Deretan Kiai Bergelar Pahlawan Nasional, Ada Pendiri NU dan Muhammadiyah

Selasa, 08 November 2022 - 13:18 WIB
KH Abdul Wahid juga fasih tiga bahasa asing yaitu Arab, Inggris, dan Belanda. Abdul Wahid menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tahun 1945 ketika usianya baru 23 tahun.

Dia juga salah satu tokoh yang menandatangani Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal UU Dasar 1945. Ayah dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 24 Agustus 1964.

4. KH Masykur

KH Masykur lahir pada 30 Desember 1904. Ia merupakan tokoh NU yang pernah menjadi anggota BPUPKI. KH Masykur ikut terlibat dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara. Selain itu, KH Masykur adalah pendiri Pembela Tanah Air (PETA) yang menjadi unsur laskar rakyat dan TNI.

KH Masykur dua kali menjabat sebagai Menteri Agama Indonesia pada tahun 1947-1949 dan 1953-1955. Kemudian, pada tahun 1956, ia menjabat sebagai anggota DPR RI hingga tahun 1971. Selanjutnya, ia menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung pada tahun 1968.

KH Masykur wafat pada 19 Desember 1992. Atas jasa-jasanya, KH Masykur mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 8 November 2019.

5. TGKH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah Pahlawan Nasional yang mendirikan Nahdlatul Wathan. Organisasi yang didirikannya itu memberi pengaruh besar pada perkembangan pendidikan di Lombok saat itu. Nahdlatul Wathan mengimplementasikan tradisi keagamaan yang berbasis ahlussunnah wal jamaah yang mengajarkan Islam yang moderat.

TGKH Zainuddin juga pernah menjadikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) sebagai pusat pergerakan kemerdekaan, sekaligus tempat menggembleng patriot-patriot bangsa yang siap bertarung melawan dan mengusir penjajah.

TGKH Zainuddin lahir pada 20 April 1908 di Lombok Timur dan wafat pada 21 Oktober 1997. Ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2017.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More