Yunarto Wijaya Sebut Puan Maharani Sulit Jadi Capres, Ini Analisisnya
Jum'at, 23 Desember 2022 - 12:35 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai sulit bagi Puan Maharani untuk menjadi calon presiden (Capres) di 2024 mendatang. Dia menyebut, ada sejumlah faktor yang membuat elektabilitas Puan Maharani masih sangat rendah untuk bisa menjadi capres.
"Kalau kita baca data, saya harus menyatakan dengan segala hormat kepada mba Puan, mba Puan memang menghadapi situasi yang tidak mudah, arus besar pemilih sepertinya membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk bisa menerima berbagai macam variable branding yang dimiliki oleh mba Puan," kata Yunarto dikutip Jumat (23/12/2022).
Yunarto berpandangan, ada sejumlah faktor yang membuat elektabilitas Puan mengalami stagnasi di angka 2-3%. Pertama, dikarenakan darah biru. Menurut dia, dalam situasi sekarang ini ada kecenderungan darah biru ini bukan lagi aset tapi liabilities.
"Ada protes keras, ada kritik keras dari masyarakat, mereka inginnnya yang bottom up, kira-kira seperti itu," ujarnya.
Faktor kedua, dilihat secara aspek sosiologis. Yunarto melihat sebagian masyarakat memang belum bisa menerima pemimpin perempuan. Dia mengatakan, suka atau tidak, ada fakta seperti itu yang juga itu pernah menggagalkan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri di tahun 2004. "Jadi saya harus mengatakan tidak mudah buat mba Puan," tuturnya.
Jika seandainya PDIP tak memilih Ganjar Pranowo yang sudah memiliki elektabilitas tinggi sebagai capres, maka Puan juga tetap akan sulit berhadapan dengan nama-nama tokoh lainnya.
"Walaupun Ganjar tidak maju, dengan adanya dua calon lain yang sangat kuat dengan elektabilitas juga bisa menyaingi Mas Ganjar ada pak Prabowo dan mas Anies, kecenderungannya menurut saya Mbak Puan sulit untuk bersaing," pungkasnya.
"Kalau kita baca data, saya harus menyatakan dengan segala hormat kepada mba Puan, mba Puan memang menghadapi situasi yang tidak mudah, arus besar pemilih sepertinya membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk bisa menerima berbagai macam variable branding yang dimiliki oleh mba Puan," kata Yunarto dikutip Jumat (23/12/2022).
Yunarto berpandangan, ada sejumlah faktor yang membuat elektabilitas Puan mengalami stagnasi di angka 2-3%. Pertama, dikarenakan darah biru. Menurut dia, dalam situasi sekarang ini ada kecenderungan darah biru ini bukan lagi aset tapi liabilities.
"Ada protes keras, ada kritik keras dari masyarakat, mereka inginnnya yang bottom up, kira-kira seperti itu," ujarnya.
Faktor kedua, dilihat secara aspek sosiologis. Yunarto melihat sebagian masyarakat memang belum bisa menerima pemimpin perempuan. Dia mengatakan, suka atau tidak, ada fakta seperti itu yang juga itu pernah menggagalkan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri di tahun 2004. "Jadi saya harus mengatakan tidak mudah buat mba Puan," tuturnya.
Jika seandainya PDIP tak memilih Ganjar Pranowo yang sudah memiliki elektabilitas tinggi sebagai capres, maka Puan juga tetap akan sulit berhadapan dengan nama-nama tokoh lainnya.
"Walaupun Ganjar tidak maju, dengan adanya dua calon lain yang sangat kuat dengan elektabilitas juga bisa menyaingi Mas Ganjar ada pak Prabowo dan mas Anies, kecenderungannya menurut saya Mbak Puan sulit untuk bersaing," pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda