya soal politik dan ekonomi, tetapi lebih kepada program untuk kepentingan rakyat. Kemampuan Airlangga diyakini bukan sekadar sebagai Menko Perekonomian tetapi bisa membangun Indonesia ke depan menjadi negara yang maju," kata Ludiro Madu.
Untuk diketahui, survei Warna Institute yang dilakukan periode 17-30 Maret 2023 mengambil sample sebanyak 2.280 perempuan yang sudah memiliki hak pilih atau sudah berusia 17 tahun di di 442 kabupaten/kota di Indonesia. Pengambilan sampel mengunakan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 97% dengan margin of error +/- 2,1%.
(abd)