PPATK Duga Puluhan Miliar di Safe Deposit Box Rafael Alun Hasil Suap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan uang puluhan miliar yang diduga milik mantan Pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo. Uang yang tersimpan di safe deposit box salah satu bank BUMN itu diduga hasil suap.
"Dugaan hasil suap. Jumlahnya besar," kata Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Jumat (10/3/2023).
Sampai saat ini, PPATK masih menganalisis dan memeriksa uang dalam safe box tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun, dana puluhan miliar tersebut berbeda Rp500 miliar di rekening Rafael Alun. PPATK sebelumnya menemukan lebih dari 40 rekening yang berkaitan dengan Rafael dan kini telah diblokir.
"Ya RAT punya banyak rekening. Lebih dari 40. Ada Rp500 miliar mutasi rekening 2019-2023. Itu hanya (milik) RAT dan pihak-pihak terkait," kata Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana saat dikonfirmasi Rabu (8/3/2023).
Rafael sudah sempat diklarifikasi tim Kedeputian Pencegahan KPK soal harta kekayaannya yang dianggap tidak sesuai dengan profil jabatan sebagai eselon III di Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu.
PPATK juga menemukan ada indikasi transaksi janggal terkait pencucian uang di rekening Rafael Alun. Ada peran konsultan pajak sebagai profesional yang mengatur pengelolaan uang tersebut. Temuan ini sedang dicari unsur pidananya melalui penyelidikan resmi KPK.
Kasus Rafael berawal dari kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya, Mario Dandy Satriyo. Dia menghajar D, anak petinggi Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jonathan Latumahina hingga koma dan belum sadar sampai hari ini.
Kasus ini berbuntut panjang setelah gaya hidup glamor Mario Dandy disorot. Dari situ, diketahui Rafael punya harta kekayaan yang fantastis, Rp56 miliar.
"Dugaan hasil suap. Jumlahnya besar," kata Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Jumat (10/3/2023).
Sampai saat ini, PPATK masih menganalisis dan memeriksa uang dalam safe box tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun, dana puluhan miliar tersebut berbeda Rp500 miliar di rekening Rafael Alun. PPATK sebelumnya menemukan lebih dari 40 rekening yang berkaitan dengan Rafael dan kini telah diblokir.
"Ya RAT punya banyak rekening. Lebih dari 40. Ada Rp500 miliar mutasi rekening 2019-2023. Itu hanya (milik) RAT dan pihak-pihak terkait," kata Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana saat dikonfirmasi Rabu (8/3/2023).
Rafael sudah sempat diklarifikasi tim Kedeputian Pencegahan KPK soal harta kekayaannya yang dianggap tidak sesuai dengan profil jabatan sebagai eselon III di Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu.
PPATK juga menemukan ada indikasi transaksi janggal terkait pencucian uang di rekening Rafael Alun. Ada peran konsultan pajak sebagai profesional yang mengatur pengelolaan uang tersebut. Temuan ini sedang dicari unsur pidananya melalui penyelidikan resmi KPK.
Kasus Rafael berawal dari kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya, Mario Dandy Satriyo. Dia menghajar D, anak petinggi Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jonathan Latumahina hingga koma dan belum sadar sampai hari ini.
Kasus ini berbuntut panjang setelah gaya hidup glamor Mario Dandy disorot. Dari situ, diketahui Rafael punya harta kekayaan yang fantastis, Rp56 miliar.
(muh)