Jadi Capres Unggulan, Ini Sejumlah Faktor Prabowo Selalu Teratas di Survei
loading...
A
A
A
JAKARTA - Prabowo Subianto menjadi salah satu bakal Capres 2024 unggulan. Menteri Pertahanan (Menhan) itu selalu masuk level teratas dalam berbagai survei.
Terbaru, lewat data Indonesia Polling Stations (IPS), elektabilitas Prabowo Subianto sukses mencapai angka 33,1%, di atas Ganjar Pranowo (22,1%), dan Anies Baswedan (20,9%).
Hal ini diungkapkan oleh Peneliti Senior IPS Alfin Sugianto dalam survei yang berjudul “Capres Dan Cawapres Terbaik Pilihan Publik Setahun Jelang Pemilu 2024” secara daring, Selasa (28/2/2023).
"Berdasarkan hasil survei IPS dapat disimpulkan bahwa setahun jelang Pemilu 2024 pilihan publik telah mengerucut pada tiga capres saja, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Siapa yang akan terpilih menjadi Presiden RI periode 2024-2029 nampaknya juga tidak akan keluar dari ketiga tokoh tersebut," kata Alfin Sugianto.
Alfin memaparkan, ada sejumlah yang yang membuat survei Prabowo terus menanjak, seperti misalnya berbagai pergerakan yang dilakukan Prabowo, mulai sering terjun ke masyarakat, aktif melakukan komunikasi politik dengan sejumlah tokoh, serta kinerjanya sebagai Menhan RI yang terus mendapatkan apresiasi publik luas.
Kemudian sambung Alfin, faktor lain yang turut berkontribusi signifikan terhadap menguatnya elektabilitas Prabowo adalah semakin eksplisitnya endorsement dari Presiden Jokowi terhadap pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Ini pada gilirannya diikuti oleh para pendukung setia Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 menjatuhkan pilihan pada Prabowo. "Dua bulan terakhir fenomena migrasi para relawan Jokowi yang semula mendukung Ganjar Pranowo dan kini hijrah pilihan ke Prabowo tak bisa dibendung lagi," paparnya.
Untuk survei IPS kali ini dilakukan pada tanggal 15-24 Februari 2023 di 34 provinsi di seluruh wilayah Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki e-KTP.
Jumlah sampel sebesar 1.200 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling). Batas kesalahan (margin of error) +/- 2,83 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan berpedoman pada kuesioner.
Terbaru, lewat data Indonesia Polling Stations (IPS), elektabilitas Prabowo Subianto sukses mencapai angka 33,1%, di atas Ganjar Pranowo (22,1%), dan Anies Baswedan (20,9%).
Hal ini diungkapkan oleh Peneliti Senior IPS Alfin Sugianto dalam survei yang berjudul “Capres Dan Cawapres Terbaik Pilihan Publik Setahun Jelang Pemilu 2024” secara daring, Selasa (28/2/2023).
"Berdasarkan hasil survei IPS dapat disimpulkan bahwa setahun jelang Pemilu 2024 pilihan publik telah mengerucut pada tiga capres saja, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Siapa yang akan terpilih menjadi Presiden RI periode 2024-2029 nampaknya juga tidak akan keluar dari ketiga tokoh tersebut," kata Alfin Sugianto.
Alfin memaparkan, ada sejumlah yang yang membuat survei Prabowo terus menanjak, seperti misalnya berbagai pergerakan yang dilakukan Prabowo, mulai sering terjun ke masyarakat, aktif melakukan komunikasi politik dengan sejumlah tokoh, serta kinerjanya sebagai Menhan RI yang terus mendapatkan apresiasi publik luas.
Kemudian sambung Alfin, faktor lain yang turut berkontribusi signifikan terhadap menguatnya elektabilitas Prabowo adalah semakin eksplisitnya endorsement dari Presiden Jokowi terhadap pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
Ini pada gilirannya diikuti oleh para pendukung setia Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 menjatuhkan pilihan pada Prabowo. "Dua bulan terakhir fenomena migrasi para relawan Jokowi yang semula mendukung Ganjar Pranowo dan kini hijrah pilihan ke Prabowo tak bisa dibendung lagi," paparnya.
Untuk survei IPS kali ini dilakukan pada tanggal 15-24 Februari 2023 di 34 provinsi di seluruh wilayah Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki e-KTP.
Jumlah sampel sebesar 1.200 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling). Batas kesalahan (margin of error) +/- 2,83 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan berpedoman pada kuesioner.
(maf)