Ekonomi Lokal Benteng Hadapi Resesi
Senin, 09 Januari 2023 - 10:30 WIB
Kenaikan beban biaya produksi, menjadi penghambat dalam keputusan ekspansi usaha dan menekan para pengusaha pada level ‘borderline’. Kewaspadaan ini sangat penting bagi semua kalangan termasuk pemerintah dalam mengelola APBN.
Sejumlah lembaga internasional juga menyarankan perlunya Indonesia mengelola tantangan eksternal dengan baik guna mempertahankan pertumbuhan yang kuat.
Hilirisasi dan Penguatan Pasar Domestik
Belajar dari peristiwa ekonomi akibat pandemi, Indonesia dianggap sukses melewati badai melalui program pemulihan ekonomi, yang dimulai dengan fokus pada pembangunan di berbagai sektor yang langsung berdampak pada masyarakat. Pada tahun tersebut, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 10,46%. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 24,04%.
Program hilirisasi dan penguatan pasar domestik bisa menjadi kunci bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan pelemahan ekonomi global. Program hilirisasi industri dimaksudkan untuk mendapatkan nilai tambah produk, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja, dan memberi peluang usaha di Indonesia.
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam melimpah yang diberkahi dengan berbagai mineral dan potensi energi terbarukan. Indonesia mutlak harus melakukan hilirisasi agar mampu menghasilkan nilai tambah dan memacu pertumbuhan ekonomi. Hal ini perlu dilakukan selain untuk menerjang potensi badai ekonomi juga demi mewujudkan tujuan besar Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045 dan mencapai net zero emission di 2060.
Tekait hal ini, pemerintah dan pelaku usaha seharusnya dapat berkolaborasi untuk menciptakan nilai tambah sumber daya alam sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan daya saing komoditas ekspor unggulan dalam negeri.
Pada sisi penguatan pasar, hingga saat ini permintaan domestik Indonesia masih kuat, di mana berkontribusi sebesar 55% pada PDB Indonesia. Oleh karenanya, selama daya beli konsumsi masyarakat mampu dijaga dengan baik, maka roda ekonomi Indonesia dapat terus berputar.
Selain itu, sebagai salah satu bagian dari penguatan ekonomi domestik, maka kini peran pemerintah daerah pun kian dibutuhkan melalui Pembangunan Ekonomi Lokal (PEL), yakni pemerintah daerah (lokal) dan organisasi masyarakat terlibat untuk mendorong, merangsang, dan memelihara aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas.
PEL memerlukan kerja sama antara pemerintahan daerah dan kelompok berbasis masyarakat, serta dunia usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan merangsang (pertumbuhan) ekonomi pada suatu wilayah tertentu. Peran pemerintah daerah melalui pengembangan ekonomi lokal secara langsung dapat memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan perekonomian nasional dan mengatasi pengangguran di Indonesia.
Sejumlah lembaga internasional juga menyarankan perlunya Indonesia mengelola tantangan eksternal dengan baik guna mempertahankan pertumbuhan yang kuat.
Hilirisasi dan Penguatan Pasar Domestik
Belajar dari peristiwa ekonomi akibat pandemi, Indonesia dianggap sukses melewati badai melalui program pemulihan ekonomi, yang dimulai dengan fokus pada pembangunan di berbagai sektor yang langsung berdampak pada masyarakat. Pada tahun tersebut, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 10,46%. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 24,04%.
Program hilirisasi dan penguatan pasar domestik bisa menjadi kunci bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan pelemahan ekonomi global. Program hilirisasi industri dimaksudkan untuk mendapatkan nilai tambah produk, memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja, dan memberi peluang usaha di Indonesia.
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam melimpah yang diberkahi dengan berbagai mineral dan potensi energi terbarukan. Indonesia mutlak harus melakukan hilirisasi agar mampu menghasilkan nilai tambah dan memacu pertumbuhan ekonomi. Hal ini perlu dilakukan selain untuk menerjang potensi badai ekonomi juga demi mewujudkan tujuan besar Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045 dan mencapai net zero emission di 2060.
Tekait hal ini, pemerintah dan pelaku usaha seharusnya dapat berkolaborasi untuk menciptakan nilai tambah sumber daya alam sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan daya saing komoditas ekspor unggulan dalam negeri.
Pada sisi penguatan pasar, hingga saat ini permintaan domestik Indonesia masih kuat, di mana berkontribusi sebesar 55% pada PDB Indonesia. Oleh karenanya, selama daya beli konsumsi masyarakat mampu dijaga dengan baik, maka roda ekonomi Indonesia dapat terus berputar.
Selain itu, sebagai salah satu bagian dari penguatan ekonomi domestik, maka kini peran pemerintah daerah pun kian dibutuhkan melalui Pembangunan Ekonomi Lokal (PEL), yakni pemerintah daerah (lokal) dan organisasi masyarakat terlibat untuk mendorong, merangsang, dan memelihara aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas.
PEL memerlukan kerja sama antara pemerintahan daerah dan kelompok berbasis masyarakat, serta dunia usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan merangsang (pertumbuhan) ekonomi pada suatu wilayah tertentu. Peran pemerintah daerah melalui pengembangan ekonomi lokal secara langsung dapat memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan perekonomian nasional dan mengatasi pengangguran di Indonesia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda