Pesan Kesan Presidensi G20
Senin, 21 November 2022 - 08:07 WIB
G20 atau Group of Twenty merupakan forum kerja sama multilateral yang beranggotakan 19 negara utama dan satu lembaga Uni Eropa (UE). G20 ini merupakan gabungan dari negara-negara dengan kelas pendapatan menengah, tinggi, berkembang, dan maju.
Negara-negara yang tergabung dalam G20 adalah negara yang masuk 20 besar ekonomi dunia. Hal ini terindikasi dari PDB setiap anggota G20. Sebab itu, bukan hal yang mustahil bila G20 bisa mewakili lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% produk bruto dunia (PDB) dunia.
Selain itu, pembentukan G20 tidak hanya sebatas forum seremonial belaka. Lebih dari itu, ada sejumlah peran nyata yang sudah dikerjakan oleh setiap negara sehingga menjadi sebuah keniscayaan apabila forum G20 akan dapat membawa dampak dan manfaat positif bagi para negara anggotanya.
Keberhasilan Indonesia dalam kepemimpinan G20 dapat mendorong kian terbukanya peluang Indonesia untuk masuk dalam aktivitas perdagangan antarnegara. Presidensi G20 dapat menjadi berkah bagi ekonomi Indonesia.
Selain lapangan kerja dan investasi,eventtingkat tinggi tersebut juga berpeluang membuka keran ekspor, terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).Forum G20 dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk dapat mendorong ekspor produk Indonesia yang selama ini hanya dalam bentuk “hand carry” menjadi dalam bentuk B2B. Hingga kini, jumlahUMKMnasional yang sudah memanfaatkan teknologi digital dan masuk dalam rantai pasok global masih sangat sedikit. Kemitraan inklusif melalui kolaborasi lintas sektoral menjadi keharusan untuk mendorong pertumbuhan bisnis UMKM yang berkelanjutan.
Adapun kontribusi UMKM terhadap produk ekspor Indonesia 2020 hanya mampu mencapai 15,69%. Angka tersebut lebih kecil dibandingkan dengan kontribusi UMKM dari negara-negara ASEAN yang rata-rata sebesar 20%. Demikian juga berdasarkan dataAsian Development Bank (ADB) Institute(2020), rasio partisipasi UMKM Indonesia terhadap rantai pasok global masih berada di angka 4,1%.
Berkaca dari data tersebut, maka pemerintah perlu terus berupaya untuk mempermudah dan memperluas akses pasar UMKM agar mampu menjadi bagian dalam rantai pasok global.
Pada momen G20 ini, melalui posisi strategis G20 dalam perekonomian, seyogianya mampu membuka jalan bagi Indonesia untuk dapat mengembangkan skala UMKM serta menyelesaikan hambatan dan kendala yang dihadapi agar UMKM dapat naik kelas dan memiliki kontribusi terhadap rantai pasok global. Semoga.
Negara-negara yang tergabung dalam G20 adalah negara yang masuk 20 besar ekonomi dunia. Hal ini terindikasi dari PDB setiap anggota G20. Sebab itu, bukan hal yang mustahil bila G20 bisa mewakili lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% produk bruto dunia (PDB) dunia.
Selain itu, pembentukan G20 tidak hanya sebatas forum seremonial belaka. Lebih dari itu, ada sejumlah peran nyata yang sudah dikerjakan oleh setiap negara sehingga menjadi sebuah keniscayaan apabila forum G20 akan dapat membawa dampak dan manfaat positif bagi para negara anggotanya.
Keberhasilan Indonesia dalam kepemimpinan G20 dapat mendorong kian terbukanya peluang Indonesia untuk masuk dalam aktivitas perdagangan antarnegara. Presidensi G20 dapat menjadi berkah bagi ekonomi Indonesia.
Selain lapangan kerja dan investasi,eventtingkat tinggi tersebut juga berpeluang membuka keran ekspor, terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).Forum G20 dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk dapat mendorong ekspor produk Indonesia yang selama ini hanya dalam bentuk “hand carry” menjadi dalam bentuk B2B. Hingga kini, jumlahUMKMnasional yang sudah memanfaatkan teknologi digital dan masuk dalam rantai pasok global masih sangat sedikit. Kemitraan inklusif melalui kolaborasi lintas sektoral menjadi keharusan untuk mendorong pertumbuhan bisnis UMKM yang berkelanjutan.
Adapun kontribusi UMKM terhadap produk ekspor Indonesia 2020 hanya mampu mencapai 15,69%. Angka tersebut lebih kecil dibandingkan dengan kontribusi UMKM dari negara-negara ASEAN yang rata-rata sebesar 20%. Demikian juga berdasarkan dataAsian Development Bank (ADB) Institute(2020), rasio partisipasi UMKM Indonesia terhadap rantai pasok global masih berada di angka 4,1%.
Berkaca dari data tersebut, maka pemerintah perlu terus berupaya untuk mempermudah dan memperluas akses pasar UMKM agar mampu menjadi bagian dalam rantai pasok global.
Pada momen G20 ini, melalui posisi strategis G20 dalam perekonomian, seyogianya mampu membuka jalan bagi Indonesia untuk dapat mengembangkan skala UMKM serta menyelesaikan hambatan dan kendala yang dihadapi agar UMKM dapat naik kelas dan memiliki kontribusi terhadap rantai pasok global. Semoga.
(ynt)
tulis komentar anda