Partai Garuda Ajak Tolak Politik Identitas
Kamis, 10 November 2022 - 00:27 WIB
JAKARTA - Partai Garuda mengajak semua partai politik untuk menolak bekerja sama dengan kelompok yang menggunakan politik identitas . Ajakan Partai Garuda ini merespons imbauan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada semua pihak untuk menghentikan upaya memperalat agama demi kepentingan politik sesaat.
“Imbauan ini tentu bukan asal imbauan, tapi berdasarkan analisa di lapangan, sehingga PBNU mengeluarkan pernyataan tersebut, ini bagian dari keresahan yang disurarakan,” kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).
Teddy meyakini semuanya sepakat bahwa memperalat agama untuk kepentingan politik adalah perbuatan hina. “Makanya di dalam UU Pemilu maupun di aturan lainnya, hal ini dilarang. Tapi tentu saja ada celah untuk melakukan tindakan hina tersebut demi politik,” tuturnya.
Menurutnya, bola saat ini ada di tangan partai politik apakah demi politik bekerja sama dengan para pedagang politik identitas atau tidak. “Mereka akan berhenti ketika partai politik tidak membeli dagangan mereka dan mereka akan tetap eksis jika ada partai politik yang membeli dagangan mereka,” tuturnya yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
Partai Garuda, kata dia, jelas mengharamkan para pedagang politik identitas untuk ikut dan terlibat dalam pergerakan politik, baik untuk pemilu maupun pilkada. “Partai Garuda mengajak seluruh partai politik menyatakan secara terbuka untuk menolak bekerja sama dengan kelompok yang menggunakan politik identitas,” pungkasnya.
“Imbauan ini tentu bukan asal imbauan, tapi berdasarkan analisa di lapangan, sehingga PBNU mengeluarkan pernyataan tersebut, ini bagian dari keresahan yang disurarakan,” kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).
Teddy meyakini semuanya sepakat bahwa memperalat agama untuk kepentingan politik adalah perbuatan hina. “Makanya di dalam UU Pemilu maupun di aturan lainnya, hal ini dilarang. Tapi tentu saja ada celah untuk melakukan tindakan hina tersebut demi politik,” tuturnya.
Menurutnya, bola saat ini ada di tangan partai politik apakah demi politik bekerja sama dengan para pedagang politik identitas atau tidak. “Mereka akan berhenti ketika partai politik tidak membeli dagangan mereka dan mereka akan tetap eksis jika ada partai politik yang membeli dagangan mereka,” tuturnya yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
Partai Garuda, kata dia, jelas mengharamkan para pedagang politik identitas untuk ikut dan terlibat dalam pergerakan politik, baik untuk pemilu maupun pilkada. “Partai Garuda mengajak seluruh partai politik menyatakan secara terbuka untuk menolak bekerja sama dengan kelompok yang menggunakan politik identitas,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda