Reisa Sebut Penderita Diabetes, Jantung, dan Kanker Rawan Tertular Covid-19
Rabu, 08 Juli 2020 - 16:50 WIB
JAKARTA - Tim Komunikasi Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengingatkan pada masa pandemi ini menjaga kesehatan menjadi sangat penting. Karena, saat ini masih ada ancaman salah satu penyebab Covid-19, terutama kalau kita memiliki penyakit tidak menular (PTM). (Baca juga:Positif Covid-19 Naik 1.853 Kasus, Sembuh Bertambah 800 Orang)
Menurut Kementerian Kesehatan, jelas Reisa penyakit yang termasuk penyakit tidak menular meliputi hipertensi, diabetes, melitus atau kencing manis, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke dan kanker. “Orang yang mengidap penyakit tidak menular ini akan menjadi kelompok yang rentan apabila terinfeksi Covid-19,” katanya di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (8/7/2020). (Baca juga: Positif Covid-19 Cetak Rekor Baru, Yuri: Tak Semua Dirawat di Rumah Sakit)
Sebab penyakit tidak menular ini sangat berpotensi menjadi penyakit penyerta atau komorbid. Inilah yang menyebabkan tingginya kasus fatal akibat Covid-19. Reisa menyarankan ada tiga hal yang bisa dilakukan apabila seseorang mengidap penyakit tersebut di tengah pandemi Covid-19. “Lakukan tiga hal rutin yang pasti sudah diingatkan oleh dokter. Jaga terus asupan makanan dan minuman, tetap kebiasaan sehat dan tetap rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Konsultasi dengan dokter apabila memungkinkan dengan bantuan telemedis atau konsultasi online. Tentunya diupayakan dengan dokter yang sudah mengetahui rekam medis kita. Baik yang sudah sakit maupun yang sudah merasa sehat tetap upayakan minimal satu kali sebulan konsultasi dengan dokter,” kata Reisa. (Baca juga: 284 Kabupaten/Kota Lapor Tak Ada Kasus Kematian COVID-19)
Pada masa pandemi, kata Reisa kebanyakan penyandang penyakit tidak menular ini akan mendapatkan obat untuk stok dua bulan. “Tujuannya mengurangi mobilitas keluar rumah. Namun kuncinya tetap yang paling penting adalah minum obat secara teratur,” jelasnya.
Menurut Kementerian Kesehatan, jelas Reisa penyakit yang termasuk penyakit tidak menular meliputi hipertensi, diabetes, melitus atau kencing manis, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke dan kanker. “Orang yang mengidap penyakit tidak menular ini akan menjadi kelompok yang rentan apabila terinfeksi Covid-19,” katanya di Media Center Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (8/7/2020). (Baca juga: Positif Covid-19 Cetak Rekor Baru, Yuri: Tak Semua Dirawat di Rumah Sakit)
Sebab penyakit tidak menular ini sangat berpotensi menjadi penyakit penyerta atau komorbid. Inilah yang menyebabkan tingginya kasus fatal akibat Covid-19. Reisa menyarankan ada tiga hal yang bisa dilakukan apabila seseorang mengidap penyakit tersebut di tengah pandemi Covid-19. “Lakukan tiga hal rutin yang pasti sudah diingatkan oleh dokter. Jaga terus asupan makanan dan minuman, tetap kebiasaan sehat dan tetap rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Konsultasi dengan dokter apabila memungkinkan dengan bantuan telemedis atau konsultasi online. Tentunya diupayakan dengan dokter yang sudah mengetahui rekam medis kita. Baik yang sudah sakit maupun yang sudah merasa sehat tetap upayakan minimal satu kali sebulan konsultasi dengan dokter,” kata Reisa. (Baca juga: 284 Kabupaten/Kota Lapor Tak Ada Kasus Kematian COVID-19)
Pada masa pandemi, kata Reisa kebanyakan penyandang penyakit tidak menular ini akan mendapatkan obat untuk stok dua bulan. “Tujuannya mengurangi mobilitas keluar rumah. Namun kuncinya tetap yang paling penting adalah minum obat secara teratur,” jelasnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda