Kisah Letjen Agus Subiyanto Ditinggal Orang Tua Semasa Kecil hingga Ditendang Polisi Militer

Senin, 26 Desember 2022 - 12:14 WIB
“Bapak bahkan sering menyebut keinginannya itu di depan keluarga dan saudara saudaranya.”

Setelah kejadian tersebut Agus banyak merenung. Di antara enam bersaudara hanya dia yang sering diminta ayahnya menjadi prajurit TNI. Sesampai di rumah dia berwudu dan salat. Air matanya menetes, terkenang ayahnya. Dia makin menyadari hidupnya kini telah sendiri, persisnya harus mandiri.

Teman-temanya dulu rata-rata melanjutkan kuliah ke luar daerah. “Sementara saya apa? Uang pun tak punya. Jangankan mau kuliah, bermimpi kuliah saja tidak berani. Makan saja susah kok, mau kuliah,” keluhnya.

Nasib harus direbut, demikian yang ada di benak Agus yang mulai memantapkan diri untuk mendaftar ke Sekolah Calon Bintara (Secaba). Sayangnya gagal di tangan panitia penentu akhir (pantukhir). Di titik ini, siapa pun akan merasa semakin terpuruk. Tidak terkecuali Agus.

Dia kemudian mencoba melamar kerja menjadi sekuriti yang juga ditolak. Bahkan lamaran keja berbekal ijazah SMA yang dia kirim ke berbagai perusahaan, termasuk mall, juga nihil. Tidak satu pun membuahkan hasil.

Nyatanya kegagalan beruntun tidak juga membuatnya menyerah. Menurut Agus, hanya takdir yang tak bisa berubah, tetapi nasib bisa diperjuangkan.

Selanjutnya Agus mulai mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Salat lima waktu tak pernah lagi dia tinggalkan, termasuk salat sunah seperti salat duha, tahajud berikut salat witirnya. Doa-doa terus dipanjatkan, meratap di hadapan Allah. Tak lupa dia juga berpuasa Senin-Kamis dengan rutin. “Mendekatkan diri kepada Allah saya lakukan terus-menerus biar tenang. Hingga pada akhirnya ada informasi jika ada penerimaan di Akademi Militer atau Akmil,” tuturnya.

Agus kemudian mendaftarkan diri ke Akmil dan lulus pada 1991. Selepas itu kariernya cukup cemerlang hingga berbagai jabatan strategis diemban, di antaranya adalah komandan Paspampres (2020-2021), panglima Kodam III/Siliwangi (2020-2022). Terakhir, dia diangkat menjadi wakil kepala staf Angkatan Darat hingga saat ini.

Meski begitu, Letnan Jenderal TNI Agus Subiyanto bukanlah orang yang dalam pepatah disebutkan sebagai kacang yang lupa pada kulitnya. Dia kini banyak membantu warga desa.

Dia bangun lapangan bola, jembatan, masjid, dan barbagai fasilitas umum lain. Agus juga sedikit pun tak memiliki rasa canggung saat bertemu para sahabat kecilnya, sanak saudara, dan tetangganya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More