Polisi Bantu Pascagempa Turki, PBNU: Kita Tidak Meragukan Kemampuan Polri
loading...
Langkah Polri yang turut membantu penanganan pascagempa di Turki menuai apresiasi. Foto/Dok Divisi Humas Polri
A
A
A
JAKARTA - Langkah Polri yang turut membantu penanganan pascagempa di Turki diapresiasi oleh Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Imron Rosyadi Hamid. Pasalnya, peran lembaga penegak hukum yang saat ini dipimpin oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu dinilai mengharumkan nama negara dan bangsa di kancah global.
"Saya kira kita mengapresiasi keikutsertaan Polri dalam penanganan dampak bencana Turki dan di mana pun. Polri telah menunjukkan komitmennya," kata Imron Rosyadi dihubungi, Selasa (21/2/2023).
Dia menilai langkah Polri tersebut merupakan hal positif dan bagian dari amanah konstitusi Indonesia untuk menjaga ketertiban dunia. Kehadiran Polri dalam membantu penanganan pascagempa di Turki itu juga diyakininya tidak bakal sia-sia.
Sebab, Polri punya sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Dia menuturkan, banyak personel Polri diberikan pendidikan khusus terkait penanganan bencana dan kebencanaan.
“Kita tidak meragukan kemampuan personel Polri dalam penanganan bencana bahkan tingkatan di luar negeri. Standar mereka bisa diakui komunitas asing, luar negeri. Standar penanganan korban sudah sangat memadai dari sisi apa pun," kata Rektor Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang ini.
Dia mengatakan, dampak gempa di Turki sangat dahsyat karena lebih dari 45.000 jiwa tewas. Sehingga, bantuan yang disalurkan tidak bisa hanya untuk penanganan jangka pendek.
"Persoalan penanganan dampak perlu dilakukan kontinu dan berkelanjutan karena besarnya skala kebencanaan," ungkapnya.
Sekadar informasi, sekitar 26 personel Polri dikerahkan dalam operasi kemanusiaan untuk membantu penanganan dampak gempa magnitudo 7,8 di Turki. Adapun personel Polri yang dikerahkan terdiri dari tim medis, Disaster Victim Identification (DVI), dan dua anjing pelacak K-9.
"Saya kira kita mengapresiasi keikutsertaan Polri dalam penanganan dampak bencana Turki dan di mana pun. Polri telah menunjukkan komitmennya," kata Imron Rosyadi dihubungi, Selasa (21/2/2023).
Dia menilai langkah Polri tersebut merupakan hal positif dan bagian dari amanah konstitusi Indonesia untuk menjaga ketertiban dunia. Kehadiran Polri dalam membantu penanganan pascagempa di Turki itu juga diyakininya tidak bakal sia-sia.
Sebab, Polri punya sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Dia menuturkan, banyak personel Polri diberikan pendidikan khusus terkait penanganan bencana dan kebencanaan.
“Kita tidak meragukan kemampuan personel Polri dalam penanganan bencana bahkan tingkatan di luar negeri. Standar mereka bisa diakui komunitas asing, luar negeri. Standar penanganan korban sudah sangat memadai dari sisi apa pun," kata Rektor Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang ini.
Dia mengatakan, dampak gempa di Turki sangat dahsyat karena lebih dari 45.000 jiwa tewas. Sehingga, bantuan yang disalurkan tidak bisa hanya untuk penanganan jangka pendek.
"Persoalan penanganan dampak perlu dilakukan kontinu dan berkelanjutan karena besarnya skala kebencanaan," ungkapnya.
Sekadar informasi, sekitar 26 personel Polri dikerahkan dalam operasi kemanusiaan untuk membantu penanganan dampak gempa magnitudo 7,8 di Turki. Adapun personel Polri yang dikerahkan terdiri dari tim medis, Disaster Victim Identification (DVI), dan dua anjing pelacak K-9.
(rca)
Explore More