Analis Komunikasi Politik Beberkan Cara Maksimalkan Peran Anak Muda di Dunia Politik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dosen sekaligus Analis Komunikasi Politik Silvanus Alvin menyebutkan generasi muda jangan hanya menjadi "pasar" menjelang gelaran kontestasi elektoral pada 2024 mendatang. Menurutnya, pemuda juga harus menunjukkan perannya dalam dunia politik Tanah Air.
Dalam Podcast Aksi Nyata Partai Perindo bertajuk 'Politik di Era Digital, Bergantung pada Peran dan Suara Milenial', ia membeberkan cara-cara agar peran pemuda dapat ditingkatkan.
"Pertama, cara cepatnya Anda (pemuda) turun, jadi anak muda yang betul-betul tertarik politik turun ke politik. Tetapi benar-benar berdasarkan panggilan hati," ujar Alvin, Rabu (8/2/2023).
Selanjutnya, yang bisa membuat maksimal peran pemuda dalam politik juga bisa dilakukan oleh politisi yang saat ini sudah terjun dalam dunia tersebut. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan membuat sebuah sistem yang mendukung peran pemuda.
Ia mencontohkan di Taiwan meluncurkan sebuah aplikasi yang bernama V-Taiwan. "V ini kepanjangan dari vote, voice, sama virtual. Jadi bagaimana mereka bisa menangkap suara dari rakyatnya itu terhadap sebuah kebijakan," jelasnya.
Silvanus menuturkan beberapa tahun yang lalu terdapat kebijakan baru di Taiwan yang menyangkut angkutan umum berbasis online yang dianggap merugikan angkutan umum konvensional.
"Diluncurkan V-Taiwan ini mereka berdialog di situ, apa tuntutannya, solusinya, bagaimana pendapat mereka," paparnya.
Ditambahkannya, dari aplikasi tersebut dapat menyerap suara dari generasi pemuda dalam pengambilan kebijakan politik.
"Jadi kalau mereka mau terjun saja, yang kedua sistemnya, supaya orang tanpa sadar mereka mendekat ke politik itu sendiri," pungkasnya.
Dalam Podcast Aksi Nyata Partai Perindo bertajuk 'Politik di Era Digital, Bergantung pada Peran dan Suara Milenial', ia membeberkan cara-cara agar peran pemuda dapat ditingkatkan.
"Pertama, cara cepatnya Anda (pemuda) turun, jadi anak muda yang betul-betul tertarik politik turun ke politik. Tetapi benar-benar berdasarkan panggilan hati," ujar Alvin, Rabu (8/2/2023).
Selanjutnya, yang bisa membuat maksimal peran pemuda dalam politik juga bisa dilakukan oleh politisi yang saat ini sudah terjun dalam dunia tersebut. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan membuat sebuah sistem yang mendukung peran pemuda.
Ia mencontohkan di Taiwan meluncurkan sebuah aplikasi yang bernama V-Taiwan. "V ini kepanjangan dari vote, voice, sama virtual. Jadi bagaimana mereka bisa menangkap suara dari rakyatnya itu terhadap sebuah kebijakan," jelasnya.
Silvanus menuturkan beberapa tahun yang lalu terdapat kebijakan baru di Taiwan yang menyangkut angkutan umum berbasis online yang dianggap merugikan angkutan umum konvensional.
"Diluncurkan V-Taiwan ini mereka berdialog di situ, apa tuntutannya, solusinya, bagaimana pendapat mereka," paparnya.
Ditambahkannya, dari aplikasi tersebut dapat menyerap suara dari generasi pemuda dalam pengambilan kebijakan politik.
"Jadi kalau mereka mau terjun saja, yang kedua sistemnya, supaya orang tanpa sadar mereka mendekat ke politik itu sendiri," pungkasnya.
(kri)