Pilkada Kota Solo, Lenggang Kangkung Langkah Putra Jokowi

Senin, 20 Juli 2020 - 08:32 WIB
loading...
Pilkada Kota Solo, Lenggang Kangkung Langkah Putra Jokowi
Bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan bakal calon Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC)PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). Foto/Antar
A A A
SOLO - Perjalanan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) , Gibran Rakabuming Raka, menuju posisi wali kota Solo dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), Desember 2020 mendatang, semakin lapang. Setelah mendapat rekomendasi DPP PDIP sebagai calon wali kota Solo yang diusung, peluangnya terbuka lebar karena diprediksi tidak ada lawan yang menandingi atau melawan kotak kosong.

PDIP akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Gibran dibanding kompetitornya, Achmad Purnomo yang kini menjabat wakil wali kota Solo. Padahal, Achmad Purnomo yang dipasangkan dengan Teguh Prakosa, diusulkan oleh DPC PDIP Solo, sementara Gibran mendaftar ke DPD PDIP Jawa Tengah. Majunya Gibran sempat menimbulkan kontroversi karena suami Selvi Ananda ini baru mendaftar sebagai anggota PDIP Solo melalui PAC Banjarsari pada Senin (23/9/2019) lalu. Kartu tanda anggota (KTA) PDIP merupakan salah satu syarat mendaftar sebagai bakal calon wali kota dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

Selain mengurus KTA, Gibran pada waktu itu juga menanyakan perihal formulir pendaftaran calon wali kota Solo. Gibran menegaskan dirinya maju Pilwalkot Solo tidak memanfaatkan posisi ayahnya yang kini menjabat presiden RI. Dirinya dalam awal proses pencalonan mengikuti kontestasi sesuai aturan. “Fit and proper test juga ikut dua kali. Sama-sama daftar, semua proses saya lalui, nggak ada yang saya lewati,” tegas Gibran. Termasuk semua persyaratan, juga telah ia penuhi. (Baca: Partai Pengusung Kaji Pendamping Anak dan Menantu Jokowi di Pilkada)

Karpet merah bagi Gibran mulai terlihat ketika hasil riset laboratorium kebijakan publik Universitas Slamet Riyadi Solo menunjukkan dua putra Presiden Jokowi, Gibran dan Kaesang Pangarep, masuk empat besar dari sepuluh kandidat tokoh Solo yang memiliki popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas tinggi. Berdasarkan political personal, empat tokoh memiliki popularitas tinggi yakni Gibran dan Achmad Purnomo, yang masing-masing mencapai 90%.

Disusul Kaesang sebesar 86%, dan Teguh Prakosa 49%. Kala itu Gibran terlihat masih malu-malu ketika apakah bersedia untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo. Namun, sinyal kesediaan maju sebenarnya sudah tampak ketika Gibran tersipu ketika ditanya apakah tidak kangen tinggal di Loji Gandrung yang merupakan rumah dinas Wali Kota Solo.

Semasa Jokowi menjabat wali kota Solo selama satu periode, dan dua tahun sebelum menjadi gubernur DKI Jakarta, tentunya bersama keluarga tinggal di Loji Gandrung. Jika masuk dalam Pilkada Solo tahun 2020 dan menang, tentunya Rumah Dinas Loji Gandrung telah menanti untuk ditempati. Presiden Jokowi sendiri pada waktu itu juga telah memberi sinyal merestui anaknya maju dalam Pilwalkot Solo.

Jokowi mempersilakan anak-anaknya untuk memutuskan, seperti ketika terjun ke bisnis. Jokowi menyatakan bersikap demokratis dan enggan memaksa apakah anak-anaknya bersedia terjun ke dunia politik atau tetap menekuni dunia bisnis. Jokowi hanya menekankan bahwa di setiap jabatan atau karier apa pun, yang terpenting adalah tanggung jawab dan kemandirian. (Baca juga: Bisa Picu Ketegangan Agama, India Didesak Larang Film Nabi Muhammad)

Diakuinya, ke depan seharusnya anak-anak muda yang memegang peran karena dunia kini berubah sangat cepat, ketidakpastian yang mengintai, sesuatu yang tak terduga muncul dan tak terhitung. Sementara itu, perubahan-perubahan itu yang mampu merespons cepat adalah anak muda.

Gibran Vs Purnomo

Drama persaingan antara Gibran dan Achmad Purnomo benar-benar dimulai setelah keduanya resmi menjadi bakal calon wali kota Solo. Keduanya gencar melakukan kegiatan dan bertemu dengan masyarakat. Persaingan semakin sengit ketika Achmad Purnomo sempat mundur sebagai bakal calon wali kota dari PDIP. Alasannya adalah tidak tega jika Pilwalkot Solo tetap dilaksanakan di tengah pandemi wabah corona (Covid-19).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1493 seconds (0.1#10.140)