Pandemi Corona, Penggunaan Internet Masyarakat Melonjak
Minggu, 12 Juli 2020 - 19:04 WIB
JAKARTA - Penggunaan internet mengalami pelonjakan cukup signifikan di masa pandemi corona (Covid-19) yang terjadi di Indonesia sejak awal Maret 2020 lalu.
Hasil survei yang dilakukan Alvara Research Center menunjukkan bahwa pengeluaran belanja masyarakat atas kebutuhan internet pada 2020 ini mencapai 8,1%, melonjak dari tahun lalu sebesar 6,1%. Sementara pada 2015 hanya 5% dan 2012 sebesar 4,8%. (Baca juga: Positif Covid-19 Bertambah 1.681, Gugus Tugas Minta Waspadai Microdroplet)
Angka ini bertolak belakang dibandingkan belanja kebutuhan dasar yang justru mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu sebesar 49,8%, saat ini hanya sebesar 38,1%. Meski menurun, namun kebutuhan dasar tetap menduduki porsi tertinggi belanja masyarakat.
Alokasi untuk kebutuhan internet ini juga jauh di atas kebutuhan telepon yang hanya 4,4%, sementara kebutuhan pemenuhan kredit yang menjadi pengeluaran tetap juga cukup tinggi mencapai 14,2%, asuransi 8,7%, investasi hanya 4,4%, dan tabungan 10,8%.
Untuk sumbangan cukup menarik karena ada peningkatan dari tahun lalu sebesar hanya 4,8% naik menjadi 6,2%. Kemudian, hiburan hanya 5,0%.
Dalam penggunaan internet ini, paling banyak adalah mereka yang masuk kategori heavy user, menggunakan dalam sehari 4-6 jam mencapai 29,0%, disusul mereka yang kecanduan internet (addicted user) antara 7-10 jam per hari sebanyak 20,8%, 11-13 jam per hari sebanyak 12,1%, dan di atas 13 jam mencapai 15,8%.
Sementara medium user yang menggunakan internet 1-3 jam per hari sebanyak 18,8% dan light user yang kurang dari satu jam per hari hanya 3,4%.
Untuk waktu penggunaan internet tertinggi (prime time) ada di pukul 20.00-22.00 WIB, dan terendah di pukul 02-04.00 WIB. "Sebelum pandemi rata-rata hanya 4-6 jam, sekarang bisa 7-10 jam. Tinggi sekali penggunaan internet. Jamnya juga tinggi," ujar CEO Alvara Hasanuddin Ali saat merilis hasil survei secara virtual, Minggu (12/7/2020).
Hasan mengatakan, ada banyak hal yang dilakukan para pengguna internet di musim pandemi ini. Tertinggi untuk mengirim pesan mencapai 86,5%, disusul browsing 80,6%, jejaring sosial 70,3%, video streaming 55,0%, email 53,8%, download 44,6%.
Hasil survei yang dilakukan Alvara Research Center menunjukkan bahwa pengeluaran belanja masyarakat atas kebutuhan internet pada 2020 ini mencapai 8,1%, melonjak dari tahun lalu sebesar 6,1%. Sementara pada 2015 hanya 5% dan 2012 sebesar 4,8%. (Baca juga: Positif Covid-19 Bertambah 1.681, Gugus Tugas Minta Waspadai Microdroplet)
Angka ini bertolak belakang dibandingkan belanja kebutuhan dasar yang justru mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu sebesar 49,8%, saat ini hanya sebesar 38,1%. Meski menurun, namun kebutuhan dasar tetap menduduki porsi tertinggi belanja masyarakat.
Alokasi untuk kebutuhan internet ini juga jauh di atas kebutuhan telepon yang hanya 4,4%, sementara kebutuhan pemenuhan kredit yang menjadi pengeluaran tetap juga cukup tinggi mencapai 14,2%, asuransi 8,7%, investasi hanya 4,4%, dan tabungan 10,8%.
Untuk sumbangan cukup menarik karena ada peningkatan dari tahun lalu sebesar hanya 4,8% naik menjadi 6,2%. Kemudian, hiburan hanya 5,0%.
Dalam penggunaan internet ini, paling banyak adalah mereka yang masuk kategori heavy user, menggunakan dalam sehari 4-6 jam mencapai 29,0%, disusul mereka yang kecanduan internet (addicted user) antara 7-10 jam per hari sebanyak 20,8%, 11-13 jam per hari sebanyak 12,1%, dan di atas 13 jam mencapai 15,8%.
Sementara medium user yang menggunakan internet 1-3 jam per hari sebanyak 18,8% dan light user yang kurang dari satu jam per hari hanya 3,4%.
Untuk waktu penggunaan internet tertinggi (prime time) ada di pukul 20.00-22.00 WIB, dan terendah di pukul 02-04.00 WIB. "Sebelum pandemi rata-rata hanya 4-6 jam, sekarang bisa 7-10 jam. Tinggi sekali penggunaan internet. Jamnya juga tinggi," ujar CEO Alvara Hasanuddin Ali saat merilis hasil survei secara virtual, Minggu (12/7/2020).
Hasan mengatakan, ada banyak hal yang dilakukan para pengguna internet di musim pandemi ini. Tertinggi untuk mengirim pesan mencapai 86,5%, disusul browsing 80,6%, jejaring sosial 70,3%, video streaming 55,0%, email 53,8%, download 44,6%.
tulis komentar anda