Aliansi Kebangsaan: Kebinekaan Indonesia Bukan Rekayasa Manusia

Minggu, 18 Desember 2022 - 13:06 WIB
Selain itu, agama juga telah menumbuhkan rasa estetika dalam diri umat manusia. Nilai estetika yang halus telah merangsang dan sekaligus menantang kemampuan logika manusia untuk mengkonstruksi bentuk fisik dari satu hasil karya yang indah di samping sifat fungsionalnya. "Jadi jelaslah bahwa agama telah menempati posisi sentral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia," kata Pontjo.

Kondisi tersebut berbeda dengan kebijakan sekularisme di negara-negara barat yang memisahkan agama dari kehidupan berbangsa bernegara maupun komunisme yang tidak percaya adanya Tuhan. Kehidupan beragama di Indonesia justru tidak terpisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pontjo mengingatkan, Pancasila merupakan ideologi bagi kehidupan berbangsa bernegara Indonesia, yang selanjutnya mewujud dalam bentuk konstitusi negara, UUD 1945. Pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 terkandung penjabaran dari misi negara dalam mencapai cita-cita nasional Indonesia, yakni membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tanah tumpah darah, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.

"Peran agama dalam memajukan kesejahteraan umum yang berkeadilan di Indonesia, merupakan satu kunci penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita cintai ini," katanya.
(rca)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More