Deretan Brevet Eko Margiyono, Eks Danjen Kopassus yang Kini Jadi Jenderal Dankodiklat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Letjen TNI Eko Margiyono baru saja dimutasi menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI (Dankodiklat) . Dia berganti posisi dengan Letjen TNI Bambang Ismawan menjadi Kepala Staf Umum TNI (Kasum TNI).
Ketika menjabat sebagai Kasum TNI, mantan Danjen Kopassus ini sempat digadang-gadang akan mengisi posisi KSAD yang saat itu ditinggalkan Jenderal TNI Andika Perkasa setelah dipercaya menjadi Panglima TNI. Namun, pada akhirnya jabatan tersebut diberikan pada Jenderal Dudung Abdurachman. Baca juga: Deretan Brevet Letjen TNI Ignatius Yogo, Kopassus yang Kini Menjabat Koorsahli KSAD
Lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini menyandang sejumlah brevet sepanjang karier militernya. Brevet merupakan tanda kehormatan yang diperoleh dalam bidang tertentu.
Sebagai seorang Perwira Tinggi TNI AD, jenderal bintang tiga ini sudah dipastikan memiliki kemampuan mumpuni yang dapat dilihat dari brevetnya. Pasalnya, tidak mudah untuk mendapatkan brevet tersebut
Berikut deretan brevet yang dimiliki Letjen TNI Eko Margiyono:
1. Brevet Kualifikasi Komando Kopassus
Brevet ini disandang oleh prajurit yang telah menyelesaikan pendidikan komando Kopassus selama tujuh bulan. Dalam jangka waktu tersebut terdapat beberapa kualifikasi yang harus dipenuhi.
Sebagai seseorang yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus pada 2018 lalu, sudah dapat dipastikan bahwa Eko Margiyono telah menyelesaikan pelatihan Kopassus yang diadakan selama tujuh bulan.
2. Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad
Selain sempat menjabat sebagai Danjen Kopassus, Eko Margiyono juga pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad (Pangkostrad) pada 2020 lalu. Namun jauh sebelum itu dia sempat bertugas sebagai Aster Kasdivif 1/Kostrad pada 2010.
Karena itu sudah dipastikan bahwa pria asal Semarang ini telah menyelesaikan Latihan Standarisasi Prajurit Kostrad dan memperoleh Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad. Setiap prajurit yang memiliki brevet ini berarti telah mengikuti latihan standarisasi prajurit Kostrad dan telah resmi menyandang predikat prajurit Cakra Kostrad.
3. Brevet Kualifikasi Pandu Udara (Pathfinder)
Pada dasarnya Pathfinder merupakan unit satuan kecil yang diterjunkan ke suatu daerah sebelum pasukan utama. Brevet ini melambangkan kualifikasi prajurit Pathfinder yang dapat membaca kondisi daerah pendaratan, mencari titik penerjunan, membuat tanda, mengamankan dan melaporkannya.
Brevet ini diberikan pada prajurit yang berhasil menyelesaikan pelatihan pandu udara, khususnya bagi mereka yang memiliki pengalaman dalam bidang terjun bebas. Selama pelatihan, mereka akan menjalani penerjunan di siang hari, penerjunan bersenjata atau dengan membawa perlengkapan di siang hari, dan penerjunan bersenjata atau dengan membawa perlengkapan di malam hari. Penerjunan ini dilatih sebagai sarana infiltrasi lintas udara, maupun eksfiltrasi sasaran.
4. Pin Alumni Lemhannas
Sebagai seorang prajurit yang telah lulus dari Lembaga Ketahanan Nasional, sudah sewajarnya bila Pati TNI ini memiliki Pin Alumni Lemhannas.
5. Brevet Para Dasar
Dikutip dari tni.mil.id, brevet ini diperoleh oleh prajurit yang telah menyelesaikan Kursus Payung Udara Dasar dan menempuh pendidikan selama satu bulan. Para Dasar merupakan bagian dari taktik pasukan untuk mencari, mendekati dan menghancurkan musuh dengan menggunakan mobilitas udara yang tinggi yang mengutamakan faktor percepatan dan kerahasiaan.
Para Dasar merupakan bagian dari taktik pasukan untuk mencari, mendekati, dan menghancurkan musuh dengan menggunakan mobilitas udara yang tinggi yang mengutamakan faktor percepatan dan kerahasiaan.
Ketika menjabat sebagai Kasum TNI, mantan Danjen Kopassus ini sempat digadang-gadang akan mengisi posisi KSAD yang saat itu ditinggalkan Jenderal TNI Andika Perkasa setelah dipercaya menjadi Panglima TNI. Namun, pada akhirnya jabatan tersebut diberikan pada Jenderal Dudung Abdurachman. Baca juga: Deretan Brevet Letjen TNI Ignatius Yogo, Kopassus yang Kini Menjabat Koorsahli KSAD
Lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini menyandang sejumlah brevet sepanjang karier militernya. Brevet merupakan tanda kehormatan yang diperoleh dalam bidang tertentu.
Sebagai seorang Perwira Tinggi TNI AD, jenderal bintang tiga ini sudah dipastikan memiliki kemampuan mumpuni yang dapat dilihat dari brevetnya. Pasalnya, tidak mudah untuk mendapatkan brevet tersebut
Berikut deretan brevet yang dimiliki Letjen TNI Eko Margiyono:
1. Brevet Kualifikasi Komando Kopassus
Brevet ini disandang oleh prajurit yang telah menyelesaikan pendidikan komando Kopassus selama tujuh bulan. Dalam jangka waktu tersebut terdapat beberapa kualifikasi yang harus dipenuhi.
Sebagai seseorang yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus pada 2018 lalu, sudah dapat dipastikan bahwa Eko Margiyono telah menyelesaikan pelatihan Kopassus yang diadakan selama tujuh bulan.
2. Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad
Selain sempat menjabat sebagai Danjen Kopassus, Eko Margiyono juga pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad (Pangkostrad) pada 2020 lalu. Namun jauh sebelum itu dia sempat bertugas sebagai Aster Kasdivif 1/Kostrad pada 2010.
Karena itu sudah dipastikan bahwa pria asal Semarang ini telah menyelesaikan Latihan Standarisasi Prajurit Kostrad dan memperoleh Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad. Setiap prajurit yang memiliki brevet ini berarti telah mengikuti latihan standarisasi prajurit Kostrad dan telah resmi menyandang predikat prajurit Cakra Kostrad.
3. Brevet Kualifikasi Pandu Udara (Pathfinder)
Pada dasarnya Pathfinder merupakan unit satuan kecil yang diterjunkan ke suatu daerah sebelum pasukan utama. Brevet ini melambangkan kualifikasi prajurit Pathfinder yang dapat membaca kondisi daerah pendaratan, mencari titik penerjunan, membuat tanda, mengamankan dan melaporkannya.
Brevet ini diberikan pada prajurit yang berhasil menyelesaikan pelatihan pandu udara, khususnya bagi mereka yang memiliki pengalaman dalam bidang terjun bebas. Selama pelatihan, mereka akan menjalani penerjunan di siang hari, penerjunan bersenjata atau dengan membawa perlengkapan di siang hari, dan penerjunan bersenjata atau dengan membawa perlengkapan di malam hari. Penerjunan ini dilatih sebagai sarana infiltrasi lintas udara, maupun eksfiltrasi sasaran.
4. Pin Alumni Lemhannas
Sebagai seorang prajurit yang telah lulus dari Lembaga Ketahanan Nasional, sudah sewajarnya bila Pati TNI ini memiliki Pin Alumni Lemhannas.
5. Brevet Para Dasar
Dikutip dari tni.mil.id, brevet ini diperoleh oleh prajurit yang telah menyelesaikan Kursus Payung Udara Dasar dan menempuh pendidikan selama satu bulan. Para Dasar merupakan bagian dari taktik pasukan untuk mencari, mendekati dan menghancurkan musuh dengan menggunakan mobilitas udara yang tinggi yang mengutamakan faktor percepatan dan kerahasiaan.
Para Dasar merupakan bagian dari taktik pasukan untuk mencari, mendekati, dan menghancurkan musuh dengan menggunakan mobilitas udara yang tinggi yang mengutamakan faktor percepatan dan kerahasiaan.
(kri)