PKS Dorong Para Santri Kokohkan Nasionalisme Indonesia yang Religius
Rabu, 21 Desember 2022 - 06:12 WIB
"Untuk itu kita selalu diingatkan, selain jangan sekali-kali melupakan sejarah atau "jas merah", kita juga harus ingat selalu "jas hijau" atau jangan lupakan peran dan kontribusi ulama," tandasnya.
Diketahui Fraksi PKS DPR kembali menggelar Final Lomba Baca Kitab Kuning Edisi ke-6 di Gedung Parlemen. Acara ini diselenggarakan sebagai rangkaian Peringatan Hari Santri Nasional. Berbeda dari dua tahun terakhir, acara kali ini digelar secara offline menghadirkan 24 finalis dari 24 provinsi yang menyisihkan 2.914 peserta lainnya.
Acara dihantarkan oleh Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dan dihadiri oleh Wakil Ketua Majelis Syura sekaligus Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua MPP PKS Suswono, Sekretaris Majelis Syura PKS Syauqi Abdul Aziz, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi. Tampil menyegarkan suasana Komika Mamat Alkatiri.
Adapun kitab yang dilombakan adalah Fathul Mu’in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin Al-Malibari. Dewan Juri lomba yaitu KH Syuhada' Syarkun (Wakil Kepala Madrasah Aliyah Tebuireng 2009-2012), KH Muslih Abdul Karim, MA (Ketua Umum MAPADI/Alumni Pesantren Langitan Tuban), KH Ali Akhmadi, MA Alhafidz (Ketua BPU DPP PKS/Alumni Pesantren Raudlatul Ulum Pati, Jawa Tengah).
Menurut Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini Lomba Baca Kitab Kuning bukan program politik jangka pendek tapi berangkat dari keikhlasan untuk memuliakan ulama, santri dan pesantren. Hal ini bentuk konsistensi keberpihakan dan penghormatan kepada ulama dan santri ahlu sunnah wal jamaah yang sangat besar kontribusinya dalam menjaga NKRI sejak jaman kemerdekaan.
Anggota Komisi I DPR ini sedikit bercerita tentang inisiatif awal Lomba Baca Kitab Kuning di Parlemen ini yang berasal dari risalah yang disampaikan secara khusus kepada Kyai Haji Sholahuddin Wahid (Gus Sholah).
"Waktu saya sampaikan niat untuk mengadakan Lomba Baca Kitab Kuning di DPR RI ini, disambut baik oleh Gus Sholah pada saat itu. Dikatakan bagus sekali, tidak pernah ada fraksi lain yang pernah mengadakan lomba semacam ini di DPR RI. Atas motivasi tersebut, Fraksi PKS semakin kokoh memperjuangkan pesantren di DPR salah satunya dengan lahirnya UU 18/2019 tentang Pesantren dan mendesak porsi APBN dan APBD untuk pesantren," pungkas Jazuli.
Diketahui Fraksi PKS DPR kembali menggelar Final Lomba Baca Kitab Kuning Edisi ke-6 di Gedung Parlemen. Acara ini diselenggarakan sebagai rangkaian Peringatan Hari Santri Nasional. Berbeda dari dua tahun terakhir, acara kali ini digelar secara offline menghadirkan 24 finalis dari 24 provinsi yang menyisihkan 2.914 peserta lainnya.
Acara dihantarkan oleh Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini dan dihadiri oleh Wakil Ketua Majelis Syura sekaligus Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua MPP PKS Suswono, Sekretaris Majelis Syura PKS Syauqi Abdul Aziz, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi. Tampil menyegarkan suasana Komika Mamat Alkatiri.
Adapun kitab yang dilombakan adalah Fathul Mu’in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz bin Zainuddin Al-Malibari. Dewan Juri lomba yaitu KH Syuhada' Syarkun (Wakil Kepala Madrasah Aliyah Tebuireng 2009-2012), KH Muslih Abdul Karim, MA (Ketua Umum MAPADI/Alumni Pesantren Langitan Tuban), KH Ali Akhmadi, MA Alhafidz (Ketua BPU DPP PKS/Alumni Pesantren Raudlatul Ulum Pati, Jawa Tengah).
Menurut Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini Lomba Baca Kitab Kuning bukan program politik jangka pendek tapi berangkat dari keikhlasan untuk memuliakan ulama, santri dan pesantren. Hal ini bentuk konsistensi keberpihakan dan penghormatan kepada ulama dan santri ahlu sunnah wal jamaah yang sangat besar kontribusinya dalam menjaga NKRI sejak jaman kemerdekaan.
Anggota Komisi I DPR ini sedikit bercerita tentang inisiatif awal Lomba Baca Kitab Kuning di Parlemen ini yang berasal dari risalah yang disampaikan secara khusus kepada Kyai Haji Sholahuddin Wahid (Gus Sholah).
"Waktu saya sampaikan niat untuk mengadakan Lomba Baca Kitab Kuning di DPR RI ini, disambut baik oleh Gus Sholah pada saat itu. Dikatakan bagus sekali, tidak pernah ada fraksi lain yang pernah mengadakan lomba semacam ini di DPR RI. Atas motivasi tersebut, Fraksi PKS semakin kokoh memperjuangkan pesantren di DPR salah satunya dengan lahirnya UU 18/2019 tentang Pesantren dan mendesak porsi APBN dan APBD untuk pesantren," pungkas Jazuli.
(maf)
tulis komentar anda