Isu Reshuffle, Iwan Fals: Oalah Cuma Gertakan Doang Toh
Selasa, 07 Juli 2020 - 10:06 WIB
JAKARTA - Musisi kawakan, Iwan Fals, ikut bersuara soal isu reshuffle kabinet yang belakangan ramai setelah Presiden Jokowi marah. Komentar pria bernama lengkap Virgiawan Listanto itu menyikapi pemberitaan media yang diunggahnya di akun Twitternya, @iwanfals.
"…Oalah cuma gertakan doang to..," kicau Iwan Fals dikutip SINDOnews, Selasa (7/7/2020).
Kemudian dia mengunggah sebuah lukisan abstrak dengan disertai keterangannya. "Maksudnya yang ini yang enggak perlu diganti," kicau ayah dari Almarhum Galang Rambu Anarki ini.
(Baca: Kabinet Disebut Membaik Setelah Jokowi Marah, Pengamat: Ukurannya Apa?)
Di kicauan lainnya, Iwan Fals masih berkomentar yang terkait. "Iya ya, kalau sudah oke ngapain diganti," ujar pria yang memiliki penggemar bernama Orang Indonesia (Oi) dan Fals Mania ini.
Kemudian, di kicauan lainnya dia mengunggah kembali sebuah lukisan abstrak. "Yang ini juga, ganti apa sudah cukup ya...hmmm Krik krik krik kriiik," pungkasnya.
Isu reshuffle kabinet muncul saat Presiden Jokowi marah dengan para pembantunya dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 18 Juni 2020. Saat itu, Jokowi mengancam bakal melakukan meggganti menteri hingga membubarkan lembaga negara.
"…Oalah cuma gertakan doang to..," kicau Iwan Fals dikutip SINDOnews, Selasa (7/7/2020).
Kemudian dia mengunggah sebuah lukisan abstrak dengan disertai keterangannya. "Maksudnya yang ini yang enggak perlu diganti," kicau ayah dari Almarhum Galang Rambu Anarki ini.
(Baca: Kabinet Disebut Membaik Setelah Jokowi Marah, Pengamat: Ukurannya Apa?)
Di kicauan lainnya, Iwan Fals masih berkomentar yang terkait. "Iya ya, kalau sudah oke ngapain diganti," ujar pria yang memiliki penggemar bernama Orang Indonesia (Oi) dan Fals Mania ini.
Kemudian, di kicauan lainnya dia mengunggah kembali sebuah lukisan abstrak. "Yang ini juga, ganti apa sudah cukup ya...hmmm Krik krik krik kriiik," pungkasnya.
Isu reshuffle kabinet muncul saat Presiden Jokowi marah dengan para pembantunya dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 18 Juni 2020. Saat itu, Jokowi mengancam bakal melakukan meggganti menteri hingga membubarkan lembaga negara.
(muh)
tulis komentar anda