Musim Kemarau Tahun Ini Lebih Kering, BMKG: Waspada Kebakaran Hutan dan Lahan
loading...
A
A
A
Adapun curah hujan bulanan kategori diatas normal berpeluang terjadi di Sumatra bagian utara, Kalimantan bagian timur dan utara pada Februari dan Maret 2023, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Maluku dan Maluku Utara pada Februari 2023 dan Papua bagian tengah dan selatan pada Juni 2023.
Sedangkan curah hujan kategori bawah normal berpeluang terjadi di sebagian Sumatra bagian tengah, sebagian Kalimantan bagian tengah, sebagian Sulawesi bagian tengah dan sebagian kecil Papua pada Februari-Maret 2023 dan sebagian besar Sumatera dan Jawa pada Mei dan Juni 2023.
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan mengatakan pada Maret-April-Mei 2023 ini beberapa wilayah di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara akan mengalami periode transisi atau peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.
Pada periode peralihan musim ini, kata dia, pemerintah daerah dan masyarakat perlu mewaspadai kemunculan fenomena cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin puting beliung, petir, dan angin kencang. Menurutnya, meskipun periodenya singkat namun tidak jarang memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Kewaspadaan yang lebih tinggi perlu dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau yang diprediksikan leb8h kering atau dengan jumlah curah hujan yang lebih rendah dibandingkan pada 3 tahun belakangan karena kondisi La Nina yg telah netral atau bahkan berubah menjadi El Nino Lemah," kata Dwikorita
Sedangkan curah hujan kategori bawah normal berpeluang terjadi di sebagian Sumatra bagian tengah, sebagian Kalimantan bagian tengah, sebagian Sulawesi bagian tengah dan sebagian kecil Papua pada Februari-Maret 2023 dan sebagian besar Sumatera dan Jawa pada Mei dan Juni 2023.
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan mengatakan pada Maret-April-Mei 2023 ini beberapa wilayah di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara akan mengalami periode transisi atau peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.
Pada periode peralihan musim ini, kata dia, pemerintah daerah dan masyarakat perlu mewaspadai kemunculan fenomena cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin puting beliung, petir, dan angin kencang. Menurutnya, meskipun periodenya singkat namun tidak jarang memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Kewaspadaan yang lebih tinggi perlu dilakukan untuk mengantisipasi musim kemarau yang diprediksikan leb8h kering atau dengan jumlah curah hujan yang lebih rendah dibandingkan pada 3 tahun belakangan karena kondisi La Nina yg telah netral atau bahkan berubah menjadi El Nino Lemah," kata Dwikorita
(cip)