BMKG: Jalur Gempa Sepanjang Pulau Jawa-Bali Sedang Aktif
Jum'at, 16 Desember 2022 - 06:59 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan jalur gempa yang ada di sepanjang Pulau Jawa dan Bali terpantau cukup aktif dalam beberapa waktu belakangan. Namun, BMKG memastikan bahwa hal tersebut masih cukup normal.
"Memang kalau diamati yang aktif ya. Di busur Jawa-Bali ini. Iya itu lagi aktif. Pokoknya Jawa-Bali ini lagi aktif," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui sambungan telepon, Jumat (16/12/2022).
Sekadar informasi, aktivitas gempa di Pulau Jawa dan Bali cukup masif dalam beberapa waktu belakangan. Bahkan, gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat dan Karangasem, Bali merusak bangunan. Daryono menilai aktivitas gempa yang terjadi di Pulau Jawa dan Bali masih belum signifikan.
"Sebenarnya kalau disebut aktif ya, peningkatan gempa belum signifikan, ini kebetulan saja, zona aktif itu di busur Jawa-Bali," ucapnya.
Daryono menerangkan memang terdapat siklus yang di mana dalam waktu tertentu aktivitas gempa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pengamatan Daryono, siklus tersebut terjadi hampir setiap tahunnya.
"Ya lalau dilihat statistiknya, ada beberapa bulan di tahun 2018, 2019, kemudian, tahun lalu, itu memang ada bulan-bulan yang gempanya banyak sekali. Tapi ini nanti akan reda di Januari, siklusnya begitu," terangnya.
Meskipun demikian, Daryono enggan mengaitkan bulan per bulan ataupun waktu per waktu, siklus terjadinya gempa bumi. Sebab, ditekankan Daryono, gempa bumi tidak bisa diprediksi seperti halnya cuaca atau musim di berbagai negara.
"Karena apa yang terjadi dalam bumi itu kan tidak bisa dikontrol oleh musim, oleh bulan per bulan, itu enggak bisa. Kalau cuaca bisa, karena ada polanya. Tapi kalau gempa, enggak ada," pungkasnya.
"Memang kalau diamati yang aktif ya. Di busur Jawa-Bali ini. Iya itu lagi aktif. Pokoknya Jawa-Bali ini lagi aktif," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui sambungan telepon, Jumat (16/12/2022).
Sekadar informasi, aktivitas gempa di Pulau Jawa dan Bali cukup masif dalam beberapa waktu belakangan. Bahkan, gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat dan Karangasem, Bali merusak bangunan. Daryono menilai aktivitas gempa yang terjadi di Pulau Jawa dan Bali masih belum signifikan.
"Sebenarnya kalau disebut aktif ya, peningkatan gempa belum signifikan, ini kebetulan saja, zona aktif itu di busur Jawa-Bali," ucapnya.
Daryono menerangkan memang terdapat siklus yang di mana dalam waktu tertentu aktivitas gempa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pengamatan Daryono, siklus tersebut terjadi hampir setiap tahunnya.
"Ya lalau dilihat statistiknya, ada beberapa bulan di tahun 2018, 2019, kemudian, tahun lalu, itu memang ada bulan-bulan yang gempanya banyak sekali. Tapi ini nanti akan reda di Januari, siklusnya begitu," terangnya.
Meskipun demikian, Daryono enggan mengaitkan bulan per bulan ataupun waktu per waktu, siklus terjadinya gempa bumi. Sebab, ditekankan Daryono, gempa bumi tidak bisa diprediksi seperti halnya cuaca atau musim di berbagai negara.
"Karena apa yang terjadi dalam bumi itu kan tidak bisa dikontrol oleh musim, oleh bulan per bulan, itu enggak bisa. Kalau cuaca bisa, karena ada polanya. Tapi kalau gempa, enggak ada," pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda