Hebat! Bocah Penggembala Kambing Ini Tembus Akmil, Melesat Jadi Jenderal Bintang 4
Sabtu, 24 Desember 2022 - 10:46 WIB
Penempatan pertama Wismoyo setelah resmi berpangkat letnan dua yakni komandan peleton Batalyon 3/Menparkoad. Untuk diketahui, Menparkoad singkatan dari Resimen Para Komando Angkatan Darat atau biasa juga disebut RPKAD yang merupakan pasukan elite AD. Dalam perjalanan sejarah RPKAD bermetamorfosis menjadi Kopassandha dan kemudian Kopassus.
Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Wismoyo. Saat menjadi Danton Yon 3 itu, komandan resimennya yaitu Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo. Berbagai penugasan mewarnai perjalanan karier Wismoyo.
Sosok yang dulunya makelar karcis itu bahkan turut diterjunkan dalam operasi penumpasan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan. Pada 1966, dia dimutasi sebagai komandan pengawal pribadi (danwalpri) Presiden Soeharto.
Perjalanan waktu mengantar Wismoyo pada berbagai operasi dan penugasan lainnya. Yang akan tercatat dalam tinta emas antara lain ketika dia terjun ke belantara Kalimantan untuk operasi menumpas pemberontakan PGRS/Paraku. Wismoyo menemukan death letter box (DLB).
“DLB adalah sistem informasi yang mereka (kelompok PGRS/Paraku) gunakan selama ini sehingga gerakannya menjadi sangat rahasia dan sulit dibongkar. Selain menggunakan sandi, setiap laporan yang disampaikan ke pimpinan menggunakan Bahasa China hingga sulit terungkap,” kata Dijarah AD (halaman 48).
Mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono pernah mengisahkan tentang penemuan tersebut. DLB, kata dia, merupakan sistem komunikasi yang digunakan pasukan gerilya berupa kurir membawa pesan dari satuan induk untuk satuan induk yang lainnya.
Selanjutnya, kurir akan meletakkan suratnya dalam tanah dan diambil kurir lain yang akan datang ke tempat sesuai kesepakatan. Pasukan Wismoyo bergerak ratusan kilometer jalan kaki di tengah hutan rimba Kalimatan. Begitu lebatnya belantara, ketika siang hari bahkan tidak tidak bisa melihat matahari karena tertutup oleh pohon yang besar.
"Pak Wismoyo jalan kaki dalam keadaan puasa. Karena itu aneh dia bisa menemukan satu tempat yang digali kemudian ditemukan surat. Karena itu bisa terbongkar komunikasi antar-satuan PGRS-Paraku. Itu komunikasi pasukan klandestin, awalnya dari penemuan Kapten Wismoyo Arismunandar,” ujar Hendro dalam akun Instagramnya beberapa waktu lalu.
Perjalanan karier militer Wismoyo memang sangat cemerlang. Adik dari Prof Wiranto Arismunandar (mantan rektor ITB dan mendikbud) itu melesat jadi orang nomor satu Korps Baret Merah pada 1983-1986. Setelah itu, dia dipromosikan sebagai Kasdam IX/Udayana (1986-1987), Pangdam VIII/Trikora (1987-1988), Pangdam IV/Diponegoro (1988-1990), dan tembus bintang 3 sebagai Pangkostrad (1990-1992).
Sinarnya kian mencorong. Bocah penggembala kambing itu didaulat menjadi wakil KSAD pada 1992-1993. Tak lama, dia menjadi pemegang tongkat komando tertinggi matra Darat alias KSAD periode 1993-1995. Sosok dan kepemimpinan Wismoyo begitu membekas pada semua orang, termasuk sahabat dan koleganya.
Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Wismoyo. Saat menjadi Danton Yon 3 itu, komandan resimennya yaitu Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo. Berbagai penugasan mewarnai perjalanan karier Wismoyo.
Sosok yang dulunya makelar karcis itu bahkan turut diterjunkan dalam operasi penumpasan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan. Pada 1966, dia dimutasi sebagai komandan pengawal pribadi (danwalpri) Presiden Soeharto.
Perjalanan waktu mengantar Wismoyo pada berbagai operasi dan penugasan lainnya. Yang akan tercatat dalam tinta emas antara lain ketika dia terjun ke belantara Kalimantan untuk operasi menumpas pemberontakan PGRS/Paraku. Wismoyo menemukan death letter box (DLB).
“DLB adalah sistem informasi yang mereka (kelompok PGRS/Paraku) gunakan selama ini sehingga gerakannya menjadi sangat rahasia dan sulit dibongkar. Selain menggunakan sandi, setiap laporan yang disampaikan ke pimpinan menggunakan Bahasa China hingga sulit terungkap,” kata Dijarah AD (halaman 48).
Mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono pernah mengisahkan tentang penemuan tersebut. DLB, kata dia, merupakan sistem komunikasi yang digunakan pasukan gerilya berupa kurir membawa pesan dari satuan induk untuk satuan induk yang lainnya.
Selanjutnya, kurir akan meletakkan suratnya dalam tanah dan diambil kurir lain yang akan datang ke tempat sesuai kesepakatan. Pasukan Wismoyo bergerak ratusan kilometer jalan kaki di tengah hutan rimba Kalimatan. Begitu lebatnya belantara, ketika siang hari bahkan tidak tidak bisa melihat matahari karena tertutup oleh pohon yang besar.
"Pak Wismoyo jalan kaki dalam keadaan puasa. Karena itu aneh dia bisa menemukan satu tempat yang digali kemudian ditemukan surat. Karena itu bisa terbongkar komunikasi antar-satuan PGRS-Paraku. Itu komunikasi pasukan klandestin, awalnya dari penemuan Kapten Wismoyo Arismunandar,” ujar Hendro dalam akun Instagramnya beberapa waktu lalu.
Perjalanan karier militer Wismoyo memang sangat cemerlang. Adik dari Prof Wiranto Arismunandar (mantan rektor ITB dan mendikbud) itu melesat jadi orang nomor satu Korps Baret Merah pada 1983-1986. Setelah itu, dia dipromosikan sebagai Kasdam IX/Udayana (1986-1987), Pangdam VIII/Trikora (1987-1988), Pangdam IV/Diponegoro (1988-1990), dan tembus bintang 3 sebagai Pangkostrad (1990-1992).
Sinarnya kian mencorong. Bocah penggembala kambing itu didaulat menjadi wakil KSAD pada 1992-1993. Tak lama, dia menjadi pemegang tongkat komando tertinggi matra Darat alias KSAD periode 1993-1995. Sosok dan kepemimpinan Wismoyo begitu membekas pada semua orang, termasuk sahabat dan koleganya.
tulis komentar anda