Membumikan Capaian KTT G20
Sabtu, 19 November 2022 - 08:00 WIB
Pesta besar nan langka perhelatan KTT G20 di Bali telah terlaksana dengan happy ending. Keanggotaan kerja sama negara maju dan negara berkembang ini tetap utuh yakni tetap 20 negara.
Tensi geopolitik yang memanas ketika Rusia menginvasi Ukraina tidak membuat goyah soliditas G20 sebagai forum kerja sama paling besar dan bergengsi di dunia. Rusia tetap menjadi anggota G20 meski harus menerima kritikan bahkan kutukan dari rekan rekannya sendiri di forum G20 di Bali.
Bahkan, Presiden Joko Widodo dengan sangat tegas meminta perang segera dihentikan karena dampak ekonominya sangat mengancam dunia. Rantai pasok global terganggu, krisis pangan dan energi menghantui di semua kawasan.
Di tengah situasi yang serba sulit karena dunia sedang digoyang tiga krisis secara bersamaan; krisis akibat pandemi Covid-19, krisis karena dampak perubahan iklim, dan krisis karena perang Rusia-Ukraina yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda usai, Indonesia mampu menjadi penengah dalam perannya sebagai Presidensi G20 dalam pertemuan puncak di Bali.
Leaders Declaration berhasil dicapai dan semua anggota bisa menerima dengan tangan terbuka dan hati lapang. Meskipun banyak sekali ketegangan dalam dua hari perhelatan di Bali.
Sampai di sini Indonesia mendapatkan kredit poin yang sangat positif dari dunia internasional. Di antaranya tercapainya konsensus tertinggi Leaders Declaration dan pelaksanaan G20 dan seluruh rangkaian acaranya yang berlangsung aman, damai dan lancar. Tidak ada kepala negara dan delegasi yang komplain atas hospitality yang diberikan tuan rumah.
Beyond expectation, begitu Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan komentarnya seusai mengikuti gala dinner di Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang sangat spektakuler itu.
Pertanyaan berikutnya adalah apa maanfaat hasil hasil G20 ini untuk masyarakat Indonesia? Inilah tugas selanjutnya yang tidak kalah penting. Sejumlah kesepakatan baik multilateral maupun bilateral yang sudah disepakati harus segera disampaikan dalam bahasa dan implementasi yang membumi. Sehingga masyarakat yang dalam sepekan terakhir dihibur dengan kemewahan dan kemegahan pesta kelas dunia bisa ikut mendapatkan manfaat secara langsung.
Pemerintah beserta jajaran terkait harus segera Menyusun rencana aksi untuk menindaklajuti puluhan bahkan rasusan kesepakatan capaian KTT G20 supaya benar-benar terealisasi. Baik dalam hal mengatasi krisis ekonomi, pengembangan UMKM, digitalisasi yang inklusif dan berkeadilan, penanganan pandemi dan seterusnya.
Tensi geopolitik yang memanas ketika Rusia menginvasi Ukraina tidak membuat goyah soliditas G20 sebagai forum kerja sama paling besar dan bergengsi di dunia. Rusia tetap menjadi anggota G20 meski harus menerima kritikan bahkan kutukan dari rekan rekannya sendiri di forum G20 di Bali.
Bahkan, Presiden Joko Widodo dengan sangat tegas meminta perang segera dihentikan karena dampak ekonominya sangat mengancam dunia. Rantai pasok global terganggu, krisis pangan dan energi menghantui di semua kawasan.
Di tengah situasi yang serba sulit karena dunia sedang digoyang tiga krisis secara bersamaan; krisis akibat pandemi Covid-19, krisis karena dampak perubahan iklim, dan krisis karena perang Rusia-Ukraina yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda usai, Indonesia mampu menjadi penengah dalam perannya sebagai Presidensi G20 dalam pertemuan puncak di Bali.
Leaders Declaration berhasil dicapai dan semua anggota bisa menerima dengan tangan terbuka dan hati lapang. Meskipun banyak sekali ketegangan dalam dua hari perhelatan di Bali.
Sampai di sini Indonesia mendapatkan kredit poin yang sangat positif dari dunia internasional. Di antaranya tercapainya konsensus tertinggi Leaders Declaration dan pelaksanaan G20 dan seluruh rangkaian acaranya yang berlangsung aman, damai dan lancar. Tidak ada kepala negara dan delegasi yang komplain atas hospitality yang diberikan tuan rumah.
Beyond expectation, begitu Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan komentarnya seusai mengikuti gala dinner di Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang sangat spektakuler itu.
Pertanyaan berikutnya adalah apa maanfaat hasil hasil G20 ini untuk masyarakat Indonesia? Inilah tugas selanjutnya yang tidak kalah penting. Sejumlah kesepakatan baik multilateral maupun bilateral yang sudah disepakati harus segera disampaikan dalam bahasa dan implementasi yang membumi. Sehingga masyarakat yang dalam sepekan terakhir dihibur dengan kemewahan dan kemegahan pesta kelas dunia bisa ikut mendapatkan manfaat secara langsung.
Pemerintah beserta jajaran terkait harus segera Menyusun rencana aksi untuk menindaklajuti puluhan bahkan rasusan kesepakatan capaian KTT G20 supaya benar-benar terealisasi. Baik dalam hal mengatasi krisis ekonomi, pengembangan UMKM, digitalisasi yang inklusif dan berkeadilan, penanganan pandemi dan seterusnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda