Jokowi Targetkan Vaksin Corona Diproduksi Januari 2021
Senin, 13 Juli 2020 - 22:05 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan, vaksin untuk virus Corona (Covid-19) mulai diproduksi pada Januari hingga April tahun 2020. Seperti diketahui, saat ini telah ada kerja sama dengan perusahaan China dan Korea Selatan untuk mengembangkan vaksin.
(Baca juga: Bertambah 1.282 Kasus, Total 76.981 Orang Positif Covid-19)
"Perkiraan kita kita akan masuk produksi kira-kira antara Januari hingga April tahun depan. Ini sudah mulai uji klinis. Enggak tahu yang keberapa, seingat saya sudah sampai 3 kalau gak salah. Perlu 6 bulan untuk uji terakhir. Jadi kira-kira diproduksi Januari sampai April," katanya saat berbincang bersama media di Istana Merdeka, Senin (13/7/2020).
Jokowi mengungkapkan, vaksin yang sudah diproduksi akan diprioritaskan untuk para tenaga medis dan kelompok rentan terlebih dahulu. Terutama yang berada di zona merah. Sementara itu kebutuhan vaksin diperkirakan mencapai 347 juta vaksin.
"Kebutuhan kita kita hitung 347 juta vaksin. Satu orang bisa tidak hanya sekali. Karena orang yang sudah divaksin bisa mental lagi jadi harus divaksin lagi. Tahun depan kita perkirakan memproduksi 170 juta vaksin," ungkapnya.
(Baca juga: Kemlu: 1.175 WNI di Luar Negeri Positif Corona, 772 Sembuh, 90 Meninggal)
Dia mengatakan, kerja sama dengan beberapa perusahaan asing dilakukan untuk mempercepat produksi vaksin. Pasalnya setiap perusahaan farmasi yang menemukan vaksin pasti akan mengutamakan kebutuhan negaranya masing-masing.
"Kita kerja sama dengan beberapa negara agar produksi kita bisa cepat. Kita siapkan biofarma, dia pernah pengalaman polio. Saya kira itu. Kita kuncinya satu yakni vaksin dan ngerem agar Covid-19 tidak naik secara drastis," pungkasnya.
(Baca juga: Bertambah 1.282 Kasus, Total 76.981 Orang Positif Covid-19)
"Perkiraan kita kita akan masuk produksi kira-kira antara Januari hingga April tahun depan. Ini sudah mulai uji klinis. Enggak tahu yang keberapa, seingat saya sudah sampai 3 kalau gak salah. Perlu 6 bulan untuk uji terakhir. Jadi kira-kira diproduksi Januari sampai April," katanya saat berbincang bersama media di Istana Merdeka, Senin (13/7/2020).
Jokowi mengungkapkan, vaksin yang sudah diproduksi akan diprioritaskan untuk para tenaga medis dan kelompok rentan terlebih dahulu. Terutama yang berada di zona merah. Sementara itu kebutuhan vaksin diperkirakan mencapai 347 juta vaksin.
"Kebutuhan kita kita hitung 347 juta vaksin. Satu orang bisa tidak hanya sekali. Karena orang yang sudah divaksin bisa mental lagi jadi harus divaksin lagi. Tahun depan kita perkirakan memproduksi 170 juta vaksin," ungkapnya.
(Baca juga: Kemlu: 1.175 WNI di Luar Negeri Positif Corona, 772 Sembuh, 90 Meninggal)
Dia mengatakan, kerja sama dengan beberapa perusahaan asing dilakukan untuk mempercepat produksi vaksin. Pasalnya setiap perusahaan farmasi yang menemukan vaksin pasti akan mengutamakan kebutuhan negaranya masing-masing.
"Kita kerja sama dengan beberapa negara agar produksi kita bisa cepat. Kita siapkan biofarma, dia pernah pengalaman polio. Saya kira itu. Kita kuncinya satu yakni vaksin dan ngerem agar Covid-19 tidak naik secara drastis," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda