Cara KLHK Denyutkan Sektor Kehutanan di Masa Pandemi

Kamis, 16 Juli 2020 - 13:07 WIB
loading...
Cara KLHK Denyutkan...
Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono mengungkapkan adanya peningkatan kinerja ekspor produk kehutanan sebesar 3,3% sejak Juni 2020. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan pandemi COVID-19 telah berdampak pada kinerja usaha hulu hilir sektor kehutanan. Sempat turun hingga ke level minus 8,3% pada periode Januari-Mei 2020, ekspor produk industri kehutanan mengalami perbaikan secara signifikan. Berkurang menjadi minus 5% pada penilaian periode Januari-Juni tahun ini.

Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono menilai, angka tersebut menunjukkan peningkatan kinerja ekspor produk kehutanan sebesar 3,3% sejak Juni 2020. Ada perbaikan meski angkanya masih di bawah nol.

"Meskipun pertumbuhannya masih di bawah nol, tetapi tidak mengalami penurunan lebih jauh. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja ekspor sektor kehutanan masih berada pada jalur yang positif," tutur Bambang melalui siaran pers yang diperoleh SINDOnews, Kamis (16/7/2020).( )

Di masa pandemi corona, lanjut dia, kinerja sektor hulu kehutanan untuk produksi kayu bulat hutan alam periode Januari-Juni 2020 mengalami penurunan sebesar 3,9% dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Namun di sisi lain, produksi kayu bulat hutan tanaman justru meningkat sebesar 21,5%.

Bambang melanjutkan, KLHK telah melakukan cara kerja baru dalam mengelola hutan produksi secara lestari. Pengelolaan hutan produksi dilakukan dengan pendekatan lanskap, kemudian analisis spasial untuk melihat area rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), konflik tenurial, dan mengintegrasikan sektor hulu-hilir, dan pasar.

"Ketika ditemukan masalah di lapangan, secepatnya untuk menemukan solusi. Terakhir adalah integrasi program baik untuk usaha hulu kehutanan, industri di hilir, serta untuk pasar," ujar Bambang yang juga menjabat Plt Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) itu.( )

Ada beberapa kebijakan untuk mendorong peningkatan produktivitas industri kehutanan. Pertama, untuk sektor hulu adalah mempercepat pembangunan hutan tanaman rakyat (HTR) dan pengembangan agroforestry di areal kerja hutan tanaman industri (IUPHHK-HTI). Termasuk mewujudkan pembangunan multiusaha di areal IUPHHK serta penyederhanaan perizinan berusaha di bidang pemanfaatan hutan produksi.

Kedua, kebijakan untuk industri di hilir. Beberapa di antaranya yaitu usulan peningkatan luas penampang produk ekspor industri kehutanan, memperluas pasar dengan memperkokoh penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), serta fasilitasi sertifikasi SVLK untuk usaha kecil menengah.

"SVLK telah berkontribusi secara signifikan pada peningkatan kinerja ekspor produk industri kehutanan. Ke depan, kami menargetkan pemulihan kinerja ekspor produk industri kehutanan lebih baik lagi, yaitu meningkatkannya ke level positif secepat mungkin," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa target tersebut realistis karena produksi di sektor hulu telah menunjukkan pertumbuhan substansial pada pertengahan 2020, terutama dari hutan tanaman industri. "Kami terus menjaga hubungan linear positif antara pertumbuhan produksi di sektor hulu yang terus menunjukkan tren positif dengan kinerja ekspor produk industri kehutanan hilir dan pasar," kata Bambang.

Terkait pengelolaan hutan produksi lestari (PHPL), Bambang menekankan kebijakan yang mencakup kepastian keberlangsungan usaha, produktivitas hutan, optimalisasi pemanfaatan hutan, diversifikasi produk hasil hutan, dan daya saing industri yang kompetitif.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Menteri Raja Juli Ajak...
Menteri Raja Juli Ajak Jajaran Kementerian Kehutanan Jaga Alam dan Rutin Bawa Tumbler
Jaksa Agung: Ada Pejabat...
Jaksa Agung: Ada Pejabat KLHK Terlibat Dugaan Korupsi Sawit, Berpotensi Jadi Tersangka
Pemerintah Siap Menangani...
Pemerintah Siap Menangani Potensi Karhutla 2025
Bappenas Sebut 9.075...
Bappenas Sebut 9.075 Desa Rentan Terhadap Bencana dan Dampak Krisis Iklim
Targetkan Net Zero Emission,...
Targetkan Net Zero Emission, Indonesia Perkuat Sistem Informasi Geospasial
Dipanggil Prabowo sebagai...
Dipanggil Prabowo sebagai Calon Menteri, Ini Profil Dirjen KLHK Hanif Faisol Nurofiq
Kejagung Geledah Ruang...
Kejagung Geledah Ruang Sekjen KLHK Terkait Kasus Dugaan Korupsi Perkebunan Sawit
Restorasi Alam dan Perbaikan...
Restorasi Alam dan Perbaikan Lingkungan Dinilai Perlu Aksi Nyata
Festival LIKE 2 Digelar,...
Festival LIKE 2 Digelar, Perhutani Dukung Perbaikan Tata Kelola Kehutanan
Rekomendasi
Skenario Timnas Indonesia...
Skenario Timnas Indonesia Lolos Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Motif Tersembunyi Victoria...
Motif Tersembunyi Victoria Beckham di Film Dokumenter Netflix
Cincin Saturnus Akan...
Cincin Saturnus Akan Menghilang Akhir Pekan Ini, Berikut Penjelasannya
Berita Terkini
TNI AL Tangkap 3 Tersangka...
TNI AL Tangkap 3 Tersangka Penyelundupan 60.000 Butir Pil Ekstasi
31 menit yang lalu
Pengamat Sebut Impor...
Pengamat Sebut Impor Gula di Masa Tom Lembong Karena Kebutuhan Mendesak
32 menit yang lalu
Kejaksaan Periksa 147...
Kejaksaan Periksa 147 Saksi di Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina
32 menit yang lalu
Menag Tolak Tegas Praktik...
Menag Tolak Tegas Praktik Suap dalam Promosi Jabatan
53 menit yang lalu
Daftar 18 Kolonel TNI...
Daftar 18 Kolonel TNI Pecah Bintang Setelah Mutasi Maret 2025, Sebentar Lagi Naik Pangkat Jadi Pati TNI
1 jam yang lalu
Kejagung Periksa Mantan...
Kejagung Periksa Mantan Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution Hari Ini
2 jam yang lalu
Infografis
Kehadiran Tentara NATO...
Kehadiran Tentara NATO di Ukraina Berarti Perang Habis-habisan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved