Rieke: Pancasila Tak Akan Capai Tujuan Adil dan Makmur jika Tidak Ada Data Akurat
Selasa, 20 Desember 2022 - 21:13 WIB
JAKARTA - Anggota DPR Rieke Diah Pitaloka mengatakan bahwa Pancasila tidak akan mencapai tujuan adil dan makmur jika tidak ada data yang akurat dan aktual. Data tentang kehidupan dan kebutuhan riil rakyat yang berada di desa-desa dan kelurahan.
Maka itu, Rieke mengajak semua elemen memperjuangkan hadirnya peraturan pemerintah tentang penyelenggaraan pemerintah berbasis data desa presisi. "Kita sedang berlari agar Indonesia memiliki data yang akurat," kata Rieke dalam dialog kebangsaan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Selasa (20/12/2022).
Dia menjelaska bahwa data akurat sangat berguna agar karya pembangunan pemerintah daerah dapat terencana, terukur, dan tepat sasaran. Dia menilai saat ini hal tersebut belum terealisasi dengan baik, meski pemerintah telah mengucurkan anggaran yang sangat besar.
"Presiden Jokowi adalah Presiden yang mengalokasikan anggaran negara yang jumlahnya paling banyak di antara pemerintahan yang pernah ada. Tapi masalahnya anggaran negara sebesar apa pun enggak akan tepat sasaran, kalau datanya itu tidak tepat, tidak akurat, tidak aktual," kata Rieke dalam dialog bertema 'Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana dalam Perencanaan Pembangunan Nasional di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berbasis Haluan Pembinaan Ideologi Pancasila ini.
Dalam kesempatan itu, dia mengajak intelektual kampus terutama UGM untuk mendukung perjuangan hadirnya peraturan pemerintah tentang penyelenggaraan pemerintah berbasis data desa presisi. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito menuturkan bahwa peran perguruan tinggi untuk mendorong transformasi agar Pancasila dengan nilai-nilai yang terkandung relevan dan memiliki pengaruh yang cukup besar di dalam proses pembangunan.
"Kampus tentu dituntut untuk berperan lebih agar mampu menghasilkan gagasan-gagasan yang bisa mengawal, sehingga proses pembentukan kebijakan, proses strategis punya manfaat langsung pada rakyat itu bisa dirasakan," katanya.
Sementara itu, Founder Data Desa Presisi (DDP) Sofyan Sjaf mengapresiasi keteguhan dan perjuangan Rieke terkait angka-angka dan data pemerintah. Dia menuturkan pembangunan negara mulai dari tingkat desa berjalan dengan baik dengan data dan angka yang akurat.
"Untuk mewujudkan pembangunan nasional hanya bisa dilakukan dengan dua pendekatan, demokratik roller development dan data akurat," pungkas Sofyan Sjaf yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Intitut Pertanian Bogor (IPB) ini.
Maka itu, Rieke mengajak semua elemen memperjuangkan hadirnya peraturan pemerintah tentang penyelenggaraan pemerintah berbasis data desa presisi. "Kita sedang berlari agar Indonesia memiliki data yang akurat," kata Rieke dalam dialog kebangsaan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Selasa (20/12/2022).
Dia menjelaska bahwa data akurat sangat berguna agar karya pembangunan pemerintah daerah dapat terencana, terukur, dan tepat sasaran. Dia menilai saat ini hal tersebut belum terealisasi dengan baik, meski pemerintah telah mengucurkan anggaran yang sangat besar.
"Presiden Jokowi adalah Presiden yang mengalokasikan anggaran negara yang jumlahnya paling banyak di antara pemerintahan yang pernah ada. Tapi masalahnya anggaran negara sebesar apa pun enggak akan tepat sasaran, kalau datanya itu tidak tepat, tidak akurat, tidak aktual," kata Rieke dalam dialog bertema 'Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana dalam Perencanaan Pembangunan Nasional di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berbasis Haluan Pembinaan Ideologi Pancasila ini.
Dalam kesempatan itu, dia mengajak intelektual kampus terutama UGM untuk mendukung perjuangan hadirnya peraturan pemerintah tentang penyelenggaraan pemerintah berbasis data desa presisi. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni UGM Arie Sujito menuturkan bahwa peran perguruan tinggi untuk mendorong transformasi agar Pancasila dengan nilai-nilai yang terkandung relevan dan memiliki pengaruh yang cukup besar di dalam proses pembangunan.
"Kampus tentu dituntut untuk berperan lebih agar mampu menghasilkan gagasan-gagasan yang bisa mengawal, sehingga proses pembentukan kebijakan, proses strategis punya manfaat langsung pada rakyat itu bisa dirasakan," katanya.
Sementara itu, Founder Data Desa Presisi (DDP) Sofyan Sjaf mengapresiasi keteguhan dan perjuangan Rieke terkait angka-angka dan data pemerintah. Dia menuturkan pembangunan negara mulai dari tingkat desa berjalan dengan baik dengan data dan angka yang akurat.
"Untuk mewujudkan pembangunan nasional hanya bisa dilakukan dengan dua pendekatan, demokratik roller development dan data akurat," pungkas Sofyan Sjaf yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Intitut Pertanian Bogor (IPB) ini.
(rca)
tulis komentar anda