BMKG Prediksi Gempa Cianjur Baru Berhenti Total 4 Hari Lagi
Selasa, 22 November 2022 - 19:03 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi gempa Cianjur akan berhenti 4 hari lagi. Saat ini masih terjadi gempa-gempa susulan gempa M5,6 tetapi kekuatannya terus melemah.
“BMKG memperhitungkan, kurang lebih 4 hari lagi, Insya Allah gempa-gempa tersebut sudah makin berkurang. Insyaallah berhentilah ya, Insya Allah doa kita demikian, dari hasil perhitungan,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat Konferensi Pers secara virtual, Selasa (22/11/2022).
BMKG mencatat terjadi sebanyak 145 kali gempa susulan dan kekuatan gempa sudah semakin melemah. Data tersebut tercatat hingga sore ini, pukul 17.00 WIB.
“Perlu kami sampaikan perkembangan kondisi kegempaan saat ini semakin melemah. Meskipun pada data yang termonitor 17.00, gempa susulan yang sudah terjadi 145 kali namun tidak perlu dicemaskan karena gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, yang bisa mencatat adalah alat,” kata Dwikorita.
Dwikorita pun mengungkapkan bahwa gempa-gempa susulan yang paling besar tercatat dengan M4,2 dan paling kecil M1,2. “Ada beberapa yang dirasakan, nah ini yang tercatat yang paling besar gempa susulannya magnitudo 4,2 dan yang paling kecil 1,2, ” kata dia.
Dwikorita mengatakan bahwa gempa Cianjur ini merupakan perulangan periode 20 tahunan. “Bahwa gempa ini dari analisis kajian BMKG merupakan gempa dengan periode ulang kurang lebih 20 tahun, sebelumnya tahun 2000 yaitu 22 tahun yang lalu, dan sebelumnya lagi tahun 1982, 18 tahun yang lalu.”
“Sebetulnya sudah 6 kali ya, tapi tiga kali sebelumnya periode ulangnya lebih panjang, puluhan tahun lebih dari 20 tahun, yang 3 tali terakhir ini 20 tahunan, artinya apa gempa dapat terulang kemudian di kurang lebih 20 tahun kedepan,” paparnya.
“BMKG memperhitungkan, kurang lebih 4 hari lagi, Insya Allah gempa-gempa tersebut sudah makin berkurang. Insyaallah berhentilah ya, Insya Allah doa kita demikian, dari hasil perhitungan,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat Konferensi Pers secara virtual, Selasa (22/11/2022).
BMKG mencatat terjadi sebanyak 145 kali gempa susulan dan kekuatan gempa sudah semakin melemah. Data tersebut tercatat hingga sore ini, pukul 17.00 WIB.
“Perlu kami sampaikan perkembangan kondisi kegempaan saat ini semakin melemah. Meskipun pada data yang termonitor 17.00, gempa susulan yang sudah terjadi 145 kali namun tidak perlu dicemaskan karena gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, yang bisa mencatat adalah alat,” kata Dwikorita.
Dwikorita pun mengungkapkan bahwa gempa-gempa susulan yang paling besar tercatat dengan M4,2 dan paling kecil M1,2. “Ada beberapa yang dirasakan, nah ini yang tercatat yang paling besar gempa susulannya magnitudo 4,2 dan yang paling kecil 1,2, ” kata dia.
Dwikorita mengatakan bahwa gempa Cianjur ini merupakan perulangan periode 20 tahunan. “Bahwa gempa ini dari analisis kajian BMKG merupakan gempa dengan periode ulang kurang lebih 20 tahun, sebelumnya tahun 2000 yaitu 22 tahun yang lalu, dan sebelumnya lagi tahun 1982, 18 tahun yang lalu.”
“Sebetulnya sudah 6 kali ya, tapi tiga kali sebelumnya periode ulangnya lebih panjang, puluhan tahun lebih dari 20 tahun, yang 3 tali terakhir ini 20 tahunan, artinya apa gempa dapat terulang kemudian di kurang lebih 20 tahun kedepan,” paparnya.
(muh)
tulis komentar anda