Jenderal TNI Bintang 2 Lulusan AAL 1990 Ini Kini Jabat Danpuspenerbal, Ini Profilnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono melakukan mutasi terhadap 223 Perwira di internal TN AD, AU, dan AL. Salah satu yang terkena mutasi adalah Laksamana Pertama TNI Imam Musani.
Keputusan mutasi tersebut tertuang dalam surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/48/I/2023 tertanggal 16 Januari 2023.
Laksamana Imam Musani yang sebelumnya menjabat Komandan Lantamal XIV/Sorong, kini menjabat sebagai Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal).
Dikutip dari puspenerbal.tnial.mil.id, Minggu (22/1/2023), gagasan dibentuknya Pusat Penerbangan Angkatan Laut dimulai sejak masa revolusi. Gagasan tersebut terutama muncul dari para mantan anggota Marine Luchtvaart Dienst (Dinas Penerbangan Angkatan Laut Belanda) atau MLD.
Baca juga: Panglima TNI Yudo Margono Mutasi Besar-besaran 223 Perwira
Di periode 1950 sampai 1956 pemikiran itu mulai direalisasikan dengan merekrut para pemuda Indonesia sebagai penerbang, sesuai klausul perjanjian perdamaian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani pada tahun 1949. Di mana pemerintah Kerajaan Belanda akan membantu pembangunan Angkatan Perang RIS (Republik Indonesia Serikat).
Dua pemuda Indonesia pertama yang dikirim mengikuti pendidikan penerbang di Koninklijk Instituut voor de Marine (KIM) di negeri Belanda adalah taruna Hamami dan Tjokroadiredjo.
Untuk memantapkan kesiapan, pimpinan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) juga mengirim pemuda-pemuda Indonesia terbaik untuk mengikuti pendidikan penerbang dan navigator di Inggris, termasuk bintara untuk teknisi pesawat dan pengatur lalu lintas udara.
Ide pembentukan organisasi Penerbangan Angkatan Laut sendiri sebagai wadah bagi para calon penerbang yang sedang menjalani pendidikan di Belanda dan Inggris baru muncul ketika Kepala Staf Angkatan Laut Kolonel R Soebijakto melakukan kunjungan kerja ke Inggris pada tahun 1955.
Ini diawali dari pertanyaan sederhana seorang siswa penerbang Hamami 'Kolonel, bagaimana wadah Penerbangan Angkatan Laut nanti' maka sekembali ke Tanah Air, upaya-upaya membentuk organisasi Penerbangan Angkatan Laut mulai terus dilakukan.
Akhirnya, pada hari ini 54 tahun silam, tepatnya tanggal 17 Juni 1956, dengan Surat Keputusan KSAL Nomor I.29.I.24 terbentuklah wadah itu dengan nama Biro Penerbangan Angkatan Laut.
Sebagai badan baru di bawah Staf Umum ALRI, Biro Penerbangan Angkatan Laut mendapat satu ruang kantor kecil di Markas Besar Angkatan Laut, Jl. Gunung Sahari Jakarta. Di tempat itulah para perintis penerbangan berkantor dan merancang masa depan Penerbangan Angkatan Laut.
Sementara Laksamana Imam Musani yang kini menjabat Danpuspenerbal merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1990. Perwira kelahiran Trenggalek, Jawa Timur 9 Desember 1967 ini telah menduduki beberapa jabatan. Di antaranya Kadepops Satrol Koarmabar pada tahun 1990 sampai 1992, Komandan Lanal Sabang di tahun 2013.
Kemudian Laksamana Imam juga pernah menjabat Kapusoyou Sesko TNI, Wadanlantamal IV/Tanjungpinang, Dirdik Seskoal, Wadanseskoal, Komandan Lantamal XIV/Sorong, hingga Komandan Puspenerbal.
Keputusan mutasi tersebut tertuang dalam surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/48/I/2023 tertanggal 16 Januari 2023.
Laksamana Imam Musani yang sebelumnya menjabat Komandan Lantamal XIV/Sorong, kini menjabat sebagai Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal).
Dikutip dari puspenerbal.tnial.mil.id, Minggu (22/1/2023), gagasan dibentuknya Pusat Penerbangan Angkatan Laut dimulai sejak masa revolusi. Gagasan tersebut terutama muncul dari para mantan anggota Marine Luchtvaart Dienst (Dinas Penerbangan Angkatan Laut Belanda) atau MLD.
Baca juga: Panglima TNI Yudo Margono Mutasi Besar-besaran 223 Perwira
Di periode 1950 sampai 1956 pemikiran itu mulai direalisasikan dengan merekrut para pemuda Indonesia sebagai penerbang, sesuai klausul perjanjian perdamaian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani pada tahun 1949. Di mana pemerintah Kerajaan Belanda akan membantu pembangunan Angkatan Perang RIS (Republik Indonesia Serikat).
Dua pemuda Indonesia pertama yang dikirim mengikuti pendidikan penerbang di Koninklijk Instituut voor de Marine (KIM) di negeri Belanda adalah taruna Hamami dan Tjokroadiredjo.
Untuk memantapkan kesiapan, pimpinan Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) juga mengirim pemuda-pemuda Indonesia terbaik untuk mengikuti pendidikan penerbang dan navigator di Inggris, termasuk bintara untuk teknisi pesawat dan pengatur lalu lintas udara.
Ide pembentukan organisasi Penerbangan Angkatan Laut sendiri sebagai wadah bagi para calon penerbang yang sedang menjalani pendidikan di Belanda dan Inggris baru muncul ketika Kepala Staf Angkatan Laut Kolonel R Soebijakto melakukan kunjungan kerja ke Inggris pada tahun 1955.
Ini diawali dari pertanyaan sederhana seorang siswa penerbang Hamami 'Kolonel, bagaimana wadah Penerbangan Angkatan Laut nanti' maka sekembali ke Tanah Air, upaya-upaya membentuk organisasi Penerbangan Angkatan Laut mulai terus dilakukan.
Akhirnya, pada hari ini 54 tahun silam, tepatnya tanggal 17 Juni 1956, dengan Surat Keputusan KSAL Nomor I.29.I.24 terbentuklah wadah itu dengan nama Biro Penerbangan Angkatan Laut.
Sebagai badan baru di bawah Staf Umum ALRI, Biro Penerbangan Angkatan Laut mendapat satu ruang kantor kecil di Markas Besar Angkatan Laut, Jl. Gunung Sahari Jakarta. Di tempat itulah para perintis penerbangan berkantor dan merancang masa depan Penerbangan Angkatan Laut.
Sementara Laksamana Imam Musani yang kini menjabat Danpuspenerbal merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1990. Perwira kelahiran Trenggalek, Jawa Timur 9 Desember 1967 ini telah menduduki beberapa jabatan. Di antaranya Kadepops Satrol Koarmabar pada tahun 1990 sampai 1992, Komandan Lanal Sabang di tahun 2013.
Kemudian Laksamana Imam juga pernah menjabat Kapusoyou Sesko TNI, Wadanlantamal IV/Tanjungpinang, Dirdik Seskoal, Wadanseskoal, Komandan Lantamal XIV/Sorong, hingga Komandan Puspenerbal.
(maf)