Dukung Indonesia Emas 2045, PPI Dunia Akan Gelar Sarasehan Alumni Luar Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia akan menggelar sarasehan alumni pada April dan Mei 2023 mendatang. Selain membentuk wadah alumni luar negeri, kegiatan ini juga sebagai bagian menyambut Indonesia Emas 2045.
Untuk diketahui, PPI Dunia adalah organisasi terbesar pelajar Indonesia di luar negeri. Organisasi ini terdiri dari 62 negara di tiga kawasan, yakni Amerika-Eropa (Amerop), Asia-Oseania, dan Timur Tengah-Afrika (Timtengka).
Wakil Koordinator PPI Dunia Hamzah Assuudy Lubis mengatakan, sarasehan alumni pelajar luar negeri akan mengangkat tema Peran Alumni Luar Negeri dalam Memaksimalkan Potensi Bonus Demografi 2045.
"Di bulan April akan diadakan acara buka bersama yang sekaligus akan menjadi gagasan awal dari para alumni menuju puncak acara di bulan Mei yang akan datang," kata mahasiswa University of Tripoli, Lebanon dalam keterangan tertulis, Selasa (21/3/2023).
Koordinator PPI Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika, Mohammad Al Chudlori menambahkan, pihaknya akan mengundang tokoh alumni Timur Tengah untuk berbagi pengalaman terjun di tengah masyarakat serta memberikan pandangan dalam menghadapi problematika yang sedang dihadapi oleh bangsa dan generasi mendatang.
"Simpul alumni di negara negara Timur Tengah dan Afrika yang sudah ada akan kita ikut libatkan dalam perumusan wadah alumni yang akan dibentuk," kata mahasiswa S2 Akidah Filsafat di Universitas Zaitunah, Tunisia.
Alumnus Universitas Al Ahgaf, Hadramaut, Yaman, Syauqi Almuhdhar menyambut baik rencana PPI Dunia menggelar sarasehan alumni di April dan Mei 2023 untuk membentuk wadah alumni luar negeri.
"Masyarakat membutuhkan kontribusi aktif dan nyata dari Alumni Luar Negeri. Sudah saatnya kita menyatukan suara, langkah, ide, dan gagasan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang adil, makmur, dan sejahtera," kata Rois Syuriah PCINU Yaman.
Sementara itu, alumnus Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, Pangeran Arsyad mengatakan, sarasehan alumni akan menjadi momentum menyatukan simpul-simpul alumni yang sudah ada dan sudah terbentuk sebelumnya. Menurutnya, yang paling penting adalah keberlanjutan organisasi alumni setelah acara sarasehan.
"Akan segera kita formulasikan bersama agar kebermanfaatan wadah alumni ini bisa dirasakan oleh banyak pihak, baik di level pemerintahan sebagai pembuat kebijakan maupun aksi nyata untuk masyarakat dari hulu ke hilir," kata Pangeran Arsyad.
Untuk diketahui, PPI Dunia adalah organisasi terbesar pelajar Indonesia di luar negeri. Organisasi ini terdiri dari 62 negara di tiga kawasan, yakni Amerika-Eropa (Amerop), Asia-Oseania, dan Timur Tengah-Afrika (Timtengka).
Wakil Koordinator PPI Dunia Hamzah Assuudy Lubis mengatakan, sarasehan alumni pelajar luar negeri akan mengangkat tema Peran Alumni Luar Negeri dalam Memaksimalkan Potensi Bonus Demografi 2045.
"Di bulan April akan diadakan acara buka bersama yang sekaligus akan menjadi gagasan awal dari para alumni menuju puncak acara di bulan Mei yang akan datang," kata mahasiswa University of Tripoli, Lebanon dalam keterangan tertulis, Selasa (21/3/2023).
Koordinator PPI Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika, Mohammad Al Chudlori menambahkan, pihaknya akan mengundang tokoh alumni Timur Tengah untuk berbagi pengalaman terjun di tengah masyarakat serta memberikan pandangan dalam menghadapi problematika yang sedang dihadapi oleh bangsa dan generasi mendatang.
"Simpul alumni di negara negara Timur Tengah dan Afrika yang sudah ada akan kita ikut libatkan dalam perumusan wadah alumni yang akan dibentuk," kata mahasiswa S2 Akidah Filsafat di Universitas Zaitunah, Tunisia.
Alumnus Universitas Al Ahgaf, Hadramaut, Yaman, Syauqi Almuhdhar menyambut baik rencana PPI Dunia menggelar sarasehan alumni di April dan Mei 2023 untuk membentuk wadah alumni luar negeri.
"Masyarakat membutuhkan kontribusi aktif dan nyata dari Alumni Luar Negeri. Sudah saatnya kita menyatukan suara, langkah, ide, dan gagasan untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang adil, makmur, dan sejahtera," kata Rois Syuriah PCINU Yaman.
Sementara itu, alumnus Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, Pangeran Arsyad mengatakan, sarasehan alumni akan menjadi momentum menyatukan simpul-simpul alumni yang sudah ada dan sudah terbentuk sebelumnya. Menurutnya, yang paling penting adalah keberlanjutan organisasi alumni setelah acara sarasehan.
"Akan segera kita formulasikan bersama agar kebermanfaatan wadah alumni ini bisa dirasakan oleh banyak pihak, baik di level pemerintahan sebagai pembuat kebijakan maupun aksi nyata untuk masyarakat dari hulu ke hilir," kata Pangeran Arsyad.
(abd)