Bertambah 1.462 Orang, Yuri: Penetapan Positif Covid-19 Ada Dua Kriteria
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19) , Achmad Yurianto melaporkan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air kembali bertambah 1.462 orang. Sehingga akumulasi positif Covid-19 hingga 17 Juli 2020 menjadi 83.130 orang.
“Konfirmasi positif sebanyak 1.462 orang. Sehingga totalnya menjadi 83.130 orang,” ungkap Yuri di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Jumat (17/7/2020). (Baca juga: 1.462 Kasus Baru, Total 83.130 Orang Positif Covid-19)
Yuri mengatakan penetapan konfirmasi positif Covid-19 menurut pedoman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terbaru ada dua kriteria. “Kita sudah menggunakan pedoman yang terakhir konfirmasi positif ini ada dua yang simptomatis bergejala dan membutuhkan indikasi rawatan rumah sakit ataupun yang asimtomatis atau tidak bergejala dan tidak membutuhkan layanan rumah sakit tetapi mutlak harus melaksanakan isolasi secara mandiri,” katanya.
Saat ini, kata Yuri penemuan kasus baru ini didapatkan dari hasil tracing kontak erat pasien positif Covid-19. “Kita melihat kecenderungan kasus konfirmasi positif baru yang kita dapatkan dari hasil tracing yang secara agresif dilakukan oleh Dinas Kesehatan, dilakukan oleh Puskesmas maka kita mendapatkan banyak kasus kontak erat,” katanya. (Baca juga: RSKI Pulau Galang Ajukan 50 Nakes Antisipasi Tambahan Pasien COVID-19 Luar Wilayah)
Yuri mengatakan dari kontek erat inilah yang kemudian dilakukan pengetesan Real Time PCR untuk menemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. “Dari kasus kontak erat inilah yang kemudian secara masif kita lakukan pemeriksaan, kita lakukan testing dengan Real Time PCR. Dan beberapa di antaranya kita ketemukan dengan status konfirmasi positif namun tidak menunjukkan gejala.”
Ini menjadi penting untuk dipahami bahwa kasus-kasus inilah yang harus menjalankan isolasi dengan ketat. Karena kalau tidak ini akan bisa menjadi sumber penularan yang baru. ”Dengan upaya tracing yang kita lakukan secara agresif kita harapkan bahwa seluruh kasus-kasus konfirmasi, sekalipun tanpa gejala bisa kita identifikasi. Karena kalau tidak mengidentifikasi maka ini menjadi sumber penularan di tengah masyarakat,” tambah Yuri.
Yuri pun mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan untuk memutus rantai penularan Covid-19. “Dan yang penting lagi adalah mari bersama-sama kita kurangi risiko untuk tertular dengan cara mari kita rubah kebiasaan-kebiasaan kita untuk menjadi aman dari Covid. Kebiasaan itu sudah selalu kami sampaikan dalam bentuk protokol kesehatan,” tegasnya.
“Konfirmasi positif sebanyak 1.462 orang. Sehingga totalnya menjadi 83.130 orang,” ungkap Yuri di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Jumat (17/7/2020). (Baca juga: 1.462 Kasus Baru, Total 83.130 Orang Positif Covid-19)
Yuri mengatakan penetapan konfirmasi positif Covid-19 menurut pedoman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terbaru ada dua kriteria. “Kita sudah menggunakan pedoman yang terakhir konfirmasi positif ini ada dua yang simptomatis bergejala dan membutuhkan indikasi rawatan rumah sakit ataupun yang asimtomatis atau tidak bergejala dan tidak membutuhkan layanan rumah sakit tetapi mutlak harus melaksanakan isolasi secara mandiri,” katanya.
Saat ini, kata Yuri penemuan kasus baru ini didapatkan dari hasil tracing kontak erat pasien positif Covid-19. “Kita melihat kecenderungan kasus konfirmasi positif baru yang kita dapatkan dari hasil tracing yang secara agresif dilakukan oleh Dinas Kesehatan, dilakukan oleh Puskesmas maka kita mendapatkan banyak kasus kontak erat,” katanya. (Baca juga: RSKI Pulau Galang Ajukan 50 Nakes Antisipasi Tambahan Pasien COVID-19 Luar Wilayah)
Yuri mengatakan dari kontek erat inilah yang kemudian dilakukan pengetesan Real Time PCR untuk menemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. “Dari kasus kontak erat inilah yang kemudian secara masif kita lakukan pemeriksaan, kita lakukan testing dengan Real Time PCR. Dan beberapa di antaranya kita ketemukan dengan status konfirmasi positif namun tidak menunjukkan gejala.”
Ini menjadi penting untuk dipahami bahwa kasus-kasus inilah yang harus menjalankan isolasi dengan ketat. Karena kalau tidak ini akan bisa menjadi sumber penularan yang baru. ”Dengan upaya tracing yang kita lakukan secara agresif kita harapkan bahwa seluruh kasus-kasus konfirmasi, sekalipun tanpa gejala bisa kita identifikasi. Karena kalau tidak mengidentifikasi maka ini menjadi sumber penularan di tengah masyarakat,” tambah Yuri.
Yuri pun mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan untuk memutus rantai penularan Covid-19. “Dan yang penting lagi adalah mari bersama-sama kita kurangi risiko untuk tertular dengan cara mari kita rubah kebiasaan-kebiasaan kita untuk menjadi aman dari Covid. Kebiasaan itu sudah selalu kami sampaikan dalam bentuk protokol kesehatan,” tegasnya.
(cip)