Bantu Bencana Longsor di Natuna, TNI AL Kerahkan 4 KRI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Empat kapal perang TNI Angkatan Laut (AL) dikerahkan membantu bencana alam tanah longsor yang terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna. TNI AL menyiapkan empat kapal tersebut sebagai kapal siaga Search And Rescue (SAR), Senin 6 Maret 2023.
Keempat KRI tersebut yakni KRI Bontang-907 (KRI BON-907), KRI Imam Bonjol-383 (KRI IBL-383), KRI Sembilang-850 (KRI SBL-850), dan KRI Semarang-594 (KRI SMR-594).
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali telah memerintahkan 4 KRI itu, untuk segera bergerak menuju lokasi bencana apabila dibutuhkan.
"Terdapat tiga titik angkut yang telah disiapkan TNI AL, KRI Bon-907 dan KRI IBL-383 saat ini sudah berada dalam posisi di Ranai, KRI SBL-850 standby di titik angkut Pontianak, dan KRI SMR-594 standby di titik angkut Jakarta," kata KSAL dalam keterangan resminya, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Bencana Longsor di Natuna, Bupati: Informasinya Sekitar 50 Orang Meninggal Dunia
Untuk diketahui, bencana longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, mengakibatkan puluhan korban jiwa meninggal dunia. Sebelum terjadi longsor besar itu, Natuna diguyur hujan lima hari tanpa henti.
Bupati Natuna, WAN Siswandi mengatakan, bencana alam tanah longsor sudah terjadi dua kali dalam satu Minggu terakhir. Namun, pada bencana longsor pertama tidak ada menelan korban jiwa.
"Sebelumnya ada longsor di Serasan Timur, tapi belum ada korban. Lalu para warga membersihkan rumah setelah peristiwa tersebut," ujar WAN Siswandi, Senin (6/3/2023).
Dia menjelaskan, bencana longsor kedua ini terjadi di Genting, Serasan, Kabupaten Natuna. Pada peristiwa ini diperkirakan memakan korban sekitar 50 orang.
"Saya pun belum tahu persis, tapi informasinya sekitar 50 orang meninggal," paparnya.
Menurutnya, bencana alam ini di luar kemampuan batas tanah untuk menahan air. Pasalnya di Pulau Serasan telah hujan sejak 5 hari lalu dan menyebabkan banjir.
Atas bencana ini, Bupati Natuna dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah langsung turun ke Serasan sore ini. Pemerintah juga telah menyiapkan bantuan untuk para korban.
"Kita nanti cek ke lokasi. Bawa bantuan kasur, selimut, tempat tidur, dan tentunya untuk makanan seperti beras atau mie instan," pungkasnya.
Keempat KRI tersebut yakni KRI Bontang-907 (KRI BON-907), KRI Imam Bonjol-383 (KRI IBL-383), KRI Sembilang-850 (KRI SBL-850), dan KRI Semarang-594 (KRI SMR-594).
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali telah memerintahkan 4 KRI itu, untuk segera bergerak menuju lokasi bencana apabila dibutuhkan.
"Terdapat tiga titik angkut yang telah disiapkan TNI AL, KRI Bon-907 dan KRI IBL-383 saat ini sudah berada dalam posisi di Ranai, KRI SBL-850 standby di titik angkut Pontianak, dan KRI SMR-594 standby di titik angkut Jakarta," kata KSAL dalam keterangan resminya, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Bencana Longsor di Natuna, Bupati: Informasinya Sekitar 50 Orang Meninggal Dunia
Untuk diketahui, bencana longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, mengakibatkan puluhan korban jiwa meninggal dunia. Sebelum terjadi longsor besar itu, Natuna diguyur hujan lima hari tanpa henti.
Bupati Natuna, WAN Siswandi mengatakan, bencana alam tanah longsor sudah terjadi dua kali dalam satu Minggu terakhir. Namun, pada bencana longsor pertama tidak ada menelan korban jiwa.
"Sebelumnya ada longsor di Serasan Timur, tapi belum ada korban. Lalu para warga membersihkan rumah setelah peristiwa tersebut," ujar WAN Siswandi, Senin (6/3/2023).
Dia menjelaskan, bencana longsor kedua ini terjadi di Genting, Serasan, Kabupaten Natuna. Pada peristiwa ini diperkirakan memakan korban sekitar 50 orang.
"Saya pun belum tahu persis, tapi informasinya sekitar 50 orang meninggal," paparnya.
Menurutnya, bencana alam ini di luar kemampuan batas tanah untuk menahan air. Pasalnya di Pulau Serasan telah hujan sejak 5 hari lalu dan menyebabkan banjir.
Atas bencana ini, Bupati Natuna dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah langsung turun ke Serasan sore ini. Pemerintah juga telah menyiapkan bantuan untuk para korban.
"Kita nanti cek ke lokasi. Bawa bantuan kasur, selimut, tempat tidur, dan tentunya untuk makanan seperti beras atau mie instan," pungkasnya.
(maf)