Stafsus Presiden Minta Pemangku Kepentingan Percepat Penurunan Gas Rumah Kaca

Sabtu, 18 Februari 2023 - 11:03 WIB
loading...
Stafsus Presiden Minta Pemangku Kepentingan Percepat Penurunan Gas Rumah Kaca
Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono menemui sejumlah Unsur Pemangku Kepentingan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN). Ftoo/istimewa
A A A
JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono menemui sejumlah Unsur Pemangku Kepentingan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN). Pertemuan tersebut untuk membahas proyeksi penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di sektor energi melalui transisi energi, Jumat 17 Februari 2023.

Diaz mengatakan, pertemuan itu dimaksudkan guna mendukung target Presiden untuk mengurangi emisi GRK sebesar 31,89% tanpa bantuan internasional dan 43,2% dengan bantuan internasional pada 2030 dapat tercapai.

"Bapak Presiden sudah menekankan terkait komitmen untuk menurunkan Greenhouse Gases dan jumlahnya sudah diperbarui dan dinaikkan dari 29% menjadi 31,89% unconditional dan 43,2% conditional, lalu ada target Net Zero Emission tahun 2060. Kita ingin memastikan sektor energi menyanggupi untuk berkontribusi dalam target Presiden ini," ujarnya dikutip Sabtu (18/2/2023).



Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Kantor DEN, Diaz menyebut bahwa sektor energi memiliki dampak signifikan pada emisi GRK nasional dengan kontribusi mencapai 55%.



Di sisi lain, pemerintah juga tengah berupaya untuk memulihkan perekonomian setelah terkontraksi akibat dampak pandemi Covid-19. Sehingga, transisi energi diharapkan dapat berkontribusi membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus mengurangi emisi GRK.

Selain berupaya mencapai target penurunan emisi, Diaz berharap transisi energi yang dilakukan pun justru semakin mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh daerah di Indonesia.

"Selain itu kita juga concern dengan pertumbuhan ekonomi yang sedang dalam tahap recovery setelah pandemi Covid-19 agar terus naik. Sudah tentu pertumbuhan ekonomi tidak bisa tumbuh tanpa adanya peran energi," ulas Diaz.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Anggota DEN Satya Widya Yudha menjelaskan bahwa transisi energi tidak dapat serta merta dilakukan dengan menghilangkan kontribusi energi fosil.

Menurutnya transisi energi perlu terus didorong dengan mempertimbangkan keamanan energi agar tidak terjadi krisis energi. Sehingga langkah yang akan diambil pemerintah adalah membangun infrastruktur pembangkit listrik energi terbarukan serta melakukan dekarbonisasi di sektor energi, seperti kontribusi gas alam, memanfaatkan biofuel, hingga mengembangkan penggunaan teknologi CCUS.

Dalam pertemuan tersebut, turut juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto, Anggota DEN Herman Darnel Ibrahim dan Dr. Ir. Musri, serta akademisi dari Institut Teknologi Bandung Dr. Ir. Retno Gumilang Dewi dan Ir. Utjok W. R. Siagian.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1623 seconds (0.1#10.140)