Generasi Muda Diminta Promosikan Teh Indonesia Demi Keberlangsungan Petani
Minggu, 04 Desember 2022 - 02:47 WIB
JAKARTA - Produk teh Indonesia sejatinya menjadi salah satu yang memiliki kualitas terbaik di dunia. Bagi Indonesia, teh berperan penting sebagai penyumbang devisa negara, pengentasan kemiskinan masyarakat desa, dan pelestarian lingkungan .
Kendati demikian, petani kecil yang mengelola kebun secara mandiri merupakan pihak yang paling rentan. Petani dengan sederet keterbatasan modal, kemampuan, dan teknologi umumnya kurang luwes dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis.
“Posisi petani berada di paling ujung rantai pasok dengan segala keterbatasannya. Ketergantungan yang besar dengan pelaku lain juga semakin menempatkan mereka pada posisi tawar yang rendah, sehingga harus ada solusi inovatif untuk mengubah kondisi tersebut. Salah satunya adalah seperti yang kami (paguyuban) lakukan bersama para petani dengan membangun produk teh rakyat yang telah kami beri nama brand ‘Teh nDeso’,” kata Ketua Paguyuban Tani Lestari Waras Paliant, Sabtu (3/12/2022).
Di samping itu, kata dia, membanjirnya impor teh di pasaran Indonesia juga disebabkan konsumen Indonesia yang lebih menghendaki produk teh dengan harga murah. Hal itu membuat para pengusaha minuman dengan bahan baku teh, lebih memilih mengimpor teh berkualitas rendah dengan harga yang lebih murah.
“Jika kondisi ini berlanjut, tentu dapat merugikan sektor teh Indonesia dan pastinya akan memberikan dampak negatif bagi seluruh petani teh,” kata Waras.
Direktur Indonesian Tea Marketing Asisociation (ITMA) Ratri Kustanti mengatakan, pihaknya akan selalu memberikan support pada produk teh rakyat. Karena masa depan industri teh Indonesia sangat bergantung pada Perkebunan Rakyat.
“Mengingat dominasi kepemilikan lahan ada pada mereka. Maka dari itu, kami mengajak generasi muda terutama yang bergerak di sektor F&B, Kafe, dan UKM pangan untuk ikut membantu mempromosikan dan menggunakan produk yang dihasilkan dari teh rakyat,” imbuhnya.
Sedikit demi sedikit, para petani kini mulai menyadari peran pentingnya di rantai pasok dan melakukan upaya perbaikan kolektif melalui kelompok atau koperasi tani. Di antaranya dengan mendayagunakan koperasi sebagai pengumpul untuk memangkas rantai pasok, mengimplementasikan Good Agricultural Practice, hingga diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen.
Menurut Nanang Christianto selaku pengelola brand Teh nDeso, produk teh ini diproduksi dari pucuk teh berkualitas yang hanya diambil dari perkebunan teh rakyat dengan sortasi dan manajemen mutu yang terjamin agar mempunyai cita rasa dan aroma khas. Teh nDeso juga sudah mendapatkan standar lestari yang memastikan, praktik budidaya, dan pengolahan teh sudah memperhatikan aspek sosial dan lingkungan berdasarkan prinsip berkelanjutan.
“Kami memberikan harga yang adil untuk petani-petani kami karena mereka sudah melakukan proses budidaya sesuai dengan standar lestari. Sehingga Teh nDeso ikut mempertahankan eksistensi perkebunan teh rakyat juga memberikan kualitas teh terbaik untuk konsumen Indonesia. Teh nDeso juga menjadi salah satu ujung tombak teh rakyat yang membantu dan mendukung perkebunan teh rakyat mulai dari hulu hingga ke hilir,” kata Nanang.
Peningkatan minat konsumen domestik terhadap teh kini mulai terlihat dari maraknya kafe-kafe yang menawarkan sajian teh yang digemari kaum muda. “Marilah kita sebagai masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam transformasi sektor teh Indonesia dan memaksimalkan momentum ini, demi menjaga keberlangsungan teh Indonesia agar tidak punah,” imbuhnya.
Kendati demikian, petani kecil yang mengelola kebun secara mandiri merupakan pihak yang paling rentan. Petani dengan sederet keterbatasan modal, kemampuan, dan teknologi umumnya kurang luwes dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis.
“Posisi petani berada di paling ujung rantai pasok dengan segala keterbatasannya. Ketergantungan yang besar dengan pelaku lain juga semakin menempatkan mereka pada posisi tawar yang rendah, sehingga harus ada solusi inovatif untuk mengubah kondisi tersebut. Salah satunya adalah seperti yang kami (paguyuban) lakukan bersama para petani dengan membangun produk teh rakyat yang telah kami beri nama brand ‘Teh nDeso’,” kata Ketua Paguyuban Tani Lestari Waras Paliant, Sabtu (3/12/2022).
Di samping itu, kata dia, membanjirnya impor teh di pasaran Indonesia juga disebabkan konsumen Indonesia yang lebih menghendaki produk teh dengan harga murah. Hal itu membuat para pengusaha minuman dengan bahan baku teh, lebih memilih mengimpor teh berkualitas rendah dengan harga yang lebih murah.
“Jika kondisi ini berlanjut, tentu dapat merugikan sektor teh Indonesia dan pastinya akan memberikan dampak negatif bagi seluruh petani teh,” kata Waras.
Direktur Indonesian Tea Marketing Asisociation (ITMA) Ratri Kustanti mengatakan, pihaknya akan selalu memberikan support pada produk teh rakyat. Karena masa depan industri teh Indonesia sangat bergantung pada Perkebunan Rakyat.
“Mengingat dominasi kepemilikan lahan ada pada mereka. Maka dari itu, kami mengajak generasi muda terutama yang bergerak di sektor F&B, Kafe, dan UKM pangan untuk ikut membantu mempromosikan dan menggunakan produk yang dihasilkan dari teh rakyat,” imbuhnya.
Sedikit demi sedikit, para petani kini mulai menyadari peran pentingnya di rantai pasok dan melakukan upaya perbaikan kolektif melalui kelompok atau koperasi tani. Di antaranya dengan mendayagunakan koperasi sebagai pengumpul untuk memangkas rantai pasok, mengimplementasikan Good Agricultural Practice, hingga diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen.
Menurut Nanang Christianto selaku pengelola brand Teh nDeso, produk teh ini diproduksi dari pucuk teh berkualitas yang hanya diambil dari perkebunan teh rakyat dengan sortasi dan manajemen mutu yang terjamin agar mempunyai cita rasa dan aroma khas. Teh nDeso juga sudah mendapatkan standar lestari yang memastikan, praktik budidaya, dan pengolahan teh sudah memperhatikan aspek sosial dan lingkungan berdasarkan prinsip berkelanjutan.
“Kami memberikan harga yang adil untuk petani-petani kami karena mereka sudah melakukan proses budidaya sesuai dengan standar lestari. Sehingga Teh nDeso ikut mempertahankan eksistensi perkebunan teh rakyat juga memberikan kualitas teh terbaik untuk konsumen Indonesia. Teh nDeso juga menjadi salah satu ujung tombak teh rakyat yang membantu dan mendukung perkebunan teh rakyat mulai dari hulu hingga ke hilir,” kata Nanang.
Baca Juga
Peningkatan minat konsumen domestik terhadap teh kini mulai terlihat dari maraknya kafe-kafe yang menawarkan sajian teh yang digemari kaum muda. “Marilah kita sebagai masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam transformasi sektor teh Indonesia dan memaksimalkan momentum ini, demi menjaga keberlangsungan teh Indonesia agar tidak punah,” imbuhnya.
(mhd)
tulis komentar anda