SINDO Goes To Pesantren di Ponpes Annida Al-Islamy Bekasi, Optimalisasi Media Digital Sarana Dakwah
loading...
A
A
A
“Misalnya di beberapa masjid ada kajian rutin biasanya didokumentasi dalam video untuk masyarakat yang tidak bisa hadir secara langsung. Jadi memfasilitasi juga untuk masyarakat sekitar supaya nanti bisa mendapatkan respon dan jangkauannya lebih luas,” ungkapnya.
Head of Photography MNC Portal Indonesia Suratman Setyowiyana juga mengisi sebagai pemateri dalam kegiatan ini. Dalam hal ini Suratman menjelaskan terkait pemilahan konten yang dapat dipublikasi ataupun tidak.
Suratman menjelaskan publikasi terkait pengambilan gambar untuk memuat konten yang lebih menarik. Pemilihan gambar, kata dia, juga dapat menambah manfaat dari suatu konten.
“Misalnya kalau kita sebagai santri kita berdakwah melalui penyebaran foto-foto aktivitas yang baik, itu bukan untuk pamer tapi untuk berdakwah,” ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, K.H Muhammad Aiz Muhajrin selaku Pimpinan Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi pun mengatakan senada terkait konsep dakwah yang telah berevolusi dengan menggunakan media platform digital. Aiz mengatakan bahwa dakwah kekinian tidak cukup hanya disebarkan melalui dakwah konvensional.
“Kita sudah memahami bahwa dakwah pada hari ini tentunya harus mampu berevolusi secara gradual, kalau dahulu kita berdakwah secara konvensional, sekarang juga harus merambat kepada aspek digital,” jelas Aiz.
Aiz berharap kegiatan dari SINDO Goes to Pesantren dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari oleh santri. Terlebih juga dapat diterapkan oleh dosen dan pendakwah lainnya dengan mengedepankan media platform digital.
“Jadilah kalian sebagai umat yang berdakwah, yang mengajak kebaikan,” tutup dia.
Sementara Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Marhala Al Ulya Bekasi Ustaz Ahmad Zamakshari mengatakan seminar dari SINDO menjadi pedoman mahasiswa dalam melakukan kegiatan akademi. Menurutnya, penting untuk mempublikasi kegiatan mahasiswa agar lebih manfaat bagi masyarakat luas.
Baca Juga
Head of Photography MNC Portal Indonesia Suratman Setyowiyana juga mengisi sebagai pemateri dalam kegiatan ini. Dalam hal ini Suratman menjelaskan terkait pemilahan konten yang dapat dipublikasi ataupun tidak.
Suratman menjelaskan publikasi terkait pengambilan gambar untuk memuat konten yang lebih menarik. Pemilihan gambar, kata dia, juga dapat menambah manfaat dari suatu konten.
“Misalnya kalau kita sebagai santri kita berdakwah melalui penyebaran foto-foto aktivitas yang baik, itu bukan untuk pamer tapi untuk berdakwah,” ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, K.H Muhammad Aiz Muhajrin selaku Pimpinan Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi pun mengatakan senada terkait konsep dakwah yang telah berevolusi dengan menggunakan media platform digital. Aiz mengatakan bahwa dakwah kekinian tidak cukup hanya disebarkan melalui dakwah konvensional.
“Kita sudah memahami bahwa dakwah pada hari ini tentunya harus mampu berevolusi secara gradual, kalau dahulu kita berdakwah secara konvensional, sekarang juga harus merambat kepada aspek digital,” jelas Aiz.
Aiz berharap kegiatan dari SINDO Goes to Pesantren dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari oleh santri. Terlebih juga dapat diterapkan oleh dosen dan pendakwah lainnya dengan mengedepankan media platform digital.
“Jadilah kalian sebagai umat yang berdakwah, yang mengajak kebaikan,” tutup dia.
Sementara Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Marhala Al Ulya Bekasi Ustaz Ahmad Zamakshari mengatakan seminar dari SINDO menjadi pedoman mahasiswa dalam melakukan kegiatan akademi. Menurutnya, penting untuk mempublikasi kegiatan mahasiswa agar lebih manfaat bagi masyarakat luas.