Rayakan Natal di PTIK, Kapolri: Persatuan dan Kesatuan Bawa Indonesia lewati Masa Sulit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo terus menekankan pentingnya menjaga dan mempertahankan semangat persatuan serta kesatuan seluruh elemen bangsa. Sebab hal itu terbukti mampu membawa Indonesia melewati masa sulit.
Hal tersebut disampaikan Kapolri saat menghadiri perayaan Natal Polri di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Senin, 30 Januari 2023. Di awal sambutannya, Sigit menyinggung soal terciptanya momentum perayaan Natal yang aman, damai dan kondusif bagi seluruh umat yang merayakannya. Hal itu terlihat langsung saat Sigit melakukan tinjauan langsung di malam Natal bersama dengan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono beserta jajaran.
Sigit menyatakan, perayaan Natal tahun ini telah diberikan kesempatan beribadah dari pemerintah sebanyak 100%, pascapandemi Covid-19. Bahkan, dalam momentum Natal, juga terwujudnya toleransi antarumat beragama.
"Dan hal yang kita rasakan juga, lama tidak kita lihat adalah di situ ada Banser, di situ kemudian ada Kokam, di Bali juga ada Pecalang yang ikut melaksanakan kegiatan pengamanan di samping polisi. Jadi itu menunjukkan bahwa toleransi beragama di Indonesia sangat luar biasa. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih dan kita berikan applause untuk bangsa kita," kata Sigit.
Dengan terwujudnya toleransi beragama tersebut, Sigit menegaskan, hal itu tidak lepas dari terbangunnya rasa persatuan dan kesatuan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Sigit mengingatkan, semangat persatuan dan kesatuan dapat menjadi bekal serta jawaban bagi seluruh personel kepolisian untuk menghadapi tantangan zaman yang akan dihadapi saat ini dan ke depannya.
Salah satu contoh konkret terjaganya asa persatuan dan kesatuan, menurut Sigit, adalah mampu membawa Negara Indonesia keluar dari masa sulit di tengah situasi global yang penuh dengan ketidakpastian.
"Kemudian itu menjadi bekal kita di dalam menghadapi berbagai macam tantangan tugas yang akan kita hadapi di 2023 dan tentunya apabila kita tarik ke belakang bahwa bagaimana kemudian semangat persatuan dan kesatuan yang selama ini dibangun telah membawa bangsa kita, bangsa Indonesia bisa melewati masa-masa sulit dan menempatkan posisi Indonesia seperti posisi saat ini," ujar Sigit.
Menurut Sigit, tren positif yang terjadi di Indonesia dewasa ini merupakan wujud dari kerja keras bersama dari seluruh elemen bangsa yang tidak mengenal suku, agama, dan golongan.
"Semuanya bersatu padu, tidak mengenal kaya atau miskin semua bersatu padu untuk menghadapi situasi sulit. Saat itu kita menghadapi Covid-19 yang kemudian dihadapkan dengan dampak dari Covid itu sendiri yang mengarah kepada kebijakan-kebijakan apa yang harus dilakukan, melaksanakan pembatasan secara ketat atau terbatas, di satu sisi kita menghadapi situasi ekonomi yang juga ketahanan ekonomi kita juga dibatasi dan itu semua harus dipikirkan," ucap Sigit.
Berkat persatuan dan kesatuan, Sigit mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di angka 5,7%. Hal itu sangat bagus apabila dibandingkan dengan negara-negara lain yang lebih besar. Bahkan, di G-20 Indonesia berada di posisi puncak dalam hal tersebut.
Sigit pun menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk terus mempertahankan tren positif tersebut di tahun ini dan ke depannya. Terutama ketika dalam momentum tahun politik atau Pemilu serentak 2024.
Oleh karenanya, menurut Sigit, dalam menghadapi tahun politik khususnya, jajaran Polri harus berperan sebagai garda terdepan dalam menjaga dan mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan, agar dapat mencegah munculnya isu hoaks, SARA hingga politik identitas.
"Tentunya ini menjadi pelajaran buat kita bahwa ke depan kita membutuhkan yang namanya persatuan dan kesatuan. Sehingga apa pun yang terjadi perbedaan terhadap pilihan, perbedaan terhadap siapa yang akan dipilih tidak harus membuat yang namanya persatuan dan kesatuan itu kemudian menjadi terbelah," tegas Sigit.
Sigit kembali menekankan, dalam Pemilu 2024 mendatang yang paling terpenting adalah tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. "Ini yang selalu saya minta untuk semua teman-teman menyampaikan ini kepada seluruh masyarakat bahwa persatuan dan kesatuan berada di atas segalanya karena siapa pun pemimpin nasional membutuhkan persatuan dan kesatuan," tutup Sigit.
Hal tersebut disampaikan Kapolri saat menghadiri perayaan Natal Polri di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Senin, 30 Januari 2023. Di awal sambutannya, Sigit menyinggung soal terciptanya momentum perayaan Natal yang aman, damai dan kondusif bagi seluruh umat yang merayakannya. Hal itu terlihat langsung saat Sigit melakukan tinjauan langsung di malam Natal bersama dengan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono beserta jajaran.
Sigit menyatakan, perayaan Natal tahun ini telah diberikan kesempatan beribadah dari pemerintah sebanyak 100%, pascapandemi Covid-19. Bahkan, dalam momentum Natal, juga terwujudnya toleransi antarumat beragama.
"Dan hal yang kita rasakan juga, lama tidak kita lihat adalah di situ ada Banser, di situ kemudian ada Kokam, di Bali juga ada Pecalang yang ikut melaksanakan kegiatan pengamanan di samping polisi. Jadi itu menunjukkan bahwa toleransi beragama di Indonesia sangat luar biasa. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih dan kita berikan applause untuk bangsa kita," kata Sigit.
Dengan terwujudnya toleransi beragama tersebut, Sigit menegaskan, hal itu tidak lepas dari terbangunnya rasa persatuan dan kesatuan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Sigit mengingatkan, semangat persatuan dan kesatuan dapat menjadi bekal serta jawaban bagi seluruh personel kepolisian untuk menghadapi tantangan zaman yang akan dihadapi saat ini dan ke depannya.
Salah satu contoh konkret terjaganya asa persatuan dan kesatuan, menurut Sigit, adalah mampu membawa Negara Indonesia keluar dari masa sulit di tengah situasi global yang penuh dengan ketidakpastian.
"Kemudian itu menjadi bekal kita di dalam menghadapi berbagai macam tantangan tugas yang akan kita hadapi di 2023 dan tentunya apabila kita tarik ke belakang bahwa bagaimana kemudian semangat persatuan dan kesatuan yang selama ini dibangun telah membawa bangsa kita, bangsa Indonesia bisa melewati masa-masa sulit dan menempatkan posisi Indonesia seperti posisi saat ini," ujar Sigit.
Menurut Sigit, tren positif yang terjadi di Indonesia dewasa ini merupakan wujud dari kerja keras bersama dari seluruh elemen bangsa yang tidak mengenal suku, agama, dan golongan.
"Semuanya bersatu padu, tidak mengenal kaya atau miskin semua bersatu padu untuk menghadapi situasi sulit. Saat itu kita menghadapi Covid-19 yang kemudian dihadapkan dengan dampak dari Covid itu sendiri yang mengarah kepada kebijakan-kebijakan apa yang harus dilakukan, melaksanakan pembatasan secara ketat atau terbatas, di satu sisi kita menghadapi situasi ekonomi yang juga ketahanan ekonomi kita juga dibatasi dan itu semua harus dipikirkan," ucap Sigit.
Berkat persatuan dan kesatuan, Sigit mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di angka 5,7%. Hal itu sangat bagus apabila dibandingkan dengan negara-negara lain yang lebih besar. Bahkan, di G-20 Indonesia berada di posisi puncak dalam hal tersebut.
Sigit pun menginstruksikan kepada seluruh jajaran kepolisian untuk terus mempertahankan tren positif tersebut di tahun ini dan ke depannya. Terutama ketika dalam momentum tahun politik atau Pemilu serentak 2024.
Oleh karenanya, menurut Sigit, dalam menghadapi tahun politik khususnya, jajaran Polri harus berperan sebagai garda terdepan dalam menjaga dan mempertahankan semangat persatuan dan kesatuan, agar dapat mencegah munculnya isu hoaks, SARA hingga politik identitas.
"Tentunya ini menjadi pelajaran buat kita bahwa ke depan kita membutuhkan yang namanya persatuan dan kesatuan. Sehingga apa pun yang terjadi perbedaan terhadap pilihan, perbedaan terhadap siapa yang akan dipilih tidak harus membuat yang namanya persatuan dan kesatuan itu kemudian menjadi terbelah," tegas Sigit.
Sigit kembali menekankan, dalam Pemilu 2024 mendatang yang paling terpenting adalah tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. "Ini yang selalu saya minta untuk semua teman-teman menyampaikan ini kepada seluruh masyarakat bahwa persatuan dan kesatuan berada di atas segalanya karena siapa pun pemimpin nasional membutuhkan persatuan dan kesatuan," tutup Sigit.
(cip)