Nonton Film Dokumenter Bareng Anak, Anies Beberkan 3 Tahapan Lemahkan Demokrasi
Senin, 02 Januari 2023 - 15:54 WIB
JAKARTA - Anies Baswedan membagikan momen kebersamaan dengan anaknya, Mikail Azizi Baswedan, saat menonton film dokumenter asal Brazil berjudul The Edge of Democracy. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun ingat sebuah buku tentang kematian demokrasi, How Democracies Die.
"Menonton dokumenter ini mengingatkan pada buku How Democracies Die, bahwa ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi secara perlahan dan tak disadari," kata Anies di akun Instagramnya, Senin (2/1/2023).
Anies menjelaskan tiga tahapan dalam melemahkan demokrasi. Pertama, menguasai pemegang kekuasaan yang ia sebut sebagai wasit.
Baca juga: Anies Baswedan Ziarah ke Makam Ridwan Saidi di TPU Karet Bivak Malam Hari
"Pertama, kuasai wasitnya. Ganti para pemegang kekuasaan di lembaga negara netral dengan pendukung status quo," tulisnya.
Kedua, menyingkirkan pemain lawan. Cara menyingkirkan lawan politik adalah dengan cara kriminalisasi, suap, hingga skandal.
"Ketiga, ganti aturan mainnya. Ubah peraturan negara untuk melegalkan penambahan dan pelanggengan kekuasaan," katanya.
Menurut Anies, pelemahan demokrasi secara perlahan seperti itu dapat menyebabkan shifting baseline syndrome, yakni perubahan secara bertahap dan perlahan hingga publik menjadi terbiasa dengan kondisi barunya yang sebenarnya buruk.
"Kondisi yang penuh oleh praktik yang dulunya dipandang tidak normal dan tidak boleh dinormalkan dalam demokrasi, tapi karena perburukannya berlangsung perlahan, maka tanpa disadari dianggap kewajaran baru," katanya.
"Pesan pentingnya: bila terlambat maka akan menjadi terlalu berat untuk dikembalikan pada relnya," kata Anies.
"Menonton dokumenter ini mengingatkan pada buku How Democracies Die, bahwa ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi secara perlahan dan tak disadari," kata Anies di akun Instagramnya, Senin (2/1/2023).
Anies menjelaskan tiga tahapan dalam melemahkan demokrasi. Pertama, menguasai pemegang kekuasaan yang ia sebut sebagai wasit.
Baca juga: Anies Baswedan Ziarah ke Makam Ridwan Saidi di TPU Karet Bivak Malam Hari
"Pertama, kuasai wasitnya. Ganti para pemegang kekuasaan di lembaga negara netral dengan pendukung status quo," tulisnya.
Kedua, menyingkirkan pemain lawan. Cara menyingkirkan lawan politik adalah dengan cara kriminalisasi, suap, hingga skandal.
"Ketiga, ganti aturan mainnya. Ubah peraturan negara untuk melegalkan penambahan dan pelanggengan kekuasaan," katanya.
Menurut Anies, pelemahan demokrasi secara perlahan seperti itu dapat menyebabkan shifting baseline syndrome, yakni perubahan secara bertahap dan perlahan hingga publik menjadi terbiasa dengan kondisi barunya yang sebenarnya buruk.
"Kondisi yang penuh oleh praktik yang dulunya dipandang tidak normal dan tidak boleh dinormalkan dalam demokrasi, tapi karena perburukannya berlangsung perlahan, maka tanpa disadari dianggap kewajaran baru," katanya.
"Pesan pentingnya: bila terlambat maka akan menjadi terlalu berat untuk dikembalikan pada relnya," kata Anies.
(abd)
tulis komentar anda