Peluang AHY Masuk Kabinet Dinilai Terganjal Kisah SBY-Mega 2004

Sabtu, 11 Juli 2020 - 23:17 WIB
"Namun, kemudian SBY malah menjadi pemenang pada Pilpres tahun 2004. Saat itu, saya kira ibu Megawati merasa 'dikhianati' oleh SBY" saat itu".

Saiful mengungkapkan perkiraannya, bahwa hingga saat ini masih ada keengganan komunikasi politik antara Megawati terhadap SBY. Torehan yang begitu mendalam akibat peristiwa politik masa lampau yang sulit terlupakan.

"Ke depan, Ibu Megawati juga berkepentingan bahkan berkewajiban menjaga kecemerlangan karir politik Puan Maharani, yang sampai saat ini masih on the track. Tentu beliau tidak ingin putrinya yang sudah begitu panjang berjuang dan mengabdi mendapatkan hambatan menuju puncak karier politiknya, dengan kata lain tidak ingin masuk lubang yang sama untuk kedua kalinya," jelas Saiful.

"Perhitungan saya, jika Jokowi akan mengangkat AHY jadi menteri, itu seperti membesarkan anak macan yang bisa menerkam PDI Perjuangan pada Pilres tahun 2024 mendatang. Upaya AHY masuk ke kabinet akan terganjal kisah 2004 tersebut, dan tentu akan memecah belah parpol koalisi pemerintah," ungkapnya.

Dia menyarankan jika presiden Jokowi melakukan reshuflle kabinet alangkah baiknya mengambil tokoh dengan latar belakang ekonomi mikro, Koperasi dan UMKM. Yang dibutuhkan saat ini adalah pelaku usaha yang sangat mengerti bagaimana membangun ketahanan ekonomi masyarakat.

Disamping itu, bisa memahami bagaimana binur dibudidayakan jadi lobster, singkong menjadi tapioka atau getah aren menjadi gula sehat berkualitas dan lain sebagainya.

"Basis pemilih Jokowi kan disitu. Merekalah yang mesti disasar karena sektor tersebut terbukti mampu menjadi penyelamat ketahanan pangan dan ekonomi nasional disaat krisis. Tokoh seperti ini pasti ada di relawan Jokowi yang begitu banyak orang hebatnya," tutur Saiful.

Menurut dia, jika itu dilakukan, maka Jokowi akan dikenang sejarah yang memakmurkan rakyat dan memajukan Indonesia.

"Lebih baik utamakan penguatan koalisi yang ada saat ini diparlemen dan di pemerintahan. Mengangkat para tokoh militannya dari kalangan relawan yang paham Koperasi dan UMKM atau profesional non parpol. Meninggalkan pejuang dan mengabaikan kekuatan relawan dapat membuat Jokowi ditinggal sendirian oleh para sahabat yang sudah diehard menghantar dia menuju puncak kekuasaan," tutur Saiful Anam.
(dam)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More