Disindir Sekjen PDIP, Ebenezer Balas: Pagi Masiku, Siang Hasto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyindir langkah Ketua Umum Ganjar Pranowo (GP) Mania, Immanuel Ebenezer yang menarik dukungan dan beralih mendukung Prabowo Subianto dengan mengganti nama relawan menjadi Prabowo Mania 08.
"Ya kalau di Jawa itu ada pagi kedelai sore tempe, biasa berubah ubah," ujar Hasto kepada awak media saat menghadiri kegiatan jalan sehat dan parade marching band 'Banten Religi' di Alun-Alun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Minggu (19/2/2023) pagi.
Sindiran ini kemudian dibalas oleh Ketua Umum Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer, menyindir terkait salah satu politikus PDIP yakni Harun Masiku yang hingga kini masih buron dan belum ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga: Relawan GP Mania Dibubarkan Pekan Ini, Immanuel Ebenezer: Kita Udah Nggak Dukung Ganjar
Ebenezer menyebutkan, dirinya berpindah haluan dari awalnya mendukung Ganjar Pranowo menjadi Prabowo Subianto karena ketidakpastian dari PDIP dalam menetapkan Capresnya untuk maju di Pilpres 2024.
"PDIP kan sampai sekarang belum mencalonkan Mas Ganjar. Beda ceritanya jika mas Ganjar sudah resmi nyapres terus saya menarik dukungan," ujar Ebenezer, Senin (20/2/2023) ketika dikonfirmasi.
Sehingga alasan tempe yang disampaikan Hasto kata Ebenezer kurang tepat. Ia mengaku saat ini lebih memilih untuk mendukung Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memiliki mental berani dan tegas.
"Kita butuh pemimpin yang punya nyali keberanian, dan itu Prabowo. Pak Prabowo itu bukan mental tempe, orangnya jujur, tangguh," tambah Ebenezer.
Ia justru menyindir balik Hasto dan PDIP terkait keberadaan tersangka koruptor Harun Masiku yang diketahui merupakan kader PDIP. "Kita enggak butuh pemimpin bermental korup, jangan sampai nanti pagi Masiku, siangnya Hasto," ucap Ebenezer.
Ebenezer juga mengaku tetap memiliki ideologi untuk taat pada konstitusi yakni dengan menolak wacana tiga periode ataupun perpanjangan/penundaan Pemilu 2024.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyantomenegaskan, mekanisme relawan berbeda dengan partai politik yang memiliki landasan platform ideologi yang kuat.
"Hanya partai yang kokoh, karena partai digerakkan oleh ideologi platform, oleh sejarah dan oleh masa depan," kata Hasto Kristiyanto.
Hasto menyebutkan, langkah berpindah dukungan GP Mania menjadi Prabowo Mania 08 merupakan contoh bentuk pragmatisme dalam sistem politik. "Ada beberapa relawan, tidak semua, yang digerakkan oleh pragmatisme politik oleh pagi kedelai sore tempe tersebut," pungkas Hasto Kristiyanto.
Relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania resmi membatalkan dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) pada perhelatan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Ketua Umum GP Mania Immanuel Ebenezer yang juga Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) mendatangi rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Kamis (16/2/2023).
Seusai pertemuan, para relawan Joman berganti pakaian termasuk Immanuel Ebenezer menjadi Prabowo Mania 08. Prabowo Subianto mengaku terkejut karena relawan Joman tiba-tiba mengganti pakaiannya sebagai bentuk dukungan untuk dirinya.
"Ya kalau di Jawa itu ada pagi kedelai sore tempe, biasa berubah ubah," ujar Hasto kepada awak media saat menghadiri kegiatan jalan sehat dan parade marching band 'Banten Religi' di Alun-Alun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Minggu (19/2/2023) pagi.
Sindiran ini kemudian dibalas oleh Ketua Umum Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer, menyindir terkait salah satu politikus PDIP yakni Harun Masiku yang hingga kini masih buron dan belum ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca juga: Relawan GP Mania Dibubarkan Pekan Ini, Immanuel Ebenezer: Kita Udah Nggak Dukung Ganjar
Ebenezer menyebutkan, dirinya berpindah haluan dari awalnya mendukung Ganjar Pranowo menjadi Prabowo Subianto karena ketidakpastian dari PDIP dalam menetapkan Capresnya untuk maju di Pilpres 2024.
"PDIP kan sampai sekarang belum mencalonkan Mas Ganjar. Beda ceritanya jika mas Ganjar sudah resmi nyapres terus saya menarik dukungan," ujar Ebenezer, Senin (20/2/2023) ketika dikonfirmasi.
Sehingga alasan tempe yang disampaikan Hasto kata Ebenezer kurang tepat. Ia mengaku saat ini lebih memilih untuk mendukung Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memiliki mental berani dan tegas.
"Kita butuh pemimpin yang punya nyali keberanian, dan itu Prabowo. Pak Prabowo itu bukan mental tempe, orangnya jujur, tangguh," tambah Ebenezer.
Ia justru menyindir balik Hasto dan PDIP terkait keberadaan tersangka koruptor Harun Masiku yang diketahui merupakan kader PDIP. "Kita enggak butuh pemimpin bermental korup, jangan sampai nanti pagi Masiku, siangnya Hasto," ucap Ebenezer.
Ebenezer juga mengaku tetap memiliki ideologi untuk taat pada konstitusi yakni dengan menolak wacana tiga periode ataupun perpanjangan/penundaan Pemilu 2024.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyantomenegaskan, mekanisme relawan berbeda dengan partai politik yang memiliki landasan platform ideologi yang kuat.
"Hanya partai yang kokoh, karena partai digerakkan oleh ideologi platform, oleh sejarah dan oleh masa depan," kata Hasto Kristiyanto.
Hasto menyebutkan, langkah berpindah dukungan GP Mania menjadi Prabowo Mania 08 merupakan contoh bentuk pragmatisme dalam sistem politik. "Ada beberapa relawan, tidak semua, yang digerakkan oleh pragmatisme politik oleh pagi kedelai sore tempe tersebut," pungkas Hasto Kristiyanto.
Relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania resmi membatalkan dukungan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) pada perhelatan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Ketua Umum GP Mania Immanuel Ebenezer yang juga Ketua Umum Jokowi Mania (JoMan) mendatangi rumah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Kamis (16/2/2023).
Seusai pertemuan, para relawan Joman berganti pakaian termasuk Immanuel Ebenezer menjadi Prabowo Mania 08. Prabowo Subianto mengaku terkejut karena relawan Joman tiba-tiba mengganti pakaiannya sebagai bentuk dukungan untuk dirinya.
(maf)