Jenderal TNI AD yang Sukses Jabat Danjen Akademi TNI, Nomor 2 Eks Menko Polhukam

Sabtu, 11 Maret 2023 - 05:30 WIB
loading...
Jenderal TNI AD yang Sukses Jabat Danjen Akademi TNI, Nomor 2 Eks Menko Polhukam
Dari sederatan nama jenderal TNI AD yang mengisi posisi Danjen Akademi TNI, Jenderal TNI (HOR) Soesilo Soedarman salah satunya yang memiliki karier mentereng. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Akademi TNI merupakan integrasi dari tiga matra di TNI yaitu, Akademi Militer (Akmil) yang terletak di Magelang, Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya, dan Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta. Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI bertanggung jawab melakukan pembinaan dan pengelolaan terhadap ketiganya.

Akademi TNI setelah masa validasi organisasi dipimpin oleh seorang Danjen yang berpangkat jenderal bintang tiga (Letjen). Dalam sejarah Akademi TNI, posisi Danjen Akademi TNI sudah beberapa kali dijabat jenderal dari kesatuan Angkatan Darat.



Tercatat ada 12 sosok jenderal TNI AD yang pernah menjabat Danjen Akademi TNI. Bahkan, dua nama terakhir yang menjadi Danjen Akademi TNi merupakan jenderal TNI AD.

Saat ini jabatan Danjen Akademi TNI diduduki oleh Letjen TNI Teguh Arief Indratmoko. Dia merupakan lulusan Akmil tahun 1988 dari kecabangan Infanteri (Kopassus).

Berikut daftar Jenderal TNI AD yang sukses menjabat Danjen Akademi TNI:

1. Letjen TNI Purbo S Suwondo

Purbo S Suwondo merupakan jenderal dari kesatuan Angkatan Darat pertama yang menjadi Danjen Akademi TNI. Dalam sejarah Akademi TNI, Purbo S Suwondo menjadi Danjen Akademi TNI ke-4 dengan masa jabatan 15 Oktober 1973-1 Maret 1978.

Purbo tercatat penduduki sejumlah jabatan yakni, Shodanco Tentara PETA (Yugekitai) di Malang, Perwira BKR-P-PA Staf Resimen PT III di Malang, Sekretaris Wakil Kepala Staf Umum MBT-PA Staf SUAD II-SAD di Yogyakarta, Komandan Pos X-2 dan Pos X 31-MBKD di Kulon Progo dan Malang, PA Operasi SUAD II-MBAD Jakarta, Komandan (Baterai) Sekolah Calon Perwira Artileri/Wadan PUSDIK Art/Guru Taktik Artileri SSKAD Cimahi/Bandung, PA Staf I Inspektorat Artileri Bandung, Danyon ARLAP V-TT III/Siliwangi di Cimacan (merangkap Koordinator Artileri Bandung 1959-1961), Wakil Gubernur AMN (Akademi Militer Nasional) Magelang 1962-1966, Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan Cimahi 1966-1968.

Selanjutnya Anggota MPR Utusan ABRI Jakarta, Ketua G V/HANKAM Jakarta (968-1973), Komandan Jenderal AKABRI Jakarta (1973-1978), Duta Besar RI untuk PBB di PTRI New York 1978-1981, Pati DPB/Staf Ahli PANGKOPKAMTIB Jakarta. Pensiun pada 1982, Purbo kemudian ditarik ke Sesmenko Polkam (1983-1988).

2. Jenderal TNI (HOR) Soesilo Soedarman

Soesilo Soedarman mendapat amanat menjadi Danjen Akademi TNI pada 1 Maret 1978 hingga 29 Desember 1980 menggantikan Letjen TNI Purbo S Suwondo. Dia menjadi Danjen Akademi TNI ke-5 atau ke-2 dari kesatuan TNI AD.

Soesilo Soedarman merupakan jebolan Militer Akademi (MA) Yogyakarta Angkatan I tahun 1948. Lulus dari Militer Akademi sebagai salah satu lulusan terbaik, Soesilo diwajibkan menjadi pelatih. Beberapa tokoh pernah berada dalam pelatihannya adalah Soedharmono (mantan Wakil Presiden).

Dalam mobilisasi pelajar pada era perang kemerdekaan (1947), ia bertugas untuk melatih para siswa tingkat SMP dan SMA saat pasukan Belanda telah mencapai Gombong. Sebagai tentara pula, ia pernah menjabat sebagai Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkowilhan) Sumatera dan Kalimantan Barat pada periode 1980–1985.

Setelah pensiun dari militer, karier politik Soesilo sangat bersinar. Dia pernah menjadi Anggota MPR RI mewakili Partai Golkar untuk Dapil Sumatera Utara hingga akhir hayatnya. Soesilo juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat yang berkedudukan di Washington DC dari 18 Februari 1986 hingga 11 April 1988.

Lalu dipercaya menjadi Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993). Puncak kariernya di politik ketika menduduki jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).

3. Letjen TNI Julius Henuhili

Julius Henuhili adalah Pati TNI AD berikutnya yang mengemban amanat Danjen Akademi TNI ke-6 dengan periode 29 Desember 1980 sampai 7 Juni 1983. Ia menggantikan posisi yang ditinggalkan Jenderal TNI (HOR) Soesilo Soedarman.

Dalam karier militernya, Julius juga pernah menduduki jabatan Kepala Staf Komando Pertahanan Udara AD (1962-1965), Sekretaris Wakil Panglima Komando Operasi Tertinggi (1966-1967), Kepala Staf Pribadi Ketua MPRS (1967-1970), Deputi Operasi Danjen AKABRI (Januari 1970-10 Oktober 1970), Panglima Kodam XIII/Merdeka (15 Desember 1971-25 Februari 1974), Wakil Komandan Jenderal Sekolah Staf dan Komando ABRI (1974), Komandan Sekolah Staf dan Komando Gabungan ABRI (25 Juni 1974-25 Juni 1977), dan Kepala Pusat Cadangan Nasional Dephankam (15 Juni 1977-1980).

Setelah pensiun dari TNI, Julius kemudian mengemban jabatan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 10 Agustus 1983 higgga 13 Agustus 1988.

4. Letjen TNI Moergito

Moergito menjadi Danjen Akademi TNI ke-7 dengan masa jabatan dari 7 Juni 1983 hingga 21 Februari 1985. Dia menggantikan Letjen TNI Julius Henuhili dan menjadi penerus dari kesatuan TNI AD.

Dia mengawali karier militernya sebagai Anggota Staf Intel Divisi VI/Narotama di Mojokerto (1946). Empat tahun kemudian, Moergito ditunjuk menjadi Komandan Kompi III Batalyon 48/527 di Lumajang (1950) dan Komandan Batalyon 519/Res 17 di Sidoarjo (1962).

Kariernya berlanjut menjadi Gumil Pusdikif (1965), Komandan Kodim 0816/Sidoarjo (1967), Kepala Staf Korem 081/Dirotsaha Jaya (1968-1969), Kepala Penerangan Kodam VIII/Brawijaya (1969-1970), Wakil Komandan Kologdam VIII/Brawijaya (1971-1971), Komandan Brigif 2/Probolinggo (1971-1972), dan Asisten 5/Teritorial Kasdam VIII/Brawijaya (1973-1973).

Karier Moergito semakin mentereng ketika dipercaya mengemban amanat menjadi Komandan Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya (1974-1975), Komandan Korem 083/Baladhika Jaya (1975-1977), Kasdam IX/Mulawarman (1977-1978), Kasdam VIII/Brawijaya (1978-1980), Pangdam IX/Mulawarman (1980-1981), dan Pangdam VIII/Brawijaya (1981-1983). Puncaknya ketika menjadi Danjen AKABRI pada 1983-1985.

5. Mayjen TNI Soedarto

Soedarto merupakan Danjen Akademi TNI ke-11 dengan masa jabatan 11 Agustus 1990-11 Februari 1993. Dia ditunjuk mengisi kursi yang ditinggal Marsekal Muda TNI Soegiantoro.

6. Mayjen TNI Purwantono

Purwantono menjabat Danjen Akademi TNI dengan masa jabatan 1 Februari 1996 hingga 11 Agustus 1997. Ia menjadi Danjen Akademi TNI menggantikan Laksamana Muda TNI I Nyoman Suharta.

7. Letjen TNI Muzani Syukur

Muzani Syukur mengemban amanat sebagai Danjen Akademi TNI ke-16 yang kala itu masih bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) dengan periode masa jabatan 1997-1998. Jebolan dari Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1965 ini menggantikan Mayjen TNI Purwantono.

Muzani Syukur juga tercatat pernah mengisi sejumlah jabatan selama karier militernya. Mulai dari Danrem 061/Surya Kencana (1987-1988), Pangdivif 2/Kostrad (1990-1991), Pangdam III/Siliwangi (1993-1995), dan Inspektur Jenderal Angkatan Darat (Irjenad) (1995-1997).

Muzani juga ditugaskan sebagai Ketua Dewan Kehormatan Perwira (DKP) untuk menyelesaikan kasus kerusuhan Liquisa, Timor Timur, sewaktu wilayah itu masih menjadi bagian dari Indonesia. Muzani kemudian diserahi tugas sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Departemen Pertambangan dan Energi. Tugas ini diberikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu diangkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi oleh Presiden Abdurrahman Wahid.

8. Letjen TNI Tamlicha Ali

Tamlicha Ali tercatat sebagai Danjen Akademi TNI ke-17 dari kesatuan TNI AD pada tahun 1998. Ia mengisi kursi yang ditinggalkan Letjen TNI Muzani Syukur.

9. Mayjen TNI Harry Purdianto

Harry Purdianto merupakan Danjen Akademi TNI ke-30 dari periode 31 Oktober 2014-7 Agustus 2015. Dia menggantikan Marsekal Muda TNI Bambang Samoedro.

Setelah menjabat Danjen Akademi TNI, Harry Purdianto kemudian dimutasi menjadi Staf Khusus Panglima TNI. Sebelumnya, Harry Purdianto juga pernah menduduki posisi sebagai Kasdam II/Sriwijaya.

10. Letjen TNI Bayu Purwiyono

Bayu Purwiyono merupakan Danjen Akademi TNI pertama setelah validasi organisasi atau ke-31 sepanjang sejarah Akademi TNI. Lulusan Akmil 1982 berpengalaman dalam bidang infanteri ini menjabat Danjen Akademi TNI sejak 25 Juli 2015 sampai dengan 29 September 2017 menggantikan Mayjen TNI Harry Purdianto.

Dalam karier militernya, Bayu Purwiyono pernah mengemban amanat sebagai Asrendam VII/Wirabuana (2005-2007), Asrendam IV/Diponegoro (2007-2009), Paban I/Ren Slogad (2009-2012), Waaslog KSAD (2012-2014), Aslog KSAD (2014), dan Pangdam IV/Diponegoro (2014-2015).

11. Letjen TNI Bakti Agus Fadjari

Bakti Agus Fadjari merupakan lulusan Akmil 1987 ini berpengalaman dalam bidang Infanteri. Dia merupakan Danjen Akademi TNI ketujuh setelah validasi organisasi dengan masa jabatan 21 Januari 2022-27 Juli 2022.

Sebelum mengakhiri karier militernya di TNI sebagai Danjen Akademi TNI, Bakti Agus Fadjari pernah menduduki sejumlah jabatan penting sebagai Staf Khusus KSAD (2018), Aster KSAD (2019), Panglima Kodam IV/Diponegoro (2020), dan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2021).



12. Letjen TNI Teguh Arief Indratmoko

Teguh Arief Indratmoko merupakan lulusan Akmil tahun 1988 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Dia mengemban amanat sebagai Danjen Akademi TNI sejak tanggal 29 Juli 2022 menggantikan Bakti Agus Fadjari yang memasuki masa pensiun.

Sebelum menjabat Danjen Akademi TNI ke-38, Teguh Arief menduduki posisi Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad). Pria kelahiran Banyumas Jawa Tengah 19 September 1965 ini pernah menduduki sejumlah posisi penting yakni Wadanpaspampres (2017), Pa Sahli Tk III Bidang Intekmil dan Siber Panglima TNI (2017-2018), Pangdam Iskandar Muda (2018-2020), dan Asintel KSAD (2020-2021).
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1164 seconds (0.1#10.140)