Prajurit Kopassus Ini Sempat Benci Sintong Panjaitan, Endingnya Malah Salut
Minggu, 06 November 2022 - 18:41 WIB
Baca juga: Cerita Luhut Dimarahi Tiga Jenderal Kopassus dari Sintong, Kuntara hingga Benny Moerdani
Pasukan Gerilya Rakyat Serawak/Paraku ini awalnya merupakan binaan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat konfrontasi dengan Malaysia. Namun setelah peristiwa G30S/PKI, kelompok ini menjadi lawan bagi TNI.
Hendropriyono dikirim ke jantung pertahanan musuh setelah gerombolan bersenjata ini menyerang bivak (kamp improvisasi atau tempat penampungan tentara) dan menewaskan Pratu Rukiat. Tim Parako diterbangkan dengan Helikopter Sikorsky S 34 Twin Pac AURI menuju Kampung Aruk di daerah penyangga.
Setelah sampai, penduduk Kampung Aruk ternyata tidak suka dengan kedatangan orang asing. Mereka juga berpihak kepada gerombolan bersenjata komunis. Hendropriyono mendapatkan informasi bahwa mereka merencanakan serangan ke Posko Tim Parako.
Lantaran permintaan helikopter untuk keluar dari Kampung Aruk ditolak Komandan Satgas 42 Kopassandha, Hendropiryono lalu mengirimkan patroli ke seluruh penjuru arah. Patroli ke utara dan barat terjadi kontak senjata, sedangkan patroli ke timur menemukan jejak-jejak kaki.
"Kesimpulan saya kita terkepung, kita harus bisa keluar dari sini," kata Hendropriyono kepada perwira bawahannya.
Dari hasil pengintaian, arah selatan menuju bivak adalah kepungan paling tipis, hanya terlihat empat musuh. Hendropriyono lalu memutuskan menerobos ke selatan. Namun sampai ke lereng bukti, Tim Parako tak menemukan gerombolan bersenjata komunis.
Lantaran waktu sudah sore, Hendropriyono enggan turun ke lembah. Berdasarkan perhitungannya, jika timnya bermalam di lembah, maka esok pagi mereka akan ditembaki dari ketinggian.
Hendropriyono yang kelak menjadi tokoh intelijen itu melaporkan posisinya ke Sintong Panjaitan. Sang komandan kemudian memerintahkan Tim Parako untuk terus mendaki ke puncak bukit.
Saat sedang mendaki, tim bertemu dengan musuh sehingga terjadi pertempuran. Tim Parako berhasil menewaskan dua anggota gerombolan, tiga orang menyerah, dan lainnya melarikan diri. Hendropriyono dan timnya pun berhasil keluar dari kepungan musuh.
Pasukan Gerilya Rakyat Serawak/Paraku ini awalnya merupakan binaan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat konfrontasi dengan Malaysia. Namun setelah peristiwa G30S/PKI, kelompok ini menjadi lawan bagi TNI.
Hendropriyono dikirim ke jantung pertahanan musuh setelah gerombolan bersenjata ini menyerang bivak (kamp improvisasi atau tempat penampungan tentara) dan menewaskan Pratu Rukiat. Tim Parako diterbangkan dengan Helikopter Sikorsky S 34 Twin Pac AURI menuju Kampung Aruk di daerah penyangga.
Setelah sampai, penduduk Kampung Aruk ternyata tidak suka dengan kedatangan orang asing. Mereka juga berpihak kepada gerombolan bersenjata komunis. Hendropriyono mendapatkan informasi bahwa mereka merencanakan serangan ke Posko Tim Parako.
Lantaran permintaan helikopter untuk keluar dari Kampung Aruk ditolak Komandan Satgas 42 Kopassandha, Hendropiryono lalu mengirimkan patroli ke seluruh penjuru arah. Patroli ke utara dan barat terjadi kontak senjata, sedangkan patroli ke timur menemukan jejak-jejak kaki.
"Kesimpulan saya kita terkepung, kita harus bisa keluar dari sini," kata Hendropriyono kepada perwira bawahannya.
Dari hasil pengintaian, arah selatan menuju bivak adalah kepungan paling tipis, hanya terlihat empat musuh. Hendropriyono lalu memutuskan menerobos ke selatan. Namun sampai ke lereng bukti, Tim Parako tak menemukan gerombolan bersenjata komunis.
Lantaran waktu sudah sore, Hendropriyono enggan turun ke lembah. Berdasarkan perhitungannya, jika timnya bermalam di lembah, maka esok pagi mereka akan ditembaki dari ketinggian.
Hendropriyono yang kelak menjadi tokoh intelijen itu melaporkan posisinya ke Sintong Panjaitan. Sang komandan kemudian memerintahkan Tim Parako untuk terus mendaki ke puncak bukit.
Saat sedang mendaki, tim bertemu dengan musuh sehingga terjadi pertempuran. Tim Parako berhasil menewaskan dua anggota gerombolan, tiga orang menyerah, dan lainnya melarikan diri. Hendropriyono dan timnya pun berhasil keluar dari kepungan musuh.
Lihat Juga :
tulis komentar anda