Pengikat Rasa dengan Kampung Halaman

Minggu, 06 September 2015 - 09:48 WIB
Pengikat Rasa dengan Kampung Halaman
Pengikat Rasa dengan Kampung Halaman
A A A
Orang-orang yang tinggal di perantauan kadang terpantik rasa rindu akan kampung halaman. Kuliner khas daerah asal lantas dijadikan pengobat rindu, seperti yang ada di Semarang ini.

Di Kota Semarang memang banyak berdiri warung kuliner khas daerah lain, namun wedang cor dari Jember, Jawa Timur, tergolong langka.

Penduduk asli Jember mungkin sudah tidak asing lagi dengan minuman ini. Wedang cor merupakan ramuan yang terbuat dari jahe, susu, dan tapai ketan. Minuman ini menghadirkan rasa manis dari susu, sedikit pedas dari jahe, kemudian perlahan berbaur rasa asam dari tapai. ”Penggunaan jahe di dalam minuman ini mampu menghangatkan tubuh penikmatnya,” ucap pemilik angkringan Wedang Cor, Alkomari, kepada KORAN SINDO.

Bagi Anda yang penasaran, bisa melangkahkan kaki ke kawasan Tembalang. Harga yang dipatok untuk menikmati wedang ini Rp5.000 per cangkir. Pengunjung akan disuguhi nuansa jadul kala menikmatinya. Sebab, minuman ini disuguhkan dengan cangkir kaleng blirik yang biasa digunakan eyang-eyang zaman dulu. Semua perangkat makan memang masih mengusung tema jadul, termasuk piring dari kaleng. Minuman pun tersedia alternatif lain yang lengkap.

Mulai dari teh, kopi, sirup, susu, soda, dan lain-lain yang bisa disajikan hangat maupun dingin. Atmosfer warung semakin mengesankan nuansa tempo dulu dengan adanya hiasan fotofoto Semarang kuno. Pengunjung boleh memilih tempat duduk sesuai selera, baik nangkring mengelilingi gerobak atau lesehan khas angkringan.

Menu-menu pendamping yang disajikan tak berbeda jauh dengan angkringan pada umumnya. Namun, kejutan kecil masih terlihat, yaitu nasi berbungkus daun pisang yang dibakar terlebih dulu. Aroma wangi nasi bakar dari arang mengundang rasa lapar. Bagi yang tak suka nasi bungkus daun, bisa memilih nasi bungkus biasa. Menikmati nasi tak lengkap tanpa lauk-pauk seperti sate telur puyuh, sate bakso, sate usus, sate sosis, dan lain-lain.

Ragam gorengan pun tersedia lengkap di sini, mulai mendoan, bakwan, pisang goreng, pangsit, tahu bakso, tahu isi, molen, hingga aneka baceman. Angkringan Wedang Cor buka pukul 16.00-00.00 WIB. ”Setiap hari rata-rata sekitar 50 pengunjung datang menikmati menu, baik wedang maupun makanan. Khusus wedang cor, dalam satu hari minimal 30 porsi habis diserbu pengunjung,” papar pemilik lain, Haris Effendi.

Haris memilih menyajikan wedang cor karena masa kecil sang istri, Alien, sempat dihabiskan di Jember. Wedang cor merupakan salah satu ikon kuliner dan sangat populer di Jember. ”Kami mengusung minuman khas dari tempat lain di sini (Semarang) supaya masyarakat semakin mengenal wedang cor,” katanya.

Warung ini membidik semua kalangan, anak muda hingga orang tua. Lokasinya yang berdekatan dengan lingkungan kampus dan perumahan membuat warung ini mudah diakses.

Salah seorang pengunjung, Nurul, 32, mengungkapkan ketertarikan menikmati wedang cor lantaran aroma rempahnya yang khas. ”Saya asli Semarang dan tertarik mencoba wedang cor karena sangat tradisional,” ujarnya.

Hendrati hapsari
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.7231 seconds (0.1#10.140)