Kasus Positif Harian Capai 2.657, Jokowi: Ini Sudah Lampu Merah
Jum'at, 10 Juli 2020 - 07:49 WIB
JAKARTA - Indonesia mencatatkan rekor tertinggi penambahan kasus positif Covid-19 dalam sehari. Dari Rabu hingga Kamis pukul 12.00 jumlah penambahan pasien baru positif Covid-19 mencapai 2.6567 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, ada penambahan 2.657 dibandingkan sebelumnya sebanyak 68.079 orang.
“Peran serta masyarakat menjadi penentu pengendalian ini. Kalau secara disiplin menerapkan protokol kesehatan bersama, jumlah yang dirawat di rumah sakit akan berkurang,” ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, kemarin. (Baca: WHO: Kemungkinan Virus Corona Menyebar di Udara Dalam ruangan)
Dia menuturkan, pasien sembuh mencapai 32.651 orang. Ada penambahan 1.066 dibandingkan sebelumnya 31.585 orang. Sementara pasien meninggal dunia sebanyak 3.417 orang. Ada penambahan 58 dibandingkan sebelumnya sebanyak 3.359 orang.
“Disiplin dengan mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak, menggunakan masker saat ini menjadi acara untuk mencegah penularan virus tersebut,” ucapnya. (Baca juga: Menteri BUMN Apresiasi Perjuangan Tenaga Medis dan Relawan Covid-19)
Presiden Joko Widodo memberikan peringatan keras soal itu. Dia menyebut penambahan pasien positif yang mencapai lebih dari 2.000 dalam sehari merupakan lampu merah. “Hari ini secara nasional penambahan kasus positif tinggi sekali, sebanyak 2.657 orang. Saya ingatkan ini sudah lampu merah,” katanya saat mengunjungi Posko Penanganan Covid-19 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Jokowi menyebut pengendalian wabah Covid-19 tergantung pada kinerja pemerintah daerah. Dalam kesempatan itu Jokowi memperingatkan hal yang sama kepada Pemda Kalteng. Saat ini total kasus Covid-19 di Kalteng mencapai 1.093 pasien. Jokowi meminta Pemda Kalteng tidak menganggap remeh Covid-19 agar angka penularan tidak melonjak. (Lihat videonya: Maria Lumowa Berhasil Diekstradisi ke Indonesia, Simak Kronologis Lengkapnya)
“Kalau manajemen krisis tidak dilakukan dengan tegas, rakyat tidak diajak semuanya untuk bekerja bersama menyelesaikan ini, hati-hati angka yang saya sampaikan bisa bertambah banyak. Ini jangan dianggap enteng,” ucap Jokowi. (Binti Mufarida/Dita Angga)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, ada penambahan 2.657 dibandingkan sebelumnya sebanyak 68.079 orang.
“Peran serta masyarakat menjadi penentu pengendalian ini. Kalau secara disiplin menerapkan protokol kesehatan bersama, jumlah yang dirawat di rumah sakit akan berkurang,” ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, kemarin. (Baca: WHO: Kemungkinan Virus Corona Menyebar di Udara Dalam ruangan)
Dia menuturkan, pasien sembuh mencapai 32.651 orang. Ada penambahan 1.066 dibandingkan sebelumnya 31.585 orang. Sementara pasien meninggal dunia sebanyak 3.417 orang. Ada penambahan 58 dibandingkan sebelumnya sebanyak 3.359 orang.
“Disiplin dengan mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak, menggunakan masker saat ini menjadi acara untuk mencegah penularan virus tersebut,” ucapnya. (Baca juga: Menteri BUMN Apresiasi Perjuangan Tenaga Medis dan Relawan Covid-19)
Presiden Joko Widodo memberikan peringatan keras soal itu. Dia menyebut penambahan pasien positif yang mencapai lebih dari 2.000 dalam sehari merupakan lampu merah. “Hari ini secara nasional penambahan kasus positif tinggi sekali, sebanyak 2.657 orang. Saya ingatkan ini sudah lampu merah,” katanya saat mengunjungi Posko Penanganan Covid-19 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Jokowi menyebut pengendalian wabah Covid-19 tergantung pada kinerja pemerintah daerah. Dalam kesempatan itu Jokowi memperingatkan hal yang sama kepada Pemda Kalteng. Saat ini total kasus Covid-19 di Kalteng mencapai 1.093 pasien. Jokowi meminta Pemda Kalteng tidak menganggap remeh Covid-19 agar angka penularan tidak melonjak. (Lihat videonya: Maria Lumowa Berhasil Diekstradisi ke Indonesia, Simak Kronologis Lengkapnya)
“Kalau manajemen krisis tidak dilakukan dengan tegas, rakyat tidak diajak semuanya untuk bekerja bersama menyelesaikan ini, hati-hati angka yang saya sampaikan bisa bertambah banyak. Ini jangan dianggap enteng,” ucap Jokowi. (Binti Mufarida/Dita Angga)
(ysw)
tulis komentar anda