Anwar Ibrahim Hadirkan Era Baru Malaysia dan Dunia Islam
Sabtu, 26 November 2022 - 09:55 WIB
Irman Gusman
Ketua DPD RI(2009-2016)
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pusat Kebudayaan Minangkabau
Ketua Center for Empowerment & Development of Indonesia (CEDI)
Negarawan yang telah lama dizalimi dan berulang kali dipenjarakan itu akhirnya membuktikan bahwa meskipun kebohongan berlari secepat kilat, kebenaran dapat menaklukkannya. Dan itu yang terjadi di Malaysia , ketika Dato’ Seri Anwar Ibrahim dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) ke-10 Malaysia.
Pemimpin Pakatan Harapan itu kini membawa harapan baru bagi Malaysia akan hadirnya pemerintahan yang akomodatif, demokratis, islami, bersih dan berwibawa, bebas korupsi, serta mengutamakan keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Dia membuktikan itu dengan membuka pintu bagi semua kubu penantangnya untuk ikut serta dalam pemerintahannya dalam menjamin terpenuhinya “hak semua kaum dan [penganut] semua agama, semua wilayah Malaysia” dalam “kerajaan perpaduan nasional” demi kemaslahatan semua warga negara dan demi mengangkat martabat bangsa.
“Bukan untuk sosok seorang PM, tetapi meletakkan harapan baru bagi rakyat Malaysia, mengangkat martabat mereka, menghentikan kebobrokan rasuah dan penyalahgunaan kuasa, dan membela nasib rakyat. Saya masih tegas dalam usaha mengangkat martabat bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan.
“Saya tetap paham keperluan kita mengangkat kedudukan, penghayatan Islam sebagai agama persekutuan, termasuk dalam kelembagaan, kedudukan, hak keistimewaan orang Melayu dan bumi putra. Dan,ada keperluan kita menjelaskan bahwa sistem pemerintahan kita juga menetapkan kedudukan, kemuliaan dan kedaulatan raja-raja Melayu.”
Ketua DPD RI(2009-2016)
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pusat Kebudayaan Minangkabau
Ketua Center for Empowerment & Development of Indonesia (CEDI)
Negarawan yang telah lama dizalimi dan berulang kali dipenjarakan itu akhirnya membuktikan bahwa meskipun kebohongan berlari secepat kilat, kebenaran dapat menaklukkannya. Dan itu yang terjadi di Malaysia , ketika Dato’ Seri Anwar Ibrahim dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) ke-10 Malaysia.
Pemimpin Pakatan Harapan itu kini membawa harapan baru bagi Malaysia akan hadirnya pemerintahan yang akomodatif, demokratis, islami, bersih dan berwibawa, bebas korupsi, serta mengutamakan keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Dia membuktikan itu dengan membuka pintu bagi semua kubu penantangnya untuk ikut serta dalam pemerintahannya dalam menjamin terpenuhinya “hak semua kaum dan [penganut] semua agama, semua wilayah Malaysia” dalam “kerajaan perpaduan nasional” demi kemaslahatan semua warga negara dan demi mengangkat martabat bangsa.
“Bukan untuk sosok seorang PM, tetapi meletakkan harapan baru bagi rakyat Malaysia, mengangkat martabat mereka, menghentikan kebobrokan rasuah dan penyalahgunaan kuasa, dan membela nasib rakyat. Saya masih tegas dalam usaha mengangkat martabat bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan.
“Saya tetap paham keperluan kita mengangkat kedudukan, penghayatan Islam sebagai agama persekutuan, termasuk dalam kelembagaan, kedudukan, hak keistimewaan orang Melayu dan bumi putra. Dan,ada keperluan kita menjelaskan bahwa sistem pemerintahan kita juga menetapkan kedudukan, kemuliaan dan kedaulatan raja-raja Melayu.”
tulis komentar anda